Beberapa hari kemudian
Araila sedang duduk santai menikmati kopinya. Di depannya ada Araska yang sedang menyantap cemilan. Mungkin ini tampak seperti adik kakak yang sedang menikmati waktu bukan seperti pengawalan seorang putri. Araila mengatakan pada Araska untuk bersantai jika mereka sedang berdua. Jangan ada suasana canggung, ia tak ingin membuat hubungan mereka renggang karena itu.
Araska mengatakan ia belum mampu menemukan petunjuk akan siapa penyusup itu. Tetapi Araila mengatakan bahwa penyusup itu mungkin orang yang disewa oleh orang yang ada diistana. Dan Araila mengatakan mungkin dia adalah orang dari guild ilegal di kekaisaran. Araska akan mencoba mencari tahu hal itu. Dan mungkin saja itu akan memakan waktu cukup lama.
Luka Araila perlahan membaik bahkan sekarang bekasnya hampir pudar seperti kata Ezra luka itu sembuh dengan cepat. Lagi pula itu luka yang ia ciptakan sendiri, ia tak peduli mau itu sembuh kapan. Tak ada rasa sakit yang ia rasakan, karena Lynix sudah memberikan sihir pada tubuhnya saat itu. Sihir di tubuh Araila juga mampu menghalau nya dari serangan sihir hitamagi.
Ia sengaja membuat Luka ini agar ia lebih diperhatikan oleh Kaisar dan ia bisa merekomendasikan Ezra sebagai Dokter Istana secepatnya. Ia sudah menulis surat untuk kaisar yang berisi Permohonan pengabulan itu. Dan juga ia menuliskan bahwa ia akan menjadikan Fela sebagai perancang pribadinya. Hanya tinggal menunggu bahwa surat itu disetujui dan Araila cukup percaya diri bahwa Kaisar akan melakukannya. Kaisar juga sudah melihat hasil dari apa yang diinginkan Araila, Ezra mampu dipercayakan menjadi dokter istana karena ia dapat menyembuhkan seseorang dengan obat yang ampuh. Sedangkan Fela, sejak malam itu gaun yang dipakai Araila menjadi trend. Banyak perancang yang mencontoh gaun itu, tak dapat dielakkan bahwa Fela akan menjadi perancang yang sukses kedepannya.
"Apakah suatu hal baik akan terjadi?" Tanya Araska melihat Araila yang tersenyum manis.
"Tentu. Akan ada hal baik yang datang pada adik mu ini kakak. Kau harus percaya itu" ucap Araila meletakkan cangkir diatas meja.
"Aku ikut senang jika hal baik datang pada mu" senyum Araska sambil mengelus rambut Araila.
"Kak apakah Lynix sudah mengurus wilayah itu?" Tanya Araila, kini ia menatap serius kakaknya.
"Ya, dia melakukannya dengan sangat baik. Kalian punya satu penyokong mulai sekarang"
"Ah, baguslah aku sangat lega. Kuharap rencana kita berjalan lancar kak. Dan aku akan meluruskan hal yang tidak baik di kekaisaran ini. Seperti, Putri Mahkota tidak boleh seenaknya kepada Anak Grand Duke Wingston" seringai Araila. Ia masih mengingat bagaimana ia dipermalukan oleh gadis itu.
"Tentu saja dan beritahu dia bahwa tempat calon Permaisuri dari awal memang milik Araila Rosell Wingston" Seringai kakaknya. Araska selalu mendukung adiknya, mau itu ke jalan yang benar ataupun salah ia tak peduli. Bahkan jika itu jalan yang akan membawanya ke neraka maka ia akan tetap mengikuti Araila.
____________________
"Akhhh!"teriak Sylvia saat duri-duri menusuk telapak kakinya.
Dokter istana telah menemukan penawar racun itu. Dan penawar itu berbentuk duri juga yang harus ditusuk ke telapak kaki Sylvia. Tidak ada cara yang lebih ampuh, selain merasakan sakit jika ia ingin sembuh.
"Ini sangat sakit Samuel"keluh Sylvia dengan air mata yang bercucuran.
"Tahan lah sedikit lagi. Kau pasti akan sembuh setelah ini, Sylvia" ucap Samuel menenangkan Sylvia.
Setelah dokter selesai menusukkan duri itu, dokter menyuruh Sylvia untuk meminum obat yang telah diberikan secara rutin.
"Hoekkk!" Sylvia selesai meminum obat yang pahit dan bau nya sama sekali tidak bersahabat.
Ia merasakan penderitaan belakangan ini, padahal ia berharap akan merasakan kedamaian setelah melukai Araila. Namun sekarang dirinya merasakan siksaan, dia tak akan mengampuni orang yang melakukan ini padanya. Terlebih lagi sekarang Araila dikabarkan hampir pulih. Padahal ia merasa, menyuruh orang kemarin untuk melumpuhkan wanita itu.
"Sekarang tidurlah Sylvia. Itu akan menghilangkan rasa sakit mu" saran Samuel.
"Tidurlah disamping ku Samuel. Aku tak bisa tidur nyenyak disiang hari seperti ini tanpa mu" manja Sylvia
"Tetapi aku punya pekerjaan sekarang"
"Ku mohon Samuel" Sylvia memelas. Samuel hanya bisa pasrah. Ia menuruti keinginan kekasihnya yang sedang sakit saat ini.
Tak ada yang bisa ia lakukan untuk Sylvia selain ini. Samuel berbaring di samping Sylvia dan memeluknya dengan nyaman. Entah mengapa rasanya ia sangat mencintai gadis itu bahkan, rasanya ia mampu melakukan apa pun untuk nya.
"Aku mencintaimu Samuel"
_______________________
Elysia sedang duduk disamping kasur Araila. Hari ini Araila mengizinkan Elysia menjenguknya. Padahal dari sejak kejadian saat itu Elysia ingin datang untuk melihat kondisi Araila. Ia sangat terkejut mendengar kejadian itu dari kakaknya. Ia menyesal tak menghadiri pesta itu karena kondisi tubuh nya tak sehat saat itu.
"Sudahlah, jangan bersedih lagi Elysia. Aku sudah pulih berkat kakak mu" senyum Araila menenangkan Elysia yang berwajah murung.
"Aku mengkhawatirkan mu Araila. Untung saja kejadian ini tak merenggut nyawa mu. Aku tak tau bagaimana jika kau mengalami lebih parah dari ini" ucap Elysia dengan nada sedih. Araila tersenyum manis, ia bersyukur punya teman yang mengkhawatirkannya.
"Terima kasih Elysia. Ouh ya, kemarin bukan kah kau berjanji akan menceritakan impian mu pada ku?" Araila mencoba mengalihkan topik pembicaraan agar Elysia tak murung lagi.
"Ah, itu. Aku sudah membulatkan tekan untuk itu karena dirimu"
"Bolehkah aku tau apa itu?"
"Ya, aku ingin menjadi kepala keluarga" Araila seketika terkejut mendengar hal itu. Elryia melarang seorang wanita untuk menjadi kepala keluarga.
"Apakah kau yakin Elysia?" Tanya Araila memastikan.
"Tentu. Aku sudah membulatkan tekad ku. Aku tau bahwa itu adalah sebuah larangan disini. Namun, larangan itu tidak ada jika hukum berubah. Dan jika hukum berubah maka seorang pemimpin yang harus mengubah itu"
"Maksud mu?"
"Aku akan membantu mu dan Pangeran untuk menjadi Kaisar Elryia"
To Be continued.
Hay guys ciee kangen ya
Hehe maaf ya baru nongol soal nya ada masalah dikit
Ouh ya aku bakal full double up dalam Minggu ini
Kalian senang ngk sih?
Kalo senang boleh lah follow akun ku ini
Jangan lupa juga vote and komen seru soalnya baca komen kalian
Dan mungkin ngk bisa ku balas satu persatu
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Akan Menjadi Antagonis Untuk Mu
Roman d'amourStatus: End Araina terbangun ke dalam novel yang ia lempar. Dia menjadi Araila Rosell Wingston tokoh antagonis yang akan mati karena hampir membunuh calon permaisuri kaisar yang juga sahabat karib nya. Namun kenyataan yang ia ketahui sekarang tida...