Jangan lupa vote dan komennya ^^
*****
Chandra menyesap udara kosong sekali lagi untuk menenangkan diri. Ia memejamkan mata. Menghitung angka satu sampai sepuluh ketika menahan udara di ketantian. Lantas, menghembuskan pelan sampai debar jantungnya berdetak normal.
Ia mengosongkan pikirannya di belakang panggung untuk mempersiapkan diri.
"Kau sedang apa?" Celetuk Helena.
"Menenagkan diri sebelum naik panggung. Menarik napas, menahan lalu mengeluarkan perlahan."
"Berhasil?"
"Selalu."
"Siapa yang mengajarimu?"
Chandra terdiam.
Tanpa diduga dari kejauhan ia melihat Winter menatapnya dari jauh.
"Kita harus menang siang ini." Cetus Chandra.
"Angka lo udah turun. Lo nggak ngecek quick count?" Dari balik punggung Chandra, seorang gadis berambut sebahu tiba-tiba menarik kerah kemeja Chandra.
"Hei, Suzy, itu hanya angka sementara dan belum membuktikan di PEMIRA nanti." Helena mendebat.
Suzy melangkah lebih jauh.
"Tapi itu perolehan yang diisi oleh calon pemilih."
"Helena, sudahlah. Mendebat dia hanya akan merusak kemenangan kita. Dia hanya memancing." Chandra menengahi.
"Kita lihat saja nanti." Suzy berjalan menuju Winter.
Di sana ia disambut oleh beberapa orang dari tim suksesnya.
Winter masih bertatapan dengan Chandra dari kejauhan. Suzy menyadari kedalaman tatapan mata Winter yang berbinar. Ia tahu pikiran kekasihnya itu berjalan keluar dari garis yang ditentukan untuk debat siang itu.
"Winter. Kamu tidak apa-apa?"
"Iya, aku baik-baik saja."
Panitia memanggil mereka untuk naik ke atas panggung.
Seluruh suara bersorak menyambut kandidat.
"Ini dia para kandidat kita, PASLON nomor urut satu Chandra Bagaskara Mahendra dari departemen kimia sebagai calon ketua BEM dan Helena Markos Hutagalung dari departemen teknkik sipil sebagai wakil ketua BEM.
"Di sisi lain, PASLON nomor urut dua Winter Alan White dari departemen fisika sebagai calon ketua BEM dan Suzy Renatta dari departemen fisika sebagai calon wakil ketua BEM."
Seluruh penonton di tribun bertepuk tangan untuk mereka.
Euforia dan gelombang ini pernah dirasakan oleh Chandra sebelumnya. Sorai dan hentakan kaki yang meriah menggaung mengangkat suasana hatinya.
"Baiklah, kandidat. Perkenalkan diri kalian dan visi-misi kalian masing-masing. Dimulai dari kandidat nomor satu."
Chandra berdiri meraih pengeras suara. Tanpa ragu ia mengucapkan salam dan memperkenalkan dirinya.
"Saya Chandra Bagsakara Mahen....bfff, zzz, tchtchtch....bangs....."
Seluruh penonton kebingungan ketika mendengan Chandra berbicara melantur tak jelas.
Di kursi penonton, tim sukses Chandra mulai riuh. Hanum mencium kecurigaan ketika melihat Suzy tersenyum puas di atas panggung.
"Ada yang tidak beres."
"Maksudnya. Chandra disabotase?" Tanya Bari.
"Aku akan mengeceknya."
Bari dan Fina mengiakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metafisika
خيال (فانتازيا)BOY'S LOVE! Chandra adalah seorang metafisikawan. Ia harus bersaing dengan Winter di panggung pemilihan ketua BEM kampus. Sosok yang pernah dekat dengannya ketika sekolah dulu. Entah apa motivasi Winter, Ia pun meladeni pada kompetisi itu selayakny...