Samuel tergesa-gesa menuju ke istana milik Araila sesampainya di depan pintu penjaga tak membiarkan nya masuk.
"Apa yang kalian lakukan! Beraninya kalian menghalangi jalan Putra Mahkota!" Teriak Samuel.
"Mohon maaf Yang Mulia tetapi Yang Mulia Pengeran tak membiarkan Anda untuk memasuki istana, beliau juga sudah mengonfirmasikan kepada Yang Mulia Kaisar" ucap penjaga itu.
"Ck! Beraninya bajingan itu! Katakan padanya untuk membiarkan aku masuk sekarang! Aku tak punya waktu untuk menunggu atau kau akan mati disini!"
"Mohon maaf sekali lagi Yang Mulia saya tak dapat melakukan hal itu dikarenakan Yang Mulia Pangeran dan Putri sedang tidak ada di istana"
Sontak mata Samuel membulat. Biasanya ada informasi jika mereka pergi keluar karena Samuel menugaskan seorang bayangan untuk mengawasi mereka, keluar masuk istana.
"Kemana mereka pergi!?"
"Mereka pergi ke wilayah Wingston untuk beberapa hari Yang Mulia"
Samuel kesal sekarang, ia sangat ingin menemui Araila setelah mimpi semalam. Tadi pagi ia tak sempat menghadiri acara karena ada berkas yang harus ia urus.
Samuel ingin melihat wajah gadis itu, agar kegelisahan nya berkurang. Tetapi mereka malah pergi keluar untuk beberapa hari. Samuel harus mencari mereka untuk sekarang, ya hari ini juga.
"Aku akan menemui mu Araila!"
______________________
"Ah!" Kaget Araila.
"Ada apa Araila? Kau baik-baik saja?" Khawatir Lynix.
"Ah, aku tidak apa-apa Lynix. Hanya saja aku merasakan sesuatu yang buruk akan datang" cemas Araila.
Lynix menggenggam tangan Araila, membuat ketenangan untuk sesaat. Ia tersenyum lembut pada gadis itu.
"Aku akan melindungi mu dari segala hal didunia ini untuk mu. Jadi jangan khawatir, aku ada disini." Araila mengangguk pelan.
Ia merasa tenang dengan perkataan itu. Lynix selalu mampu membawa kehangatan padanya. Terkadang ia tak tau apakah ini nyata, perasaan nya mulai tumbuh pada lelaki itu.
Mereka kemudian sampai di kebun milik Araila. Disana terlihat sepi mungkin tukang kebun sudah pulang karena matahari juga mulai tenggelam.
Araila mengeluarkan kunci dari sakunya. Ia sengaja membawa kunci itu saat ia bepergian. Ia tak mau kunci itu hilang, kunci ini diberikan oleh Araska saat tau Araina ingin pergi ke kebun, meski belum tau kapan itu.
"Disini sangat sepi ya" ucap Lynix melihat sekeliling
"Kakak ku sengaja membuat nya seperti ini agar suasana disini cocok untuk bersantai. Aku juga kagum, akan pemikiran kakak yang luas. Pasti dia akan menjadi Grand Duke yang hebat di Elryia" Lynix tersenyum melihat Araila sangat membanggakan Araska.
"Sepertinya kau sangat menyayangi kakak mu"
"Dia pantas mendapatkan nya. Meski terlambat aku juga akan berusaha menjadi adik yang baik untuk nya" Araila tersenyum lembut, ia sungguh menyesal dengan perlakuan Araila yang asli di novel.
Meski itu bukan lah dirinya sekarang, namun penyesalan itu sangat terasa untuk dirinya.
"Araska juga pasti beruntung memiliki Adik seperti mu. Dan aku beruntung memiliki istri seperti diri mu" Araila tersipu akan pujian itu.
Araila segera membuka pintu, ia tak ingin membuang waktu lagi, jika tidak jantungnya dalam keadaan tidak aman.
Pintu terbuka, Araila membimbing Lynix untuk pergi ke kebun melalui pintu belakang.
"Wah kebun ini sangat indah" kagum Lynix melihat kebun strawberry itu.
"Iya, aku sangat berterima kasih kepada kakak ku karena telah merawat kebun ini untuk ku" senyum Araila lembut.
"Boleh kah aku memetik buahnya?" Tanya Lynix sambil melihat buah strawberry yang merah itu.
"Tentu saja aku akan mengambilkan keranjang agar kita bisa memakan nya diperjalanan" ucap Araila.
Namun sebelum ia sempat pergi, ia di tahan oleh Lynix. Araila berbalik dan menatap bingung Lynix.
"Tunggu lah sebentar lagi ada hal yang ingin ku katakan pada mu" ucap Lynix serius.
Araila berdiri dengan jantung yang berdegup kencang. Saat Lynix menatap nya jantungnya semakin tak karuan.
"Kau tau Araila? Aku tak pernah bisa jatuh cinta kepada seorang gadis. Dimata ku mereka hanyalah makhluk yang sangat rapuh. Dan terkadang mereka juga menjadi makhluk yang begitu licik hingga berani merenggut kehidupan orang lain. Saat ibu ku pergi tak ada wanita yang bisa kupercaya lagi."
"Tapi berbeda dengan mu Araila, kau gadis yang kuat ketulusan hati mu mampu mencairkan es yang ada pada diriku. Aku kembali mempercayai seorang gadis yaitu dirimu. Aku sudah lama mengawasi mu Araila. Aku sudah tau bagaimana diri mu selama ini.Aku mencintaimu Araila, sejak awal aku sudah mencintai mu. Aku tak berbohong saat mengatakan aku jatuh cinta kepada keluarga mu, itu nyata Araila"
Araila terdiam sejenak, jantung nya semakin tak terkendali. Wajah nya memerah, rasanya ia bahagia sekali. Apakah ini dinamakan cinta?
Di mata Lynix tak tersirat kebohongan sedikit pun. Lynix menunggu jawaban dari Araila.
Araila pun tak bisa membohongi perasaannya lagi. Dia tersenyum manis sambil memegang dada nya yang sudah tak bisa dikendalikan lagi.
"Lynix, Aku..."
Deg! Kalimat Araila terhenti saat sebuah ingatan terlintas di kepala nya.
Dia baru tersadar bahwa dia bukan lah orang yang dicintai Lynix selama ini. Ini bukan tubuhnya, Lynix mencintai Araila bukan Araina. Jika Araila asli mengetahui nya dia pasti akan senang.
Araila juga lupa bahwa ini dunia novel, meski alur nya sudah berubah tapi tetap saja tokohnya sama kecuali dirinya. Bagaimana ini Araila sangat bingung!
"Kau tak mencintai ku Lynix! Aku bukan lah Araila yang sebenarnya. Kau salah menilai ku!" Araila berbalik badan. Tanpa sadar air mata menetes dipelupuk matanya.
"Kau adalah Araila yang ku cintai. Baik dimasa lalu maupun masa sekarang kau adalah orang yang sama. Aku sudah lama menunggu mu Aila"
Mata Araila membulat saat nama itu disebutkan. Tiba-tiba bunyi lonceng terdengar di telinga nya.
Lynix menarik Araila membuat Araila tak kalah terkejut.
Cuppp! Bibir mereka bertemu dan disaat bersamaan ribuan ingatan masuk ke dalam kepala Araila.
"Aku mencintaimu Aila"
"Aku juga mencintaimu Nixx"
Mata Araila terpejam, ia kehilangan kesadaran. Lynix segera menopang tubuh gadis itu. Ia mengangkat tubuh Araila yang terkulai lemas.
"Buka gerbangnya sekarang"
To Be continued
Hay guys kalian kangen aku ngk?
Maaf ya up nya ngk teratur lagi tapi aku bakal berusaha up secepatnya mungkin kok
Dan di next chapter kita akan kembali ke masa lalu
Ha? Masa lalu siapa 🧐?
Ya Ndak tau😔✋
Silahkan untuk menebak apa yang akan terjadi.
Jangan lupa stay, follow, vote and komen
Byeeee🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Akan Menjadi Antagonis Untuk Mu
Storie d'amoreStatus: End Araina terbangun ke dalam novel yang ia lempar. Dia menjadi Araila Rosell Wingston tokoh antagonis yang akan mati karena hampir membunuh calon permaisuri kaisar yang juga sahabat karib nya. Namun kenyataan yang ia ketahui sekarang tida...