Tok tok tok
"Siapa itu?"
"Samuel ini aku Araila!" Ucap seorang gadis dari balik pintu.
Dengan langkah yang malas Samuel membuka pintu itu. Terlihat lah wajah manis Araila dengan sebuket mawar berwarna merah di kedua tangannya.
"Apa yang kau lakukan disini?"tanya Samuel dengan nada kesal.
"Aku membawakan bunga kesukaan mu. Bukan kah kau mengatakan bahwa menyukai mawar jenis ini? Aku sengaja memetik nya sendiri meski ini berdiri, hehe " cengir Araila. Samuel melirik telapak tangan Araila yang sebagian tergores.
"Aku tak butuh bunga itu. Lebih baik pikir kan urusan mu sendiri dan jangan pernah menganggu ku! Aku sudah bilang berkali-kali apakah kau tuli?!"Senyum Araila kian sirna. Entah ini yang keberapa kali Samuel memperlakukan nya dengan buruk sejak mereka bertunangan.
"Ta-tapi kau harus mengambil bunga ini dulu"Araila menyodorkan buket itu.
Samuel menghembuskan nafas kasar lalu mengambil buket itu dan membuang nya ke lantai dengan kasar hingga kelopaknya berguguran.
"Pergi sekarang atau akan ku panggil penjaga untuk menyeret mu dari sini. Kau bisa menjadi Putri Mahkota Araila tapi kau tak kan bisa menjadi orang yang aku cintai!" Mata Araila membulat, ia begitu mencintai lelaki yang berada di depannya. Semakin ia maju ia merasa semakin lelaki itu mendorongnya dengan kasar hingga ia merasa tak mungkin menduduki posisi bersama nya.
Samuel menutup pintu itu dengan kasar. Tanpa tau Araila berusaha menahan air matanya. Samuel merasa Araila hanya penganggu dalam hidupnya, ia tak mau menghabiskan waktu nya dengan gadis yang tak ia cintai.
Tiba-tiba sebuah kalimat terdengar dari luar membuat Samuel tertegun.
"Aku mencintaimu Samuel"
Deg! Samuel terbangun. Ia melihat sekelilingnya yang masih gelap. Ternyata ia baru saja memimpikan sebuah ingatan masa lalu.
Ia masih mengingat bagaimana wajah ceria Araila yang ditujukan padanya. Saat dulu bersamanya Araila adalah gadis yang hangat. Rasa bersalah tiba-tiba menghampirinya, seandainya ia lebih memilih Araila. Apakah hidupnya lebih baik dari yang sekarang?
_____________________
"Araila! Araila!" Araila tersadar dari lamunannya.
"Ah, ya?" Araila menoleh pada Lynix di sampingnya.
"Kau baik-baik saja? Kau terlihat pucat sejak tadi pagi" khawatir Lynix melihat sang istri.
"Ah, aku baik-baik saja Lynix" ucap Araila. Ia baik-baik saja, namun dari saat bangun pagi tadi perasaannya gundah ia tak tau mengapa.
Seperti ia sedang merasakan kesedihan yang mendalam tetapi ia tak tau mengapa. Kepalanya juga sakit saat bangun tadi. Ia juga merasa seperti menangis semalaman, padahal itu tak terjadi. Lynix yang melihat Araila ikut khawatir.
Upacara pengangkatan Ezra selesai hari ini ia resmi menjadi dokter istana. Araila dan Lynix berjalan menghampirinya.
"Selamat Dokter Fients. Elryia beruntung mempunyai dokter seperti mu" ucap Araila ramah. Ezra menunduk hormat, ia sangat berterima kasih kepada Araila ini semua berkat dirinya.
"Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melayani Yang Mulia"senyum Ezra lembut.
"Kau akan mengukir sejarah kali ini Ezra" ucap Lynix sambil menepuk pundak Ezra
"Pasti Yang Mulia" balas Ezra percaya diri
Setelah mengucapkan selamat Araila berencana untuk pergi karena ada urusan yang harus ia lakukan. Namun, pandangan terhenti di seorang wanita yang sedang duduk di kursi.
Araila menyuruh Lynix untuk pergi terlebih dulu karena ada hal yang harus ia lakukan. Dan ia mengatakan itu suatu hal yang menyenangkan untuk dirinya. Lynix yang mengerti tak membantah, ia membiarkan Araila membereskan hal yang ingin ia lakukan.
Seringai seketika muncul, Araila berjalan menghampiri wanita itu. Ia melipat kedua tangannya di dada. Berjalan dengan anggun, membuat wanita itu membulatkan matanya.
"Apa kabar mu Sylvia? Syukurlah kau sudah hampir sembuh berkat obat yang direkomendasikan oleh Dokter Fients" Araila tersenyum remeh pada Sylvia. Sungguh wajah menderita itu sangat bagus untuk dipandang.
"Apa! Pria itu yang menemukan penawarnya?! Tidak kau berbohong. Samuel yang menemukannya demi aku, dia sangat mencintai ku hingga melakukan itu. Jadi hentikan omong kosong mu Araila, aku tak butuh bantuan dari orang mu" ucap Sylvia jujur karena kondisi mereka sedang berduaan. Jadi Sylvia tak perlu bersandiwara lagi pada Araila. Araila juga senang akan hal itu, ia juga lelah berpura-pura baik dengan wanita ini. Tak perlu ada drama lebih banyak lagi.
"Hahaha! Kau mengatakan lelucon yang sangat bagus Putri Mahkota."seketika pusat perhatian tertuju pada mereka. Sylvia berusaha menyembunyikan kekesalannya saat ini.
Araila mendekatkan wajahnya pada telinga Sylvia.
"Bagaimana rasanya tidak bisa berjalan? Apakah itu sebuah hal bagus? Kau bisa menyuruh pria mu untuk menggendong mu kemana pun yang kau mau. Tapi jika dia selama nya masih bersama mu. Bagaimana jika nanti saat tidak ada orang bersama mu? Mungkin saja kau akan M-A-T-I!" Sylvia bergidik ngeri.
Araila menyeringai lalu pergi dari sana meninggalkan Sylvia dengan wajah kesalnya. Jika ia pulih sekarang mungkin saja ia akan mengejar Araila dan menjambak rambutnya sekarang.
"Gadis J*Lang! Aku akan membalas penghinaan ini dan rasa sakit ini"
_________________
Araila dan Lynix pergi menaiki kereta kuda mereka berencana untuk pergi ke kampung halaman Lynix. Soal kejadian semalam dimana Araila pingsan, Araila tak mengingat apapun paginya. Lynix pun tak mengatakan apa-apa.
Tak ada yang tau bahwa mereka pergi kesana, di istana hanya tau mereka pergi pulang ke wilayah Wingston. Araila juga sudah mengatakan rencananya pada Araska dan Mia, agar mereka dapat menyembunyikan kepergian mereka
"Araila, apakah kau ingin pergi ke kebun strawberry milik mu?" Tanya Lynix.
"Bagaimana kau tau aku mempunyai kebun strawberry?"tanya Araila balik. Rasanya ia tak pernah memberi tahu akan hal itu.
"Hey kau pernah mengatakan nya. Apakah kau lupa Araila? Mungkin karena keadaan belakangan ini kau lupa beberapa hal" jelas Lynix.
"Ah, kurasa kau benar. Baiklah ayo kita kesana terlebih dulu"
"Tolong tunjukkan jalannya istri ku"
"Tentu saja"
To Be continued
Minal Aidzin wal Faidzin bagi yang menjalankan
Hayy makasih udah stay terus
Maaf aku baru update setelah sekian lama aku harap kalian memaklumi kesibukan aku hehe :D
Itu aja dulu
Nanti aku bakal up KLO mood aku bgus lagi ya semoga cepat bgus deh
Jangan lupa follow, vote and komen 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Akan Menjadi Antagonis Untuk Mu
RomansaStatus: End Araina terbangun ke dalam novel yang ia lempar. Dia menjadi Araila Rosell Wingston tokoh antagonis yang akan mati karena hampir membunuh calon permaisuri kaisar yang juga sahabat karib nya. Namun kenyataan yang ia ketahui sekarang tida...