Chapter 14

17.5K 1.5K 9
                                    

"Salam untuk Yang Mulia Kaisar dan Permaisuri"ucap Araila diikuti oleh Lynix.

"Duduklah nak" balas Kaisar ramah berbeda dengan Permaisuri yang tampak tak suka atas kedatangan mereka.

Mereka kemudian makan dengan tenang meski rasanya makanan Araila susah untuk ia telan karena suasana yang agak tidak enak disini. Suasana makan yang tenang tiba-tiba berubah menjadi film romansa oleh aksi Sylvia.

"Samuel, Aaaa" Sylvia mendorong stik itu ke dalam mulut Samuel. Serasa dunia milik mereka berdua. Kaisar bahkan tidak menegur, mungkin mereka sering seperti itu.

"Uhuk!" Araila tiba-tiba batuk membuat semua menatapnya. Lynix yang sigap langsung mengambil kan air untuknya.

"Kau tidak apa-apa Araila?" Khawatir Lynix, Araila hanya mengangguk tanda ia baik-baik saja.

"Maafkan saya Yang Mulia, saya tidak terbiasa dengan suasana makan yang tak tenang" sindir Araila membuat Sylvia menggigit bibir nya. Kaisar yang mengerti seketika menatap tajam Samuel.

"Jika kau tidak bisa makan disini, lebih baik untuk tidak pernah lagi makan bersama kami disini. Aku tidak punya waktu untuk menyesuaikan sikap ku dengan seorang Lady yang mempunyai banyak aturan" sinis Samuel membuat Araila ingin tertawa sekarang. Namun Araila harus profesional dalam akting nya bukan?

"Maaf jikalau begitu Yang Mulia hari ini hari terakhir saya makan bersama Anda sekalian. Wajar banyak yang tak menyukai seseorang dimasa lalu..." Lirih Araila, Lynix disampingnya hanya mengelus punggungnya.

"Mohon maaf Yang Mulia. Kami harus pergi duluan" Lynix membimbing Araila untuk pergi dari sana.

Tring! Kaisar membanting sendok diatas piring. Ia tampak marah atas perilaku Samuel yang tak sopan itu.

"Apakah aku tidak pernah mengajari mu sopan santun Samuel?! Sebegitu tidak suka kau dengan kakak ipar mu"ucap kaisar, Samuel menyeringai.

"Seberapa banyak Grand Duke memberikan harta pada mu Ayah? Kau bahkan memarahi ku sekarang? Tingkatan wanita itu lebih rendah dari ku sekarang. Jadi terserah aku ingin memperlakukan dia bagaimana. Dia itu iri pada Syilvia makanya dia merayu anak haram itu!"

"Cukup Samuel! Aku kecewa pada mu sekarang" Kaisar pergi dari sana dengan raut wajah yang marah.

"Kau harus mengendalikan amarah mu sayang. Anak haram itu dan istrinya akan segera mengetahui tempat nya" ucap Permaisuri licik.

"Kau benar ibu, kita akan segera memberitahukan dimana sebenarnya tempat mereka"

________________________

"Haha kau lihat bagaimana wajah nya Lynix?" Tanya Araila setelah mereka sampai dikamar. Lynix menggelengkan kepalanya. Araila nampak seperti anak kecil yang sedang menjahili seseorang.

"Sekarang apa rencana mu Araila?" Tanya Lynix melihat Araila yang berdiri di balkon kamar.

"Kita hanya perlu menunggu Lynix. Apa yang akan datang kepada kita!" Seringai Araila. Ia berhasil mengacaukan hubungan Kaisar dengan Samuel sedikit demi sedikit.

"Araila!" Araila melihat ke bawah saat ada yang memanggil namanya. Ia tersenyum saat tau ternyata itu adalah lelaki tampan yang selalu menyayanginya.

"Kakak! Tunggu aku akan turun" Araila izin pergi untuk menemui kakaknya diluar kepada Lynix. Tentu saja Lynix mengizinkan nya ia tak ingin melarang Araila untuk menemui orang terdekatnya.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Setiba Araila di luar ia langsung memeluk kakaknya. Ia begitu merindukan kakaknya sekarang, padahal baru sehari ia berpisah dari kakaknya. Araila kemudian mengajak kakaknya untuk pergi ke taman di istana Lynix.

Aku Akan Menjadi Antagonis Untuk Mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang