Chapter 34

6.9K 587 19
                                    

#FLASBACK LAST PART#

"Aku mencintai mu Aila. Maukah kau hidup bersama ku untuk selamanya?"

Lynix membuat pengakuan untuk pertama kalinya. Araila sontak mematung mendengar hal itu, bagaimana tidak lelaki itu membuat pengakuan sekaligus melamarnya. Araila bingung harus bagaimana, jantungnya terus berdebar hingga mampu membuat rona merah di wajahnya.

"Aku tau ini adalah hal terlarang, tapi kita bisa pergi dari Erlya lalu hidup berdua ditempat dimana nanti anak-anak kita tumbuh besar disana."

"Tapi bukankah kaum mu menentangnya?"

"Aku akan menjadi penyihir Agung setelah itu takkan ada yang mengusikkan kita aku berjanji Aila. Sekarang apakah kau bersedia Araila Rosell Wingston untuk menjadi pedamping hidup ku serta ibu dari anak-anak ku?"Lynix menatap Araila cukup lama hingga akhirnya gadis itu bersuara.

"Aku......Bersedia tuan Lynix Oriola"

GREP!

Lynix langsung memeluk erat gadis yang ia cintai itu. Ia telah melupakan tujuannya yaitu menghancurkan kekaisaran Erlya. Araila juga sudah tau akan hal itu dan dia juga sudah tau bahwa Lynix pangeran dari Erlya. Meski begitu Araila tetap mencintai laki-laki itu, ia akan selalu bersama Lynix meski kehancuran mendatanginya. Perasaan ini sangat berbeda dengan cintanya pada Samuel, ia mendapatkan cinta yang amat besar dari Lynix, kasih sayang yang selalu Araila idamkan telah diberikan oleh penyihir kesayangannya itu.

"Aku juga mencintai mu Nix"

_____________________________________________________________________

Malam ini ada pesta di kekaisaran yang mewajibkan semua bangsawan untuk hadir. Araila mau tidak mau harus pergi, akhir-akhir ini ia tampak lesu dikarenakan Lynix kembali ke kampung halamannya untuk menyelesaikan beberapa urusan. Hari ini pun ia pergi sendirian, orang tua dan kakaknya sedang tidak ada. Hal seperti ini sebenarnya sudah biasa bagi Araila tetapi ia merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi. Ia menatap cincin di jari manisnya, itu diberikan Lynix agar Araila mendapat perlindungan walau Lynix tak ada bersamanya.

Tetapi hal itu, tak mampu menghilangkan rasa gelisah Araila saat ini. Ia berpikir untuk melangkahkan kakinya pulang saat ini. Sebelum itu terjadi seorang gadis berambut pirang mendatanginya.

"Salam untuk calon permaisuri Erlya"Araila membungkuk kan badannya.

"Sudah lama tidak melihat mu sahabat ku, apakah kau sangat sibuk beberapa bulan ini hingga tak bisa mengunjungi ku?"

"Maafkan saya, banyak hal yang saya urus sebagai putri seorang Grand Duke, Putri Sylvia"

"Benarkah? Kupikir kau membenci diriku Araila. Syukurlah jika itu tidak benar, akhir-akhir ini banyak rumor yang mengatakan bahwa kau telah menemukan cinta mu lagi Araila? Apa itu yang menyebabkan wajah mu sekarang lebih berseri?" Araila terkejut mendengar hal itu, karena hubungan nya dengan Lynix sangat ia tutup rapat. Dan ini sangat tidak nyaman dengan semua tatapan yang tertuju padanya.

"Mohon maaf saya tidak tau hal tersebut dan rumor itu sangat tidak benar"Jawab Araila seperlunya, ia telah diperingatkan oleh Lynix untuk menjaga jarak dari Syilvia. Araila menuruti keinginannya meski ia tidak pernah menaruh prasangka buruk kepada sahabatnya itu.

"Ah begitukah? Maafkan aku telah mengatakan hal yang tidak perlu. Oh ya aku sangat haus sekarang, bisakah kau mengambil secangkir minuman untuk ku Araila? Kaki ku sakit terlalu lama berjalan" Araila menuruti setidaknya setelah ini ia akan langsung pulang.

Araila memberikan segelas minuman kepada Sylvia, gadis itu berterima kasih kepada Araila. Namun senyuman nya membuat Araila menjadi takut. Sylvia memancarkan aura yang sangat aneh saat itu.

Aku Akan Menjadi Antagonis Untuk Mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang