"Aaaaaaaa!"teriak Sylvia saat melihat seorang wanita berpakaian pelayan menggantung diri di pohon itu. Sylvia terduduk lemas,para pelayan pun menghampiri Sylvia.
"Nona ada apa?"
"I-itu!" Tunjuk Sylvia ke arah wanita yang tak bernyawa itu. Semua orang disana ikut terkejut dengan kondisinya yang mengenaskan. Lehernya diikat dengan tali dengan mata yang masih terbuka.
"Nona, itu adalah pelayan yang nona suruh melakukan tugas 'itu'" ucap Lumia pelayan pribadi Sylvia.
"A-apa!? Bagaimana bisa!" Ucap Sylvia masih bergetar. Setau Sylvia ia sudah menyuruh pelayan yang lumayan pintar untuk memasukkan racun ke dessert Araila agar tea time nya kacau. tetapi bagaimana ini terjadi? Pelayan ini bunuh diri sebelum melakukan tugas nya. Atau jangan- jangan ada yang sengaja membunuhnya.Sylvia takut mengingat kemungkinan itu.Lumia lalu membawa Sylvia pergi dari sana.
.
.
.
.Ditempat lain Araila sedang mengemasi barang-barang nya. Ia bersiap untuk pindah besok ke istana Permata. Lynix belum tau akan hal itu karena ia masih belum pulang. Araila tak sabar bagaimana ekspresi Lynix nanti.
Mia datang membuat Araila menghentikan aktivitasnya. Ia duduk di atas kasur menunggu apa yang dikatakan oleh Mia.
"Putri, Istana utama saat ini sedang heboh dengan penemuan mayat pelayan di taman. Mereka menduga penyebab kematiannya adalah bunuh diri" Araila menyeringai.
"Kerja bagus Mia. Lynix tak salah memilih mu untuk datang ke sini"
Flashback
Araila sedang berbincang dengan Lynix setelah sarapan. Mereka terkadang tertawa bersama sungguh harmonis jika ada orang yang melihatnya.
"Araila ada hal penting yang ingin ku katakan pada mu"ucap Lynix serius.
"Apa itu?"
"Kau harus menggunakan Mia dengan baik. Karena dia adalah orang ku" mata Araila membulat.
"Apa?" Kejut Araila. Ia tak menyangka bahwa pelayan pribadinya tak lain adalah orang Lynix. Yang berarti ia bisa menyuruh Mia untuk melakukan apapun selagi itu tak merugikan Lynix.
"Sungguh kejutan yang hebat Lynix. Aku tak kan menyia-nyiakan apa yang telah kau berikan"Araila tak menyangka bahwa Lynix benar-benar patner yang hebat ia selalu bisa memenuhi apa yang dibutuhkan oleh Araila. Kini saatnya Araila memainkan rencana nya.
Flashback end
Mia mengatakan ia mampu melakukan tugas apapun, termasuk menghabisi nyawa seseorang. Araila sangat senang karena mendapatkan orang yang penting di hidupnya kali ini. Araila lah yang menyuruh Mia menghabisi nyawa pelayan itu. Agar menjadi peringatan keras bagi Sylvia yang mencoba menyingkirkannya dari istana ini. Kira-kira apa yang akan dilakukan oleh Sylvia selanjutnya? Apakah ia akan lebih melakukan rencana dari pada hari ini? Atau nyalinya akan menyusut menghadapi Araila yang sekarang bukan Araila yang lemah dulu.
"Tunggu lah permainan selanjutnya Sylvia"
______________________
Araila sudah melihat kondisi istana yang diberikan oleh Kaisar. Dan itu salah satu istana terbesar disini. Ah, ia begitu bahagia termasuk juga Lynix. Ia juga mendengar kabar Sylvia jatuh sakit karena menyaksikan hal kemarin. Sungguh gadis yang malang, pikirnya. Namun itu membuat nya tambah bahagia. Ia hari ini tak bisa berlama untuk melihat-lihat istana itu. Ia sudah punya janji hari ini untuk mengunjungi Elysia. Tak mau membuang waktu ia langsung pergi ke kediaman Duke Brown.
.
.
.
.
."Selamat datang Araila"sambut Elysia ramah saat Araila tiba disana. Elysia menuntun Araila ke ruangan yang telah ia siapkan.
"Bagaimana kabar mu Elysia?" Tanya Araila seraya meletakkan cangkir teh yang telah ia minum.
"Aku baik-baik saja Araila. Kau tau aku begitu terkejut mendengar kau tiba-tiba menikah"
"Ah, benarkah?"
"Tentu saja. Aku padahal sangat berharap hadir di pernikahan mu. Tapi kau malah menikah tanpa sepengetahuan siapa pun" Elysia memelas membuat gadis itu tampak imut di mata Araila.
"Maaf kan aku Elysia. Kau tau bukan? Aku tak punya banyak waktu saat itu. Tapi aku berjanji akan mengadakan pesta pernikahan ku kembali nanti. Kau harus hadir mengerti?"
"Ahh tentu saja Araila. Aku akan hadir paling awal saat itu." Senyum riang Elysia.
"Tapi Araila apakah kau tidak apa-apa dengan pernikahan ini?" Tanya Elsyia khawatir. Araila hanya tersenyum lembut ternyata ada yang mengkhawatirkannya selain keluarganya.
"Ya, aku baik-baik saja. Aku akan berusaha untuk bertahan disana Elsyia. Seperti yang kau tau ini tak mudah"
"Kau tau, semua orang di Elryia berekspektasi bahwa kau akan menikahi seseorang yang setidaknya dibawah Putra Mahkota, entah itu Duke maupun seorang pangeran dari kerajaan sebelah. Mereka mencemooh mu saat kau menikahi Pangeran, karena dia anak tidak sah Kaisar. Mereka juga mengatakan kau melakukan itu untuk mendekati Putra Mahkota lagi" ujar Elsyia dengan nada sedih. Araila yang mengerti hanya tersenyum lembut. Ia mengusap tangan Sylvia.
"Dengarlah, aku tidak hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Aku hidup untuk menelusuri jalan yang akan membawa ku kebahagiaan" Elsyia tertegun mendengar Araila berkata seperti itu. Seketika ia merasa tenang melihat gadis yang di depannya ternyata begitu kuat.
"Ku harap aku bisa sekuat diri mu Araila. Aku hanya seorang gadis yang harus mematuhi apa " Araila tampak bingung dengan perkataan Elsyia.
"Apa yang kau katakan Elsyia? Kau itu gadis yang kuat. Hidup mu milik dirimu. Jangan biarkan orang lain mengambil kendali di atasnya"Elsyia meneteskan air mata. Orang tua Elsyia selalu menuntut agar bisa membanggakan nama keluarganya seperti kakaknya. Ia harus menjadi gadis bangsawan yang anggun dan menikah dengan seseorang dari keluarga terpandang. Tapi Elsyia terkadang sulit mewujudkan hal itu. Ia ingin mempunyai sebuah keinginan yang ia rasa keinginan itu akan ditentang oleh orang tuanya.
"Araila, apakah aku boleh melakukan apa yang aku inginkan?"
"Tentu saja. Selagi itu hal baik dan membuat mu bahagia. Jangan takut melakukan hal itu Elsyia, aku ada disini untukmu." Elysia memeluk Araila dan menangis di pelukannya. Kata-kata Araila mampu membuat ia menjadi orang yang lebib kuat dari sekarang.
"Terima kasih Araila"
To Be continued
Hai Minna aku Up lagi nih hehe seneng soalnya dapat notif banyak
Dan aku ada challenge buat kalian nih
Kalo Followers aku dari hari ini sampai tgl 27 bisa sampai 500 aku bakal up cerita ini tiap hari
Klo ngk sampai ya aku bakal up 2 hari sekali hehe ngk maksa juga sih :)
Jangan lupa juga terus vote and komen Insha Allah aku balas komen nya nanti
See you :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Akan Menjadi Antagonis Untuk Mu
RomanceStatus: End Araina terbangun ke dalam novel yang ia lempar. Dia menjadi Araila Rosell Wingston tokoh antagonis yang akan mati karena hampir membunuh calon permaisuri kaisar yang juga sahabat karib nya. Namun kenyataan yang ia ketahui sekarang tida...