Chapter 24

15.7K 1.5K 69
                                    

Araila meneguk segelas air yang diberikan oleh Lynix. Badannya masih bergetar hebat, ia masih belum tenang. Tubuh Araila diselimuti oleh hawa negatif. Araila bahkan tak bisa berfikir jernih untuk saat ini. Bayang-bayang mengerikan itu menghantuinya, bau cipratan darah di gaunnya begitu menyengat. Darah itu berasal dari tusukan-tusukannya pada tubuh manusia yang dirasuki iblis itu. Lynix menyentuh kedua bahu Araila dan seketika tubuh Araila tenang. Ia pun merasakan kelegaan, Araila menoleh ke arah Lynix yang berada disampingnya. Wajah Lynix pucat dipenuhi kekhawatiran.

"Lynix bagaimana kau bisa tau aku disana?" Tanya Araila penasaran. Karena dia melihat disekitar sana gelap dan tak ada orang.

"Aku melacak mu dari jejak pelindung mu tadi" Araila tersenyum manis.

"Terima kasih Lynix. Aku tidak tau apa yang akan terjadi jika kau tak tiba tepat waktu"syukur Araila karena Lynix selalu ada saat ia membutuhkan nya. Entah lah hanya kebetulan atau apa, ia dapat merasakan kontak batin pada Lynix. Saat Araila dalam bahaya hanya Lynix yang dapat ia pikirkan.

"Terima kasih juga Araila. Kau sudah bertahan lama sampai aku datang. Jika kau tak memakai sepatu yang ku berikan itu, mungkin aku tak tau kau dalam bahaya" Araila memasang wajah sedih, ia sungguh menyayangkan sepatu yang diberikan Lynix. Baru sebentar ia pakai, sekarang sudah menjadi serpihan-serpihan kecil. Lynix yang peka akan hal itu tersenyum lembut. Ia mengusap rambut Araila lembut.

"Tak apa. Aku akan memberikan mu sepatu yang persis seperti itu lagi. Tetapi dengan bahan berbeda, agar kau dapat terus menggunakan nya" Mata Araila berbinar mendengar hal itu. Tetapi ini bukan waktunya ia bersenang hati, karena akan ada hal buruk yang terjadi kepada musuhnya nanti.

"Lynix, aku tau siapa yang melakukan perbuatan keji itu. Dan aku tau bagaimana membalas perbuatan itu" seringai Araila. Ia tak kan mengampuni orang itu, karena ini sudah lebih daripada yang lalu.

"Araila berhati-hati lah sekarang, karena yang kau hadapi tadi bukan lah manusia tetapi iblis. Jika sampai iblis membuat tubuh mu terluka sedikit nyawa mu akan tersiksa Araila" khawatir Lynix.

"Ah benarkah?! Bagaimana ini bisa terjadi?! Bukan kah iblis tidak bisa masuk ke Elryia karena pelindung suci?" Elryia memiliki sebuah pelindung suci diperbatasan daerah. Jika iblis melewati bagian itu maka ia akan terbakar menjadi abu. Jadi tidak mungkin iblis bisa masuk ke sini, hanya penyihir yang mampu memurnikan iblis.

"Dia merasuki tubuh seseorang dan akhirnya dia mulai berkembang tanpa seorang pun sadar akan keberadaannya. Aku akan mencoba mencari siapa induk itu dan aku pasti akan memusnahkan nya untuk sekarang lebih baik kau jangan keluar kamar dulu sampai aku membawakan sebuah pelindung untuk mu" jelas Lynix, Araila mengangguk mengerti. Ia dengan cepat memutar otaknya, sebuah rencana muncul di benaknya.

"Kita harus membuat orang itu merasa rencananya berhasil dan kemudian itu akan menjadi Boomerang untuknya" Araila merubah cincinnya menjadi pisau lalu mengangkat sedikit gaunnya hingga ke paha. Lynix segera memalingkan wajahnya, ia merasa tak sopan melihat hal itu.

Srak! Araila menarik satu garis di paha mulusnya lalu darah dengan deras keluar. Padahal itu tak dalam namun darah nya sangat banyak hingga membuat Lynix panik.

"Araila apa yang kau lakukan!" Teriak Lynix. Araila meringis tapi ini bukan apa-apa untuknya, ketimbang menghadapi iblis tadi.

"Aku akan menyembuhkan nya dengan sihir"

"Tidak Lynix. Hentikan pendarahan nya seperti biasa terlebih dahulu kemudian panggil dokter Fients kemari secepatnya dan bilang pada kakak ku ada seseorang yang menyerang ku" Lynix mengerti lalu menyuruh Mia untuk melakukan apa yang diperintahkan Araila. Sedangkan Lynix menghentikan pendarahan Araila.

"Ah Mia tunggu sebentar! Ada satu perintah lagi untuk mu"

_________________________

Suasana pesta masih berlangsung. Araska mencari keberadaan adiknya yang sedari tadi belum kembali. Firasatnya sangat buruk, ia tak tenang terlebih lagi Lynix juga tak kelihatan.

Ia tiba-tiba melihat pelayan pribadi Araila menghampiri Ezra. Lalu Ezra dengan buru-buru pergi dari sana. Tak menyia-nyiakan kesempatan, Araska segera menghampiri wanita itu.

"Hey dimana Araila?"

"Yang Mulia sedang berada di kamar,tuan"

"Apa yang terjadi?!"

"Yang Mulia Putri sedang terluka karena diserang oleh penyusup"

"Apa!"teriak Araska membuat semua orang melihatnya. Araska tergesa-gesa menghadap kaisar dengan wajah marahnya.

" Mohon maaf kan saya Yang Mulia. Saya hanya ingin bertanya apakah keamanan malam ini begitu renggang sehingga adik saya terluka karena penyusup!" Semua orang terkejut mendengar hal itu.

"Maksud mu Araila diserang penyusup?!" Kejut kaisar.

"Benar Yang Mulia. Saya meminta izin untuk memeriksa istana dengan pasukan. Saya tidak bisa membiarkan penyusup itu berkeliaran disini"izin Araska. Kaisar mengizinkan, suasana pesta menjadi kacau saat itu.

"Cari penyusup itu sampai dapat! Hidup atau mati!" Perintah Araska menambah kegaduhan.

Namun ada seseorang yang menyeringai penuh kesenangan disana. Ia merasa berhasil akan rencananya itu.

"Aku menang~" ia meneguk wine itu.

____________________

Sylvia bersenandung riya sambil mengganti pakaiannya. Rencananya berhasil dan pasti Araila sedang ketakutan sekarang. Tidak ada yang menganggu nya lagi sekarang. Setelah memakai gaun tidur ia ingin memakai sendal berbulunya yang ia sukai. Suasana  dikamar itu remang-remang. Karena malam sudah larut.

Sylvia menatap dirinya di cermin. Ia menatap kagum pantulan dirinya dikaca. Sebentar lagi ia akan menjadi Permiasuri di Elryia, dan Araila tak akan bisa lagi mengusik kehidupan nya. Derajat nya yang hanya anak Baron yang direndahkan akan menjadi Permaisuri yang akan disanjung-sanjung oleh rakyat. Ia akan melahirkan penerus kekaisaran, dan akan menjadi wanita yang masuk ke dalam buku sejarah kekaisaran.

"Lalala Akhirnya Araila terbaring lemah lalala~" ia begitu senang mengingat kondisi Araila yang tidak akan bisa berjalan kedepannya. Lalu Sylvia segera memakai sendal tanpa melihatnya.

Tusk! Suara sesuatu yang tertusuk.

"Akhhhhhhh! Kaki kuuuuu!!!!"

To Be continued

Happy 60k guys🥺
Makasih buat yang udah stay dan terus dukung aku jangan bosan-bosan sama aku deh pokoknya
Aku bakal usahain untuk balas komen kalian semua
Pokoknya tetep ramein cerita ini ya komen sebanyak-banyaknya
Jangan lupa Follow juga dan vote😅

Aku Akan Menjadi Antagonis Untuk Mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang