"Aila kau sudah bangun?"gadis itu membuka matanya lalu melirik ke arah sumber suara.
PUK!
Araila langsung memeluk Lynix, kekasih yang selalu ia rindukan. Air mata Araila kiini membasahi pipinya, ia begitu sedih ketika ia tak mengingat Lynix dalam waktu yang lama.
"Maafkan aku Nix, membuat mu sendirian dalam waktu yang lama itu pasti menyakitkan..."ucap Araila dengan nada sendu.
"Tak apa, asal kau ada bersama ku sekarang itu sudah sangat membahagiakan"Lynix mengelus rambut Araila dengan penuh kasih. Ia merasa bersyukur Araila dapat mengingat kembali kehidupan pertama dengan dirinya.
Mereka berpelukan untuk waktu yang lama hingga Araila tenang. Mata Araila bengkak, entah mengapa ia tak bisa berhenti menangis tadi. Jika dia di posisi Lynix pasti ia takkan kuat, saat itu Lynix bahkan kehilangan tujuan hidupnya. Araila juga melihat bagaimana perjuangan Lynix menemukan dirinya yang berinkarnasi. Itu membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan untuk penyihir yang abadi sendirian bukanlah pilihan. Hingga akhirnya Lynix menemukan Araila yang telah menjadi Araina saat itu. Lynix pun mulai mngawasi pertumbuhan Araina dari bayi hingga dia sampai pada waktu yang ditentukan. Yaitu ketika usia Araina 20 tahun, ia memasang sihir pada novel yang gadis itu beli dan menyamar menjadi pak tua.
Pantas saja Araina saat itu merasa aneh, mengapa ia tertarik pada sebuah buku novel clasik. Ternyata itu semua ulah Lynix, pada saat Araina membanting novel itu. Ia langsung masuk ke tubuh Araila dan menyangka ia bertransmigrasi. Araila menatap Lynix, ia kagum akan rencana Lynix yang begitu tersusun rapi.
"Maaf telah melempar buku yang kau tulis Nix"sesal Araila dengan wajah memelas. Lynix terkekeh melihat tingkah gais itu.
"Haha.. Tidak apa-apa itu hanya sebuah buku dan keu lebih berharga dari itu"Lynix kembali mengusap kepala Araila.
Kini tak ada penghalang lagi bagi mereka berdua, hanya tinggal melaksanakan rencana Araila untuk balas dendam. Meski Lynix telah melakukannya di masa lalu, tetpi ia akan tetep melakukan lagi sekarang dengan kekasihnya.
"Aku sangat mencintai mu Nix, bahkan jika aku akan terlahir lagi aku juga akan mencintai mu. Aku bersumpah"
"Aku juga Aila, bahkan jika dengaan menghancurkan dunia bisa membuat mu bahasia dengan diri ku. Aku bersumpah akan melakukannya kekasih ku"
Araila dan Lynix menetap sementara di daerah menara sihir. Orang-orang disana sangat menghormatinya meskipun ia bukan berasal dari mereka. Wanita yang di cintai oleh pemimpin mereka maka mereka akan mencintainya juga. Araila sangat bahagia di sana ia merasakan kedamaian untuk sesaat. Dan tinggal damai dengan Lynix merupakan hal yang ia impikan dari dulu.
Malam itu Araila sedang menikmati angin yang sejuk di balkon kamar. Ia menatap langit yang dihiasi bintang-bintang, ia kembali mengingat Lynix yang menghabiskan 300 tahun waktunya seorang diri. Pasti lelaki itu memandangi bintang-bintang di langit malam serta menjadi saksi perubahan peradaban manusia dari zaman ke zaman. Apakah Lynix pernah digoda oleh berbagai wanita di setiap zaman ya? Pikir Araila yang sangan random.
Tiba-tiba tangan kekar melingkar di pinggangnya, membuat Araila tersentak kaget. Ia berbalik dan melihat pemilik tangan tersebut adalah suaminya. Di kehidupan kali ini Lynix menepati janjinya untuk menikahi Araila, ia pun sekarang berencana untuk merebut tahta agar kehidupan Erlya tak hancur seperti sebelumnyaa.
"Lynix, apakah kau sering digoda wanita di setiap zaman sebelum kembali kesini?"tanya Araila polos mengungkapkan apa yang ia pikirkan.
"Wah terrnyata istri ku punya pemikiran yang bahkan tak terpikirkan oleh manusia umumnya ya?"Lynix terkekeh geli membuat Araila membuang mukanya.
Gemas melihat istrinya merajuk, Lynix mengecup pipi Araila. Membuat pipi gadis itu merona. Dia begitu imut! Pikir Lynix.
Lynix menarik wajah Araila hingga tak ada lagi jarak diantara mereka. Kemudian bibir mereka saling bertemu menciptakan suasana yang indah saat itu.
"Meski puluhan wanita menggoda aku, tapi tak da yang bisa menggantikan diri mu, Aila ku" Araila terdiam melihat setiap inci wajah suaminya itu.
Lynix menggendong Araila lalu membawanya ke kasur, ini akan menjadi mala yang panjang bagi mereka berdua. Malam yang paling mereka nantikan dan sudah terlalu lam di tunda.
"Aku akan memberikan yang terbaik malam ini istriku..."
______________________________________
Di dalam sebuah kamar di istana terjadi sedikit kegaduhan karena putri mahkota tiba-tiba pingsan. Selesai dokter memeriksanya, Samuel langsung bertanya bagaimana keadaan kekasihnya.
"Tidak terjadi apa-apa pada putri mahkota. Ia hanya butuh istirahat sebagai seorang ibu"semua orang di sana terdiam.
"Maksud mu Sylvia hamil?"
"Ya Yang Mulia. Beliau sedang mengandung sekarang, usia kandungannya sudah 4 minggu"Samuel langsung melihat gadis yang sedang tertidur itu. Lelaki itu tersenyum senang mendengar gadis yang ia cintai mengandung bayinya.
"Cepat laporkan pada baginda, bahwa aku akn segera mempersiapkan pernikahan ku!"
___________________________________--
Araila dan Lynix masih tertidur lelap, hingga ketukan pintu membangunkan salah satu dari Araila. Sepertinya ini sesuatu yang penting jika tidak tak ada yang berani menganggu tidurnya di pagi hari. Lynix segara berpakaian dan membuka pintu dengan meminimalisirkan suara yang akan membuat Araila terbangun karena gadis itu tampaknya sangat kelelahan.
"Ada apa?"
"Ada laporan dari kekaisaran. Mereka mendengar bahwa Putri Mahkota hamil dan mereka akan melansungkan pernikahan dengan secepatnya."
"APA! Hamil?!"
To Be Continued
Hay guys jumpa lagi
Semoga kalian tetap stay ma aku ouh ya aku bawa berita pentingAku mulai nulis di apk Noveltoon
Jadi ditunggu dukungan dan komenan kalian ya
Cari aja judulnya itu dan nama penulis nya masih sama hehe...
Jan lupa disini tetap vote and komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Akan Menjadi Antagonis Untuk Mu
RomanceStatus: End Araina terbangun ke dalam novel yang ia lempar. Dia menjadi Araila Rosell Wingston tokoh antagonis yang akan mati karena hampir membunuh calon permaisuri kaisar yang juga sahabat karib nya. Namun kenyataan yang ia ketahui sekarang tida...