Jangan lupa vote dan komennya ^^
*****
Kilatan cahaya dari percikan api. Aroma besi terbakar menguar dari laboratorium fisika. Rangkaian platina dan besi tersusun membentuk sebuah tabung berukuran satu galon air dan siap dipindahkan.
Tabung platina dan besi yang dibuat Ari Adnan adalah uji coba ke sekian kalinya bersama ke dua mahasiswa bimbingannya, Winter dan Suzy. Sebelumnya, ia sudah beberapa kali gagal menghalau panas untuk merambat hingga melelehkan beberapa benda di sekitarnya. Kali ini ia mencoba bahan baru yang lebih mahal untuk dijadikan isolator dan penghantar panas di saat yang bersamaan. Ia belum pernah seantusias ini dalam mengerjakan proyek penelitian.
Menurutnya penelitian yang ia lakukan cukup besar dengan mengandalkan tenaga atom untuk menghasilkan panas dan transfer gelombang jarak jauh. Temuan yang mungkin dapat mengubah pandangan dunia tentang sains.
Ari mengangkat tabung sembari memandangi hasil karyanya.
"Voila!" Celetuknya.
"Ini sudah, Pak?" tanya Suzy memastikan.
"Iya. Kalian sudah kerja keras setengah hari ini. Kalian kan juga seharian tadi ada debat BEM."
"Kita tidak ada uji coba alat lagi, Pak?" Winter menyahut.
"Kali ini tidak, kita tambal dulu kesalahan yang lalu. Kemarin sempat bocor dan panasnya keluar-keluar. Kita belum menemukan bahan yang tepat saja untuk memantulkan panas yang dihasilkan serpihan zat itu, kalian tahu kan?"
"Semoga tabung ini berhasil untuk mengurung panas yang dihasilkan zat itu." Suzy menyahut.
"OK, pekerjaan kita sementara sampai sini dulu. Kalian beristirahatlah. Kita akan lakukan uji coba kalau mesinnya sudah mendingin."
"Baik, Pak"
Ari menepuk punggung Winter. "Jangan terlalu stress. Sekali-kali main ke luar, mungkin kalian bisa ke pameran lukisan yang ada di aula utama kampus."
"Pameran lukisan, Pak?" Suzy menanggapi.
Ari mengangguk, "Saya juga akan ke sana. Setiap tahun acara itu diadakan oleh UKM Kesenian dan saya selalu ke sana. Mereka selalu menampilkan karya-karya seniman lokal yang luar biasa. Dua puluh tahun saya berkarir di sini, baru kali ini mereka dapat menampilkan lukisan-lukisan bersejarah di pameran itu. Salah satunya ada karya Max Fleicher."
"Siapa dia, Pak?"
"Dia adalah pelukis dari Jerman yang pernah tinggal di Hindia-Belanda selama beberapa tahun selama masa ekspansi. Karya-karyanya menakjubkan."
"Bapak sangat paham sekali dengan lukisan."
"Hei, lukisan itu mengandung banyak makna tersirat yang bisa kita pelajari." Ari membenarkan kacamatanya.
"Winter, kita pergi ke sana, yuk." Suzy mengajak.
Winter tercenung. Tentang lukisan dan segala tentang Chandra akan menyerang pikirannya.
"Aku ingin istirahat. Hari ini sudah membuatku lelah."
Senyuman Suzy memudar. Ia memahami bahwa suasana hati Winter masih belum membaik semenjak pagi tadi.
"OK, kalau begitu aku akan bersiap-siap." Suzy menyeret langkahnya ke luar laboratorium menuju loker.
Sebelum Winter menyusul keluar, Ari menahan langkahnya.
"Winter."
"Kenapa, Pak?"
"Pikiranmu jangan terlalu berat. Kamu dan Suzy adalah satu-satunya mahasiswa bimbingan bapak yang mau terlibat riset ini. Kamu paham kan? Bapak tahu kondisi emosimu tidak stabil. Bapak ingin kamu selalu dalam keadaan tenang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Metafisika
FantasyBOY'S LOVE! Chandra adalah seorang metafisikawan. Ia harus bersaing dengan Winter di panggung pemilihan ketua BEM kampus. Sosok yang pernah dekat dengannya ketika sekolah dulu. Entah apa motivasi Winter, Ia pun meladeni pada kompetisi itu selayakny...