Araila menyambut kedatangan mereka di kediaman nya. Ia agak terkejut melihat Sylvia ikut bergabung namun Kaisar mengatakan bertanggung jawab atas hal itu. Mau tak mau Araila harus mengambil cangkir lebih dari yang ia sediakan. Araila kemudian menyusun cangkir serta dessert nya lalu terakhir teko teh yang terbuat dari kaca bening. Ia menuangkan teh dengan anggun sesuai tata Krama membuat Kaisar kagum.
"Silahkan nikmati terlebih dahulu teh dan dessert yang saya sajikan Yang Mulia"tunduk Araila hormat.
"Apakah hanya untuk Yang Mulia saja kakak ipar?" Tanya Sylvia yang membuat Araila tersenyum paksa.
"Ah, maafkan saya Putri Mahkota. Saya lupa bahwa ada tamu yang tak saya undang. Silahkan dinikmati" sindir halus Araila. Sylvia tersenyum menahan kekesalan nya jika tidak di depan kaisar, ia mungkin akan menjambak lagi rambut kakak iparnya itu.
"Ah, teh ini begitu menyegarkan. Apakah aku boleh tau apa nama teh ini nak?" Tanya kaisar setelah meneguk sedikit teh. Araila tersenyum, ia sudah menantikan pertanyaan itu.
"Teh ini bernama lemon tea Yang Mulia. Teh ini perpaduan dari teh dan lemon yang di ekstrak. Saya mendapatkan resep ini dari teman saya."
"Jadi kau membuat teh ini sendiri bukan membelinya?" Tanya Kaisar. Banyak bangsawan yang tak mau repot dengan membuat teh sendiri.
"Iya Yang Mulia. Saya pikir membuat teh sendiri dapat membuat teh itu lebih segar. Dan saya hanya menyiapkan ini untuk anda. Teh ini sangat bagus untuk penderita insomnia" Kaisar terkejut mendengar itu. Ternyata Araila sangat memperdulikannya berbeda dari Lynix yang acuh padanya. Memang Araila sejak dulu sangat memperdulikan Kaisar, ia bahkan tau sekali bahwa kaisar menderita insomnia yang parah.
"Apa kue imut ini kau juga yang membuat nya?"Araila hanya mengangguk. Kaisar tersenyum dan hendak memakan kue yang berselai strawberry itu.
"Tidak. Jangan dimakan Yang Mulia!" teriak Sylvia. Kaisar dan Araila sontak melihat kearahnya. Kaisar padahal ingin sekali merasakan kue yang begitu menarik perhatiannya.
"Kau tidak sopan Putri Mahkota" tegas Araila.
"Maafkan saya Yang Mulia. Alangkah baiknya anda memberikan kue itu ke pelayan terlebih dahulu."
"Apa maksudmu Putri Mahkota? Apakah kau mengira Putri meracuni ku?"Kaisar keheranan, ia telah lama mengenal bagaimana Araila. Sekarang Sylvia yang sahabatnya mencurigai dia.
"Izinkan saya untuk mencoba nya terlebih dahulu Yang Mulia. Agar tak ada yang menuduh saya lagi disini" Araila kemudian memakan kue itu. Beberapa menit kemudian tak ada reaksi apa pun. Sylvia cukup terkejut akan hal itu.
"Sepertinya kau harus kembali nak. Araila mungkin merasa terganggu dengan kecurigaan mu itu. Jika kau disini maka aku takkan bisa memakan apa pun"tegas Kaisar membuat Sylvia menahan kekesalan nya lagi. Ia pergi dari sana dengan raut wajah yang kesal. Kaisar merasa bersalah karena telah membawa Sylvia kesini.
"Maafkan aku nak telah membuat suasana hati mu tidak baik hari ini" sesal Kaisar. Araila menggelengkan kepalanya.
"Tidak. Yang Mulia, Putri Mahkota wajar curiga karena ia selalu memperhatikan anda. Dan terlebih dia tak akan menaruh kepercayaan lagi kepada saya" ucap Araila dengan nada memelas. Araila lalu mempersilahkan Kaisar melanjutkan dessert yang ia sediakan. Kaisar memakan kue yang tadi ingin ia makan. Rasanya sangat enak dengan manis alami dari strawberry. Membuat kaisar tiba-tiba bernostalgia dengan seseorang yang ia rindukan.
"Apakah Lynix mengajari mu membuat ini nak?"
"Benar Yang Mulia. Lynix mengatakan ini resep dari ibunya" Kaisar tersenyum. Benar dugaan ini resep dari wanita yang sangat ia rindukan.
"Kau tau nak. Lynix begitu mirip dengan ibunya. Aku merasa sangat bersalah meninggalkan mereka. Aku lebih memilih tahta daripada cinta ku. Bahkan ketika ia meninggal aku hanya bisa meratapinya di balik tembok istana ini. Dan aku merasa wajar jika Lynix membenci ku" Araila langsung mengerti akan kesedihan kaisar yang tak bisa memilih cintanya demi tahta yang menantinya.
"Saya mungkin tak tau apa yang sudah anda alami. Namun saya yakin suatu saat Lynix akan menyayangi anda sepenuhnya saat ia sudah bisa memaafkan dan menerima keadaan. Lynix pasti juga bersyukur karena sekarang anda sudah menerimanya. Jika anda masih merasa bersalah akan masa lalu maka berikan perhatian anda kepada Lynix mulai sekarang sebagai penebusan dosa Yang Mulia" kaisar menatap Araila sekarang. Ketulusan dari kata-kata gadis itu membuat keganjalan di hati nya sedikit menghilang.
"Kau benar nak. Terima kasih telah mendengarkan ku. Sepertinya aku harus memberi mu sebuah istana yang lebih besar nak. Istana ini sangat kecil untuk dua orang tinggal. Aku akan memberikan mu istana Permata nak" Araila membulatkan matanya. Ia tak menyangka kaisar memberikan istana yang kaisar dahulu tinggali. Istana itu terkenal akan keindahan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Biasanya Putra Mahkota yang akan tinggal disana. Apakah ini artinya Kaisar memberikan kesempatan bagi Lynix untuk tahta?
"Terima kasih Yang Mulia. Saya sangat senang atas apa yang anda berikan"
"Mulai sekarang panggil aku ayah nak, kau juga Putri ku" Kaisar merentangkan tangan nya. Araila yang tau akan hal itu langsung memeluk Kaisar.
"Baik ayah"
______________________
"Bagaimana ini bisa terjadi!?" Sylvia menggigit kukunya sekarang. Rencananya kacau bahkan sekarang kaisar kesal akan dirinya. Ia tak menyangka bahwa dessert itu baik-baik saja. Padahal ia sudah merencanakan ini dengan baik. Sekarang ia harus lagi menarik perhatian kaisar.
Tuk tuk! Seseorang mengetuk pintu kamarnya.
"Yang Mulia. Putra mahkota meminta anda menemui nya di taman belakang sekarang." Ucap pelayan di balik pintu.
"Apakah Samuel sudah kembali? Bukankah ia mengatakan pergi dua hari?" Heran Sylvia. Samuel mengatakan akan pergi dua hari ke luar wilayah untuk pemeriksaan. Sangat aneh jika ia sudah kembali.
"Baiklah aku akan segera kesana" ucap Sylvia. Ia melangkahkan kaki nya dengan cepat. Mungkin saja ada yang ingin Samuel beritahukan kepadanya.
Saat tiba disana ia hanya melihat kekosongan. Ia pergi menuju pohon yang rimbun. Biasa Sylvia dan Samuel menghabiskan waktu mereka disana. Namun betapa terkejutnya ia ada jejak merah disana. Saat ia melihat ke atas sesuatu yang tak terduga terjadi.
"Aaaaaaaa!"
To Be continued
Hay Minna makasih udah nunggu cerita ini
Insha Allah aku bakal up 2hari sekali tapi kalo mood aku lagi bagus sehari sekali ya
Doain aja supaya aku sehat selalu dan otak ku ngk ngeblank ya
Jangan lupa vote and komen :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Akan Menjadi Antagonis Untuk Mu
RomanceStatus: End Araina terbangun ke dalam novel yang ia lempar. Dia menjadi Araila Rosell Wingston tokoh antagonis yang akan mati karena hampir membunuh calon permaisuri kaisar yang juga sahabat karib nya. Namun kenyataan yang ia ketahui sekarang tida...