Chapter 27

14.1K 1.4K 20
                                    


"Aku akan membantu mu dan Pangeran untuk menjadi Kaisar Elryia" Araila tertegun mendengar hal itu. Ini suatu hal yang melebihi harapannya.

"Tapi, Elysia rasanya sulit untuk menjadi Kaisar dengan posisi kami sekarang"

"Tidak. Kau hanya perlu mencari dukungan dan mencari cara untuk dapat naik ke posisi itu. Kau pasti dapat merubah hukum di Sini Araila"Elysia menatap yakin pada Araila.

"Terima kasih aku akan membicarakan ini dengan Lynix" senyum Araila lembut.

Araila kemudian mengajak Elysia untuk pergi ke taman, ia agak kesusahan dengan kakinya yang sengaja ia lukai. Itu memang sudah sembuh tapi ia takut akan ada orang yang mencurigai nya.

Araila memini Mia untuk mengambil tongkat nya untuk berjalan. Tiba-tiba Lynix masuk ke kamar.

"Lynix? Apakah terjadi sesuatu?" Tanya Araila yang aneh melihat lelaki itu ke kamar di jam segini.

"Ku dengar kau ada tamu. Dan aku ingin menjenguk mu" Lynix melirik Elsyia. Sontak gadis itu langsung membungkuk hormat.

"Salam Yang Mulia Pangeran"hormat Elysia.

"Ah, ternyata Lady. Ouh ya, kau ingin pergi kemana?"tanya Lynix melihat Araila sudah ingin bangun dengan tongkat nya.

"Eum, aku ingin ke taman. Terlalu membosankan disini"jawab Araila. Lynix mengerti lalu menghampiri Araila.

"Akh!" Teriak Araila kaget saat Lynix tiba-tiba mengangkat nya. Elysia tersenyum melihat tingkah suami-istri itu.

"Apa yang kau lakukan Lynix!" Wajah Araila seperti kepiting rebus sekarang.

"Membawa mu ke taman" ucap Lynix polos lalu melangkah keluar.

"Aku kan bisa sendiri. Lagi pula ada Mia disini"

"Biarkan aku melakukan ini Araila. Atau kau tidak akan aman nanti malam" sekarang Araila terdiam seribu bahasa, ia bahkan tak berani menunjukkan wajah nya lagi.

Mia dan Elysia yang mengikuti dari belakang hanya bisa terkekeh.

_______________________

Samuel melangkah dengan santai. Ia baru saja menemani Sylvia tidur. Belakangan ini gadis itu sangat manja. Ada sesuatu yang harus ia lakukan.

Samuel memasuki area istana milik Lynix, ia ingin melihat bagaimana keadaan Araila setelah insiden itu. Dan katanya ia sudah membaik sekarang. Itu sangat aneh, Sylvia juga terluka disaat bersamaan namun kenapa yang dialami oleh Sylvia lebih parah dari Araila.

Samuel masuk dari belakang agar ia tidak dicurigai oleh penjaga. Istana ini luas dan sangat dekat dengan istana utama. Ia terhenti di taman, ia melihat dua orang wanita sedang tertawa disana.

"Ah, bukan kah itu Araila dan siapa gadis itu?" Gumamnya.

Samuel mencoba mendekat lagi, agar suara mereka dapat ia dengar. Namun, ia mematung saat melihat Araila tertawa disana. Gadis itu sangat cantik, ia merasakan hawa positif disekitarnya. Tak ada kesedihan di raut wajah, itu.

'Samuel... Lihat lah bunga ini sangat cantik bukan!?'

Samuel tersadar, dia merasakan Dejavu. Senyuman gadis itu pernah ada untuk nya. Gadis yang selalu mengatakan bahwa ia sangat mencintainya.

Dep! Sebuah tepukan muncul di bahu Samuel membuatnya berbalik.

"Apa yang kau lakukan di disni, Putra Mahkota!" Lynix menatap tajam Samuel.

Samuel terkejut dan tak menyangka bahwa Lynix mengetahui Keberadaan dirinya.

"Beraninya kau melihat istriku dengan tatapan kotor itu!" Nada Lynix sekarang meninggi.

"Ah, sepertinya kau salah paham. Aku hanya bosan dan berjalan-jalan disekitar sini saja. Aku tak berniat melihat istri bodoh mu itu" ucap Samuel berusaha santai.

"Jangan pernah melihat istri ku seperti itu lagi. Atau aku akan membunuh mu saat ini juga! Kau mengerti!" Kilatan merah terpancar dari mata Lynix sekarang. Ia sudah berusaha menahan dirinya setiap bertemu Samuel.

"Kau pikir aku takut? Kau hanya mengambil kembali sampah yang sudah ku buang"

Srang! Ujung pedang yang tajam kini tepat berada di depan leher Samuel.

"Terkutuk lah kau! Bajingan yang telah membuat ku menderita tapi kali ini ku pastikan kau yang akan menderita seratus kali lipat!"Samuel mundur, ia hanya menyeringai.

Samuel pergi mengabaikan Lynix. Ada hawa mengancam dari Lynix, ia tak tau mengapa aura lelaki itu menakutkan saat bertemu dengannya.

"Kau akan habis tak lama lagi Samuel!"

_______________________

"Lynix kau tau? Elysia bersedia membantu kita" ucap Araila yang sedang duduk dikasur.

"Benarkah? Itu sesuatu yang mengejutkan" Lynix berjalan menuju kasur.

Hari sudah malam. Araila sedang asik menceritakan rencananya pada Lynix. Lelaki itu pun begitu fokus mendengarkan rencana itu yang bagai sebuah permainan yang menarik.

Tuk tuk tuk. Suara ketukan pintu membuat Araila berhenti berbicara. Muncul Mia setelah pintu itu terbuka, ternyata ia hanya mengantarkan surat lalu segera pergi.

Lynix menyerahkan surat itu pada Araila setelah melihat stempel kekaisaran disana. Tak perlu waktu lama Araila segera membuka surat itu. Ia membaca dengan teliti, Lynix hanya bisa menunggu apa yang akan dikatakan oleh istrinya.

"Ini sungguh membahagiakan. Rencananya kita berhasil, besok Ezra akan diangkat sebagai Dokter Istana dan Fela akan menjadi perancang ku"ucap Araila sumringah. Ia tak menyangka rencana nya akan berjalan mulus seperti ini.

"Syukurlah. Kuharap kau kedepannya akan selalu bahagia Araila" ucap Lynix tulus.

"Ouh ya besok aku akan membawa mu ke kampung halaman ku"sambung Lynix.

"Kampung Halaman?"

Deg! Sontak sebuah gambaran muncul di benak Araila. Muncul seorang lelaki yang tersenyum manis padanya tetapi ia tak memperlihatkan matanya. Ia menutupinya dengan poni panjangnya.

"Rumah kita?" Gumam Araila dengan tatapan kosong. Membuat Lynix membulatkan matanya.

"Apa maksud mu Araila!"Araila tersadar, ia menatap Lynix dengan penuh tanda tanya.

"Apa yang aku katakan Lynix? Aku tak tau apa yang aku katakan!" Panik Araila. Ia sekarang juga melupakan bayangan lelaki tadi.

"Tidurlah Araila mungkin saja kau kelelahan"Tiba-tiba mata Araila jadi mengantuk, tubuhnya langsung jatuh ke kasur.

Lynix menarik selimut untuk menutupi Araila yang sudah terlelap. Hampir saja ia tak bisa mengendalikan emosinya. Ia tak boleh sampai lepas kendali jika tidak Araila akan terluka lagi.

"Apakah ini saatnya Araila?"

To Be continued

A

raila: Ekhem! Halo aku adalah tokoh novel ini. Hari ini penulis tidak bisa menyampaikan kata-kata nya karena ia tidak bisa memikirkan apa pun lagi.😾
Lynix: Yap kau benar.
Lynix: Untuk apa kita disini?🙄
Araila: Tentu saja untuk memberitahukan bahwa besok Author akan mempublikasikan chapter Spesial karena untuk merayakan 100k lebih dibaca.🤭
Lynix: Wah! Kurasa akan banyak spoiler disana!🧐
Araila: tentu saja dan kau tau? 😱
Lynix: Ah! Dia benar-benar membuat pembaca disini penasaran jika mereka tidak melihat nya.😤
Ouh ya di chapter Spesial author juga akan membuka sesi Q & A🥰
Araila: cantumkan pertanyaan kalian dikomentar. Dan author akan menjawabnya😉
Araila & Lynix: Sekian terima kasih! Sampai jumpa🤗

Aku Akan Menjadi Antagonis Untuk Mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang