Chapter 03

27.3K 2.4K 19
                                    

Araila kini sibuk mondar-mandir di dalam kamarnya. Ia kembali mengingat hal penting. Araila mempunyai seorang kakak laki-laki yang sekarang mempunyai jabatan sebagai jendral pasukan kerajaan. Namun seingat nya ia tak mempunyai hubungan baik dengan laki-laki itu. Entah lah mungkin karena sikap dingin Araila ia terbiasa mengabaikan kasih sayang keluarga nya. Sekarang ia bingung bagaimana nanti sikapnya saat bertemu kakaknya itu. Apakah tetap dingin? Tapi Araila merasa kakaknya bukan orang yang buruk. Mungkin kali ini ia bisa membuat hubungan mereka dekat.

Tok tok tok

"Nona ada surat dari tuan muda untuk nona"ucap dayang dari luar. Tuan muda? Pasti itu surat dari kakaknya.
"Bawa surat itu masuk"pinta Araila. Segera dayang itu masuk dan memberikan sepucuk surat serta sebuah kalung dengan batu kecil berwarna merah di atas nampan.
Araila sempat bingung,ia mengambil surat terlebih dahulu.

'Hai adik ku apakah kau baik-baik saja? Aku sudah mendengar kabar bahwa sahabat mu telah mengkhianati mu. Maafkan aku jika aku terlambat mengetahui ini dikarenakan monster-monster di wilayah selatan semakin bertambah. Yang ingin ku katakan jangan bersedih,aku akan kembali esok dan akan segera memeluk mu. Ku harap kau tak mengabaikan ku lagi. Dan benda yang ku bawa itu sangat lah berharga kuharap kau memakainya'

Tanpa sadar Araila tersenyum. Ia dapat merasakan ketulusan dari surat itu. Di dalam novel tak dijelas kan bagaimana kehidupan Araila dengan detail sehingga ia tak mengetahui hal ini. Ada seorang kakak yang menyayangi nya. Benar-benar merupakan suatu kebahagiaan untuk Araila yang di kehidupan sebelumnya tak memiliki siapa pun disisinya. Ia tak kan menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia pasti akan melakukan terbaik untuk nya dan kehidupan asli Araila yang dinovel.

______________________

Tiba hari dimana Araila menginjak kan kaki di istana. Ia disambut baik di sana karena gelar grand Duke pada ayahnya. Araila memakai gaun merah senada dengan kalung yang diberikan kakaknya. Tak ada yang bisa memalingkan pandangan darinya. Sebelum memasuki aula ia menyiapkan diri untuk menghadapi apa yang terjadi nanti. Saat ia masuk seluruh pandangan tertuju padanya. Bagaimana tidak ia selalu menjadi bahan gosip dikekaisaran karena hubungan nya yang kandas dengan putra mahkota.

Araila menempatkan dirinya di tempat yang tak terlalu ramai. Ia tak suka menjadi pusat perhatian. Itu adalah hal yang memuakkan ditambah lagi para nona bangsawan asik berbisik-bisik untuk nya.

"Salam untuk Putri Grand Duke" seorang wanita menghampiri nya. Wanita itu memiliki rambut pirang yang cantik menurut Araila.  Ia sontak terkejut dan tak menyangka bahwa wanita itu akan menghampiri nya lebih dulu.

"Senang bertemu dengan mu Lady Brown"sapa Araila kepada putri dari Duke Brown itu.
"Saya sangat senang mendapat kan balasan dari Putri. Jika ada waktu luang saya ingin mengundang Putri ke tea party saya."ucap Elysia. Araila tersenyum rencananya untuk mendekatkan diri dengan Elysia berjalan baik.

Di novel keluarga Elysia dihukum karena kakak Elysia dituduh melecehkan Sylvia sang Putri mahkota. Seluruh keluarga nya dihukum gantung oleh kaisar. Sangat menyedihkan. Sama seperti nasib Araila dari itu ia berniat bekerja sama dengan Elysia untuk mencegah terjadinya masa depan yang buruk itu.

"Aku pasti akan menunggu nya Lady Brown"jawab Araila. Tak lama setelah itu Elysia pamit karena Pasukan yang tunggu akan segera tiba.

"Kaisar dan Permaisuri tiba" semua orang langsung hening. Araila segera bergabung dengan orang tuanya.  Setelah kaisar dan Permaisuri duduk di singgasana. Lalu datanglah Putra Mahkota dan Calonnya. Semua orang di sana merasa iri dengan kemesraan mereka kecuali Araila dia hanya menyeringai.

Tak lama setelah itu acara dimulai. Pasuka yang telah membasmi monster di selatan selama 3 tahun tiba. Di barisan paling depan terlihat sosok lelaki memimpin dengan gagahnya. Araila terperangah sontak ribuan ingatan muncul membuat ia sedikit agak pusing.

Semua pasukan itu membungkuk di hadapan kaisar. Kaisar pun maju dengan mengucapkan kata sambutan dan yang terakhir peanugrahan terhadap orang yang berjasa dalam Medan pertemuan.

"Ku anugerahkan kau Araska Sky Wingston berupa wilayah di selatan karena Kau telah berjasa dalam penyelamatan kekaisaran ini"

"Terima kasih Yang Mulia"

___________________

Acara penyambutan selesai kini hanya menikmati suasana pesta yang ada. Sosok lelaki menghampiri Araila yang sedang berbincang dengan orang tuanya.

"Araila"pemilik nama itu berbalik dan melihat sang pemilik suara.

"Kakak"Gumam Araila. Tak ia sangka Araska memeluknya. Ia terkejut namun tak menolak malah membalas pelukan hangat itu. Dalam hati Araila ia bersyukur karena kakaknya mampu kembali dengan selamat kemari. Sosok lelaki hangat yang selalu memberinya kasih sayang sejak dulu. Tetapi Araila yang asli hanya acuh tak acuh padanya.

"Terima kasih atas perjuangan mu kak"bisik Araila yang tak Araska sangka. Adiknya yang dingin kini berubah menjadi sehangat mentari. Pantas saja ia melihat ada perubahan yang aneh padanya seperti seseorang yang berbeda.

"Araila... Aku tak tau apa yang membuat mu begini. Tetapi terima kasih telah menghilangkan lelah ku selama ini"Araska melepaskan pelukannya. Ia menatap hangat keluarga nya. Sekarang giliran kedua orang tua nya ia peluk. Araila tanpa sadar tersenyum merasakan hangatnya suasana saat itu.

"Aila...."Deg! Suara itu terdengar di telinga Araila. Yang membuat jantungnya sakit.

"Akh!"jerit Araila kecil sambil menyentuh dadanya. Araska yang menyadari itu langsung sigap menenangkan Araila.

"Araila kau kenapa?!"tanya nya khawatir. Wajah Araila langsung pucat basi. Ting. Saat suara lonceng memasuki telinga nya disaat itulah ia jatuh pingsan di pelukan kakaknya. Kesadaran Araila hilang. semua orang berbondong-bondong melihat apa yang terjadi. Namun Araska langsung membawa Araila ke ruangan khusus untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Saat mereka hilang dari sana. Semua bangsawan berbisik-bisik. Ada yang mengatakan Araila hanya mencari perhatian. Ada yang mengatakan Araila tidak tahan dengan kemesraan Putra mahkota. Dan masih banyak dugaan buruk padanya. Disudut ruangan tanpa ada orang tau seseorang berjubah menyeringai tanpa memperlihatkan wajah nya.

To Be continued
Alhamdulillah akhirnya bisa update lagi
Dikarenakan sudah ada waktu author bakal aktif lagi
Mohon maaf dan terimakasih telah menunggu cerita ini
Tetap support author ya

To Be continuedAlhamdulillah akhirnya bisa update lagiDikarenakan sudah ada waktu author bakal aktif lagiMohon maaf dan terimakasih telah menunggu cerita ini Tetap support author ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Araska Sky Wingston
Kakak dari Araila sekaligus pewaris Grand Duke Wingston
Saat ini menjabat sebagai jendral Pasukan kerajaan.

Aku Akan Menjadi Antagonis Untuk Mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang