#Flashback part 1#
_Kehidupan pertama_Suasana malam ini sangat meriah, kaisar yang baru mengangkat gelasnya yang berisi wine.
"Untuk era Elryia yang baru. Mari bersulang!".
Musik dimainkan suasana malam itu terasa menyenangkan. Malam penobatan yang penuh dengan kemewahan. Para bangsawan mengantri mengucapkan selamat kepada pemimpin yang baru.
Hingga tibalah seorang wanita yang anggun dengan gaun hitamnya. Ia menunduk hormat kepada dua orang di singgasana.
"Selamat kepada kaisar yang baru semoga matahari selalu menyinari jalan Elryia." Ucap wanita itu. Tersirat tatapan dingin pada kedua orang itu.
"Terima kasih Araila. Aku sangat tersanjung atas apa yang kau lakukan selama ini hingga aku naik ke tahta ini. Aku selalu mengharapkan kesetiaan mu pada ku. Tolong bantu aku ke depannya".
Ya, wanita itu adalah Araila Rosell Wingston. Sang mawar pergaulan kelas atas yang kini sudah redup.
"Tentu saja Yang Mulia".
"Wah. Kau sangat cantik hari ini Araila, namun bukan kah ini suasana yang bahagia? Memakai gaun hitam seperti nya kurang cocok." Ucap wanita disamping Kaisar.
"Bukan kah begitu Samuel?"wanita berambut pirang itu memeluk erat lengan Samuel yang sekarang sudah menjadi Kaisar.
"Terima kasih atas sarannya Yang Mulia Putri Mahkota."Araila sekarang dapat mendengar bisikan-bisikan dari sana.
Ia sudah terbiasa atas perlakuan itu, segera ia pamit undur diri lalu keluar dari ruang pesta. Araila berjalan entah kemana hingga ia tiba disebuah taman.
Ia mengistirahatkan diri di bangku taman itu. Hatinya terasa teriris-iris saat ini, setelah melihat lelaki yang ia cintai telah bahagia dengan sahabatnya saat ini. Acara malam ini juga berkat kerja keras Araila yang membantu Samuel untuk naik ke tahta.
Malam ini sebenarnya ia tak ingin memakai gaun ini, namun beberapa hari yang lalu Sylvia mengatakan bahwa ia cocok dengan gaun hitam. Tetapi tadi malah Sylvia yang seakan mempermalukan nya. Apakah Araila yang salah paham? Mana mungkin juga sahabat nya tega mempermalukan dirinya.
"Ah, apakah ada orang disana?" Araila terkejut saat melihat bayangan seseorang mendekati nya.
"Ternyata seorang Lady. Mengapa anda bisa sampai disini?" Tanya lelaki itu.
Araila melihat ke kanan dan ke kiri. Tidak ada orang selain mereka berdua di tempat dengan pencahayaan minim ini. Dan dia belum pernah melihat lelaki ini. Apakah dia seorang bangsawan dari negeri seberang? Wajahnya sangat cocok jika ia menjadi seorang raja..
"Tidak. Saya hanya ingin beristirahat saja disini. Apakah anda tamu undangan yang tersesat?" Tanya Araila.
"Tidak, saya adalah penjaga yang baru masuk kemarin. Maaf atas ketidaksopanan saya ini" lelaki itu menundukkan hormat.
Ah, ternyata dia penjaga baru.Araila sangat menyayangkan hal itu karena tampang lelaki ini cocok jika dikatakan bangsawan.
"Apakah saya boleh duduk di samping anda? Saya juga sangat lelah hari ini" Araila terdiam beberapa saat hingga ia mengangguk setuju.
Lelaki itu duduk agak jauh dari Araila agar Araila tak risih dengan nya. Beberapa saat suasana hening. Angin malam berhembus membuat Araila menggigil tetapi ia tak memperlihatkan nya.
Tep! Sebuah jas menutup tubuhnya. Araila menoleh ke samping lalu menemukan wajah lelaki itu tepat dihadapan nya.
Araila terdiam sesaat merasakan dirinya hanyut dalam tatapan itu.
"Anda tidak apa-apa Lady" Araila langsung tersadar dan memalingkan wajahnya yang memerah.
"Ekhem seperti nya saya harus pergi. Permisi." Araila berjalan pergi meninggalkan lelaki itu sendirian di dalam kegelapan malam.
Araila tak tau mengapa ia bisa salah tingkah begini. Padahal lelaki itu hanya penjaga biasa tetapi aura yang ia miliki mampu memikat Araila. Dan yang perlu Araila ingat di belum pernah tertarik pada lelaki selain Samuel, jadi ada apa dengan nya saat ini.
"Ukh menyebalkan" gumam Araila sambil memegang dadanya.
_____________
Araila menatap jas yang bertengger di atas sangkutan. Dia lupa mengembalikan jas ini semalam sekarang apa yang harus ia lakukan. Jika ia menyuruh pelayan mengembalikan nya itu terlalu tidak sopan dan pasti pelayan itu tidak tau siapa penjaga itu. Araila melakukan kesalahan karena tak tau namanya.
Mau tidak mau Araila harus mencari lelaki itu. Araila melihat keluar jendela, ia melihat kakak nya sedang bersiap-siap untuk pergi bekerja.
"Ah, itu dia!" Sebuah ide muncul di kepala Araila.
Ia segera bersiap-siap dan dengan cepat berjalan turun ke bawah.
"Kakak!" Teriak Araila saat Araska ingin naik ke kereta.
Araska yang terkejut saat Araila memanggil namanya, menghentikan aktivitas nya. Araila dengan cepat menghampiri Araska.
"Biarkan aku ikut dengan mu. Ada seseorang yang harus ku temui di istana"
"Bisakah kau katakan siapa itu?" Tanya Araska.
"Aku akan menjelaskan nya di dalam kereta" Araska mengangguk mengerti dan mereka naik kereta.
Perjalanan cukup hening. Araila mencoba untuk menyusun kalimat nya terlebih dahulu. Hubungan nya dengan kakaknya tidak akrab, ia agak canggung dengan Araska. Bahkan tadi ia tak yang pertama memulai pembicaraan dengan Araska.
Hubungan mereka tak berjalan baik karena Araska lama di medan pertempuran. Terlebih ada hal yang membuat hubungan mereka tambah memburuk yaitu saat Araska memperingati Araila untuk tidak dekat dengan Sylvia. Itu membuat Araila tak ingin berbicara dengan Araska lagi.
"Jadi boleh aku tau siapa yang kau maksud itu?" Araska memulai pembicaraan.
"Dia adalah penjaga baru. Apakah kau mengenalnya? Aku tak tau namanya. Ia telah meminjamkan jas nya pada ku saat malam pesta. Dan aku ingin mengembalikan" jelas Araila.
Araska menghela nafas saat Araila masih dingin padanya. Padahal ia sangat berharap tadi karena Araila sudah memanggil nya kakak.
"Banyak penjaga baru. Apakah kau bisa memberitahu ciri-ciri nya?"
Araila sejenak mengingat wajah laki-laki itu. Tetapi rasanya sungguh susah untuk dideskripsikan.
"Eum dia memiliki rambut berwarna hitam kelap serta warna matanya hitam juga, wajahnya tirus dan ia sangat mirip dengan keturunan bangsawan."
Kini Araska mencoba untuk mengingat wajah-wajah anak baru itu.
"Ah, sepertinya ini Lynix"
"Lynix?"
To Be continued
Hay guys yuhuuuu
Maaf ya baru up aku ngk mau bicara banyak di chapter ini di next chapter aku bakal ngejelasin suatu hal yang penting.Jangan lupa vote and komen 🤗
Tetap stay minna
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Akan Menjadi Antagonis Untuk Mu
RomansaStatus: End Araina terbangun ke dalam novel yang ia lempar. Dia menjadi Araila Rosell Wingston tokoh antagonis yang akan mati karena hampir membunuh calon permaisuri kaisar yang juga sahabat karib nya. Namun kenyataan yang ia ketahui sekarang tida...