Chapter 01

41.4K 2.8K 102
                                    



Seorang gadis cantik berambut hitam dengan elegan meminum tehnya. Hari ini Araila menghadiri pesta minum teh yang dibuat oleh anak perempuan Duke Grey yang bernama Clara La Grey. Ia menghadiri pesta setelah seminggu terbangun di dunia ini. Dalam Minggu itu pula ia menyusun rencana agar takdir kematian nya berubah. Langkah pertama yang ia ambil adalah menguatkan keberadaan nya di pergaulan kelas atas.

Sebagaimana Araila telah dikenal sebagai mawar pergaulan kelas atas. Itu sebutan untuk Lady yang etiket nya dalam bergaul sempurna bahkan wajah dan keluarga nya. Araila kini mampu kembali ke mode nya di novel meski pertama sempat tak terima dan kaget. Serta tak lupa ia mengingat karma yang telah ia dapat dari melempar buku.

Setelah mencari tau tak ada yang bisa ia perbuat untuk kembali ke dunia asalnya. Ia hanya harus mampu bertahan disini bersama takdir barunya. Ia pun tampak tak terlalu marah karena ia mendapatkan keluarga dan kekuasaan yang sempurna sebagai anak perempuan satu-satunya Granduke. Pangkat tertinggi setelah kaisar. Dan keluarga itu amat menyayangi dirinya, bahkan sering kali melontarkan pujian dan kasih sayang terhadap hal kecil yang ia perbuat.

Itu lah yang tersusun dalam ingatan nya. Hari ini mungkin ia akan bertemu sahabat nya. Sudah sedari seminggu ia ingin menemui Araila. Namun Araila melarang siapapun kecuali keluarga nya untuk bertemu dengan nya. Hari ini ia akan mencoba memperhatikan sikap gadis yang menjadi tokoh utama itu. Ini akan menjadi landasan nya untuk memulai rencananya.

"Saya memberi hormat kepada Lady-Lady." Seorang gadis berambut pirang membungkuk hormat. Araila tidak mengindahkan. Ia hanya fokus terhadap aktivitas nya.

"Maaf kan saya karena terlambat. Tadi saya mengunjungi Baginda Putra Mahkota. Dan untuk beberapa saat kami lupa waktu" ucap gadis itu malu-malu. Sontak para Lady yang berada di sana langsung berbisik-bisik. Araila menatap gadis itu sekilas namun setelah itu matanya membulat. Ia tak percaya dengan apa yang dia lihat. Gadis itu menyeringai padanya.

"Silahkan duduk Lady Sylvia" ramah Clara yang tampaknya memang cukup akrab dengan Sylvia.

"Tidak Lady, mohon jangan panggil saya Lady. Cukup dengan nama saja bukan kah kita sudah berteman dekat"tawar Sylvia.

"Ah, terima kasih Sylvia. Yang Mulia Putra Mahkota beruntung memiliki mu. Ups maaf kan aku, aku lupa bahwa ada seseorang yang pernah menjalin hubungan dengan Yang Mulia. Maaf kan aku Lady Araila" sindiran halus Clara yang tertuju pada Araila disampingnya. Araila hanya terkekeh mendengar hal itu.

"Ternyata kalian akhirnya menyadari keberadaan ku. Ku pikir kalian akan menganggap putri Grand Duke sebagai butiran debu hari ini" Araila menyeringai membuat semua orang disana merasakan suasana mencekam. Meski Araila disanjung dan dipuja dia tak kan gentar menghadapi segelintir bangsawan yang akan menyerangnya. Itu lah pengalaman yang ia dapat di kehidupan sebelumnya. Ia tidak ingin menjadi Araila yang lemah lembut di dalam novel. Ia ingin melindungi apa yang menjadi milik nya saat ini. Kehormatan adalah segala-galanya bagi Araila.

Di kehidupan sebelumnya pun seperti itu. Araila sering kali berganti-ganti pekerjaan jika ia tidak di hormati. Meski orang tuanya telah tiada ia telah ditanamkan bahwa kehormatan adalah hal berharga baginya. Tak ada seorang pun yang boleh menginjak nya.

"Maaf kan aku Araila. Aku tidak memikirkan perasaan mu. Padahal kau sudah bertunangan dengan yang Mulia. Tetapi aku malah menerima lamaran Yang Mulia." Ucap Sylvia dengan memelas. Lady disana pun ikut prihatin. Araila kini mencoba memahami kejanggalan yang ia rasakan saat ini.

"Tidak Sylvia. Ini bukan salah mu, Yang Mulia hanya memilih wanita yang ia cintai. Bukan wanita yang tidak ia sukai"

Deg! Ucapan Clara membuat Araila sadar ternyata mereka yang ada disana mulai menjatuhkan nya. Ya, memang begitu pergaulan kelas atas jika kau ingin bertahan maka kau harus memutar otak mu lebih lagi.

"Tapi Araila jatuh sakit karena aku. Bahkan selama dia sakit dia tak mengizinkan ku menemuinya. Padahal aku khawatir sekali pada nya sebagai sahabat ku" Sylvia kini menjatuh kan air mata. Araila kini dihujani tatapan tajam disana.

Tring! Kepala Araila tiba-tiba sakit. Lalu sebuah ingatan terlihat. Dimana Sylvia mendatangi nya di penjara lalu mengejeknya. Itu dia mimpi yang ia dapatkan saat pertama kali membuka mata di dunia ini. Ternyata dugaan nya benar. Araila bukan lah tokoh antagonis namun Sylvia lah yang terus menjebaknya agar ia menjadi penjahat di pandangan orang-orang. Penulis sialan. Bagaimana bisa ia hanya menceritakan pandangan Sylvia saja! Tanpa tau bagaimana menderita nya Araila.

"Akan ku turuti keinginan mu Sylvia! Mari kita mulai alur baliknya!"

"Hiks..."semua orang melihat ke arah tangisan. Itu adalah Arailah yang sedang menutup wajahnya dengan kedua tangan nya.

"Hiks.... Kau benar Sylvia nyatanya aku gadis lemah. Aku sangat tersakiti saat SAHABAT KU merebut tunangan ku. Hiks...."para Lady kini berbisik. Ada yang merasa prihatin dan ada yang menganggap Araila hanya berakting.

"Tidak! Aku tidak merebut Yang Mulia! Aku hanya menerima perasaan nya itu saja" ucap Sylvia sedikit berteriak.

"Hiks... Jika kau menyukainya seharusnya kau mengatakan padaku. Dan kau tidak perlu mendukung ku untuk terus mengejar yang Mulia..."balas Araila. Semua terdiam. Mereka berfikir bahwa yang diucapkan Araila benar. Tidak ada seorang pun yang bisa kuat saat sahabat merebut tunangan nya. Sylvia kini terdiam seribu bahasa. Tatapan tajam kini beralih ke arahnya. Ia merasa tersudut kan dan tak bisa berkata-kata.

"Seperti nya aku harus permisi sekarang. Karena seperti yang kalian tau aku sedang dalam keadaan kurang sehat. Terimakasih undangan nya Lady Clara" Araila beranjak dari kursi nya lalu pergi dari sana. Tetapi sebelum jauh ia kembali berbalik.

"Selamat atas lamaran mu Sylvia. Ku harap kau bahagia" senyum Araila dengan air mata yang jatuh. Ia kemudian kembali melangkah pergi dari sana.

"Semoga kau bahagia juga dengan hadiah yang akan ku persiapkan ke depan nya, Sylvia Lamborty"

To Be Continued~
Jangan lupa vote and komen ya :)

Araila Rosell WingstonAnak perempuan satu-satunya Grand Duke Wingston yang merupakan Keluarga bersejarah dimasa lampauMempunyai seorang kakak yang bergelar Jendral Muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Araila Rosell Wingston
Anak perempuan satu-satunya Grand Duke Wingston yang merupakan Keluarga bersejarah dimasa lampau
Mempunyai seorang kakak yang bergelar Jendral Muda.

Araila Rosell WingstonAnak perempuan satu-satunya Grand Duke Wingston yang merupakan Keluarga bersejarah dimasa lampauMempunyai seorang kakak yang bergelar Jendral Muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sylvia Lamborty
Anak Satu-satunya Baron Lamborty sahabat dari Grand Duke Wingston
Status sekarang Putri Mahkota

Aku Akan Menjadi Antagonis Untuk Mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang