Suara sorakan kini menggema. Cuaca mendung nampak akan segera membanjiri bumi dengan airnya. Wanita itu membuka matanya, perlahan namun pasti ia tersadar. Matanya membulat saat melihat banyak sekali kerumunan yang menatap ke arahnya.
"Hukum pembunuh itu! Hukum dia!" Sorakan itu membuat jantung wanita itu sakit.
Ada dimana dia sekarang? Mengapa ia ada ditengah-tengah masyarakat seperti ini? Kedua tangannya diikat dari belakang. Ketakutan, kini menghampirinya. Ia melihat seseorang menatap nya. Gadis rambut pirang itu menyeringai kearahnya, ia mengangkat segelas wine dengan tangan kanannya. Gadis itu bak mengisyaratkan kemenangan pada pihaknya. Disampingnya seorang lelaki sedang duduk di kursi yang mirip singgasana, ia terus menatap santai gadis itu.
"Kalian!"gumam gadis itu dengan pancaran aura yang membunuh.
"Tidak! Lepaskan adik ku! Lepaskan Orang tua ku! Aku akan membunuh kalian semua!" Teriak seorang lelaki yang membuat gadis itu berpaling.
"Kakak!" Teriak gadis itu melihat sang kakak dengan kondisi yang sudah babak belur dan darah yang mengalir dari mulutnya.
Ia juga melihat kedua orang tua nya diikat dengan posisi sama sepertinya.
"Yang Mulia tolong lepaskan Keluarga ku! Aku sudah mengatakan bukan aku yang meracuni Sylvia!" Mulut gadis itu bergerak tanpa ia inginkan.
"Tidak ada penjahat yang mau mengakui perbuatannya Araila. Kakak mu telah berani menghunuskan pedangnya pada ku dan kau tau ia mencoba membebaskan penjahat seperti mu dari penjara. Tidak ada hukuman yang lebih pantas selain memusnahkan keluarga Wingston atas dasar pengkhianatan." Araila terkejut, air matanya mengalir. Ia melihat wajah orang tuanya yang sudah pasrah, lalu kakaknya yang sedang memberontak.
"Sekarang cepat tebas kepala pembunuh itu" pinta Samuel. Araila di bawa ke alat hukuman yang mengerikan itu. Ia tak ingin mati termasuk keluarganya.
"Araila!" Araska berhasil lepas dari tahanan pengawal namun tidak ada hal baik yang terjadi setelah itu.
Tusss!!! Sebuah pedang menusuk Araska dari belakang tepat mengenai bagian vitalnya.
"Tidakkkkkkkkkk!!!!!"
"Araila! Araila sadarlah" Suara seseorang membuat gadis itu terbangun. Araila menatap wajah Lynix di depannya. Ia bangun untuk duduk.
"Kau tidak apa-apa Araila? Tadi kau berteriak. Apakah kau bermimpi buruk?" Tanya Lynix khawatir, Araila bersyukur bahwa itu hanya mimpi, tapi ia merasa itu seperti kenyataan.
"Aku baik-baik saja. Ini masih gelap kau harus kembali tidur Lynix."pinta Araila setelah melihat langit masih gelap. Namun Lynix tak mengiyakan ia tetap khawatir melihat Araila yang pucat.
Mia juga bahwa Araila butuh istirahat. Ezra juga sudah memberikan obat untuk Araila. Sekarang tugas Lynix untuk merawat Araila.
"Yasudah ayo kita tidur lagi!" Mata Araila membulat saat Lynix menarik dia ke pelukannya. Semburat merah kini memenuhi wajahnya.
"A-apa yang kau lakukan Lynix!"
"Aku hanya ingin istri ku tidur lagi. Jika seseorang bermimpi buruk maka susah baginya untuk tertidur lagi bukan? Aku akan memeluk mu hingga kau tertidur. Anggap saja ini sebagai obat tidur mu"
"Hmp terserah kau saja"pasrah Araila tak lama kemudian ia benar-benar tertidur. Benar kata Lynix ia sebagai obat tidur untuk Araila. Bahkan tadi Araila juga tertidur di dalam gendongan Lynix seperti anak kecil.
Cup! Lynix mengecup dahi Araila.
"Semoga mimpi mu indah Kali ini"
___________________
Lynix menatap khawatir Araila yang belum bangun saat matahari sudah di atas kepala. Araila demam saat Lynix terbangun, ia segera mengompres dahi Araila agar demam nya cepat turun. Lynix menyalahkan dirinya karena terlalu sibuk hingga tak sempat memperhatikan kesehatan Araila. Mia datang menghadap Lynix untuk memberikan laporan.
"Putra Mahkota tadi pagi menebang pohon yang berada ditaman. Agar Putri Mahkota tak takut lagi untuk kesana. Katanya Putri Mahkota sudah pulih hanya saja ia belum keluar dari kamarnya untuk saat ini. Pengawal juga melihat ibu dari beliau mengunjungi nya tadi, tak ada yang tau apa yang mereka bicarakan. Yang Mulia Pangeran"Mia selesai memberikan laporannya. Lynix mengerutkan keningnya, ia merasa ada yang aneh dengan Sylvia.
Darimana ia mendapatkan racun yang bersifat gatal-gatal bahkan jika terkena pada orang yang rentan akan menyebabkan kematian? Sekarang Lynix harus mengamati gadis itu, ia harus mencari tau apa yang di rencanakan gadis yang dikenal begitu polos oleh orang-orang.
"Dengar Mia! Jangan sampai ada yang tau bahwa Araila sakit sekarang. Panggil Dokter Brown kesini" pinta Lynix, ia tidak ingin Samuel memanfaatkan keadaan lemah Araila sekarang. Mereka bisa saja mencelakakan Araila saat Lynix lengah.
"Baik Yang Mulia!" Mia segera keluar setelah selesai menyampaikan tugasnya. Lynix terduduk dikursi sambil menunggu istrinya kembali membuka mata.
_____________________
Sylvia begitu senang dapat bertemu dengan ibunya. Ia sudah lama tidak pulang ke rumah. Sejak ayah nya meninggal saat usianya dua belas tahun, hanya ibunya yang merawatnya. Ia selalu mendengarkan apa yang ibunya katakan, menurutnya semua masukan yang diberikan padanya adalah kebaikan untuknya.
"Apakah kau sudah sehat Nak?" Ucap wanita paruh baya itu. Sylvia yang tersenyum langsung mengangguk.
"Ibu aku sangat senang tinggal disini. Semua yang aku ingin kan terpenuhi. Bahkan tidak ada yang berani merendahkan ku lagi ibu"
"Bagus lah nak. Ini memang pantas kau dapatkan. Seorang gadis yang cantik dan lembut seperti mu pasti akan mendapatkan apa yang kau mau di kekaisaran ini"
"Ini semua berkat ibu. Jika aku tidak merebut Samuel dari Araila pasti aku tak kan seperti ini ibu. Araila punya segalanya, sedang kan aku hanya putri Baron yang miskin. Tapi ibu akhir-akhir ini dia mulai berani pada ku. Dia bahkan mengacaukan kehidupanku yang tenang ini"ucap Sylvia dengan raut wajah cemberut.
"Oh tidak, kau harus segera menyingkirkan nya Sylvia. Kau tidak bisa membiarkan dia seperti itu. Putra Mahkota pasti akan mendukung mu juga. Sekarang kedudukanmu lebih tinggi padanya. Jadi jangan berlama-lama lagi Sylvia kau mengerti?!"
"Baik ibu. Aku akan segera menyingkirkan dia dari sini"
To Be continued
Hay guys sesuai jadwal aku up hari ini hehehe
Makasih buat kalian yang udah nungguin
Aku juga hari ini ada buat video lho tentang cerita itu mungkin bisa dibilang cuplikan
https://www.instagram.com/reel/Cd7UATxpUOTo_v6X446xEC1D4zww7y9Sxf90q40/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
Itu link nya atau kalian bisa buka ig aku @putriananda2312
Nanti aku bakal up video lagi yang berisi spoiler deh kalian cukup follow dulu karena akunnya privat
Kalo kalian mau repost video nya di ig jangan lupa tag aku
Dan bagi kalian yang punya akun tiktok mau repost kestu jgn lupa kasih link di komentar ya
Jangan lupa follow, vote and komen kalianOuh ya aku juga udah up cerita baru lagi nih
Dibaca lho say jangan ngk :"Nah kalian bisa cek profil aku dan baca aku bakal up cerita nya selang seling dengan yang ini
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian Minna :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Akan Menjadi Antagonis Untuk Mu
RomanceStatus: End Araina terbangun ke dalam novel yang ia lempar. Dia menjadi Araila Rosell Wingston tokoh antagonis yang akan mati karena hampir membunuh calon permaisuri kaisar yang juga sahabat karib nya. Namun kenyataan yang ia ketahui sekarang tida...