Sebuah ruangan terdengar tawa manis dua wanita. Mereka sedang mencoba gaun yang nanti akan dipakai saat pesta kekaisaran. Tawa itu berasal dari Sylvia bersama Permaisuri. Mereka sudah memesan gaun cukup lama, hari ini perancang datang untuk memberikan gaun.
"Ibu apakah gaun ini cantik untuk ku?" Tunjuk Sylvia pada gaun pink yang ia gunakan. Gaun itu memiliki desain terbuka dimana atasan nya tanpa lengan. Permata juga banyak bertabur disana.
"Itu sangat cocok untuk mu nak"puji Permaisuri, Syilvia sangat senang akan hal itu. Sylvia juga memesan gaun nya satu set dengan baju Samuel nanti. Ia tak sabar akan mengenakannya hari itu. Pasti ia akan menjadi wanita tercantik di kekaisaran.
"Ibu terimakasih. Aku benar-benar bersyukur bisa menjadi anak perempuan mu" Sylvia memeluk permaisuri.
"Gadis yang baik akan mendapatkan perlakuan baik juga nak" permaisuri mengelus rambut Sylvia dengan lembut
Tuk tuk tuk
Seorang pelayan datang dan membisikkan sesuatu pada permaisuri. Raut wajah kesal terpancar setelah ia dengar apa yang pelayan itu katakan.
"Apa?! Kaisar menyuruh perancang busana istana untuk membuat gaun Araila?!" Sylvia terkejut mendengar hal itu. Bagaimana seorang istri anak haram mendapatkan perlakuan istimewa seperti itu? Pikirnya
"Ibu, apa yang telah mereka lakukan pada Ayah? Mereka sepertinya mulai mencuci otak ayah ibu!"
"Itu benar Sylvia. Kita harus beri mereka pelajaran!" Permaisuri menyeringai licik.
"Kau! Suruh gadis berkacamata itu membuat gaun Araila! Hanya dia saja yang membuat nya! Kalian jangan pernah membantunya!"pinta permaisuri pada kepala perancang.
"Ta-tapi Yang Mulia... Gadis itu baru saja bekerja. Dia belum tau betul tentang pembuatan gaun"khawatir kepala perancang itu. Gadis berkacamata itu berkeringat, ia sangat gugup.
"Itulah yang ku mau. Sekarang pergilah temui gadis tidak tau diri itu"
"Baik Yang Mulia"ucap Gadis kacamata itu lalu pergi ke tempat yang dibimbing oleh pelayan.
Sylvia menyeringai ia tak sabar, bagaimana seorang Araila memakai gaun yang tak bagus. Ia akan mempermalukan nya di hari itu.
__________________
Araila sedang berbincang dengan Araska di ruang tamu. Araska datang menemui nya dengan membawa stroberi yang baru ia petik. Araila sangat senang, ia pun menjamu kakaknya sepenuhnya hati sambil melepaskan kerinduan.
"Kak, apakah aku boleh pergi kesana sendiri jika ada waktu?"
"Tentu saja kebun itu milik mu" Araila tersenyum girang mendengar itu. Ia berencana untuk mengajak Lynix kesana lalu memetik stroberi disana untuk dijadikan selai.
"Kau baik-baik saja kan Araila? Aku bermimpi buruk tentang mu belakang ini" khawatir Araska.
"Aku baik-baik saja kakak"ucap Araila berusaha menyembunyikan bahwa ia baru saja sembuh dari sakitnya.
Saat sedang asik menghabiskan waktu dengan kakak nya, Mia menghampiri Araila. Mia mengatakan perancang gaun sudah tiba. Araska yang tau bahwa Araila sibuk langsung pamit ia juga ada tugas.
Araila segera menemui perancang itu namun ia tak menyangka hanya ada seorang gadis berkacamata disana. Pasti Sylvia sedang menertawakannya sekarang. Tanpa dia tau bahwa ini adalah rencana Araila. Ia sudah menebak bahwa Permaisuri pasti akan mengirim kan perancang terburuk untuknya.
Tetapi perkiraan permaisuri dan Sylvia salah mereka mengirim seorang perancang hebat yang dimasa depan akan menguncangkan kekaisaran dengan maha karyanya. Rencana Araila berjalan mulus, tinggal menanti bagaimana reaksi mereka nanti.
"Fufu kalian sangat bodoh" gumam Araila. Gadis berkacamata itu tersadar bahwa Araila sudah tiba. Ia segera membungkuk hormat untuk nya.
"Salam untuk Yang Mulia Putri" Sapa gadis itu membuat Araila mengangguk.
"Dimana kepala perancang?"
"Ma-maaf Yang Mulia. Kepala perancang mengutus saya untuk merancang gaun anda" ucap gadis itu gugup.
"Siapa nama mu?" Tanya Araila dengan tatapan seriusnya.
"Fe-Fela Yang Mulia" ucap gadis itu tambah gugup karena ia berasal dari rakyat biasa bukan bangsawan. Fela merasa tak percaya diri untuk merancang gaun anggota kekaisaran saat ia baru masuk Minggu lalu, terlebih ia harus merancang gaun milik Araila Mawar pergaulan kelas atas.
"Baiklah Fela sekarang mulai lah pekerjaan mu" santai Araila. Fela bingung kenapa Araila terlihat santai padahal ia hanya gadis yang baru masuk. Apa Araila tak khawatir nanti gaun nya tak bagus?
"Mengapa kau melamun?!"
"A-ah baik Yang Mulia" Fela segera mengukur Araila dengan hati-hati. Ia cukup canggung dalam hal itu.
"Oh bersantai lah. Aku tidak akan membunuh mu"
"Maafkan saya Yang Mulia" Fela menyelesaikan nya dengan cepat.
Araila menyuruh Fela untuk menikmati cemilan yang ia bawa terlebih dahulu. Araila melihat Fela yang sangat gugup.
"Apakah ini pekerjaan pertama mu?"
"Iya Yang Mulia. Saya takut hasil karya saya akan buruk untuk anda"
"Percaya diri lah Fela. Ini sebuah kehormatan untuk mu. Jadi kau harus memberikan usaha maksimal untuk ini. Apapun yang kau buat nanti akan kupakai. Kau dapat mempercayakan karir mu di kesempatan ini. Kau mengerti?"
"Baik Yang Mulia. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk ini. Meski waktu tak lama lagi tapi saya usahakan anda akan menjadi pusat perhatian hari itu" Fela mulai percaya diri. Araila tersenyum manis, tak sabar menanti akan hasil dari gadis muda ini.
"Aku menantikan nya Fela"
__________________________
"Yang Mulia, saya sudah membawa orang yang anda minta"
"Bawa dia masuk " pinta seorang gadis berambut pirang.
Seorang lelaki berjubah masuk, ia membungkuk menghadap sang gadis.
"Apakah kau yang terbaik di guild itu?"
"Tentu saja Yang Mulia"
"Bagus. Aku ingin kau membuat seseorang tak bisa berjalan di hari pesta kekaisaran. Aku ingin melihat noda darah di gaunnya itu, kau mengerti bukan?"
"Tentu saja Yang Mulia"
"Bagus. Aku akan segera membayar mu. Kau harus melakukan pekerjaan ini dengan mulus. Jangan sampai ada yang tau bahwa aku yang menyuruh mu"
"Baik Yang Mulia" orang itu pergi. Sang gadis tersenyum licik, ia seperti dirasuki iblis sekarang. Ia akan membalaskan penghinaan yang diterima nya selama ini. Tinggal menunggu hari saja. Maka kehancuran akan menghampiri gadis sombong yang menghinanya.
To Be continued
Hay guys maaf aku baru up karena kemarin sakit ini Alhamdulillah udh agak mendingan
Aku bakal double up hari ini nanti chapter selanjutnya nyusul, malam mungkin
Makasih buat 40k nya aku ngk nyangka dalam sebulan bisa segtu
Pokoknya selalu stay jangan lupa follow, komen and vote 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Akan Menjadi Antagonis Untuk Mu
RomanceStatus: End Araina terbangun ke dalam novel yang ia lempar. Dia menjadi Araila Rosell Wingston tokoh antagonis yang akan mati karena hampir membunuh calon permaisuri kaisar yang juga sahabat karib nya. Namun kenyataan yang ia ketahui sekarang tida...