AMARAH

1.3K 33 0
                                    

" Happy Reading "
❤️





Pagi ini James terbangun dengan harus menerima kenyataan bahwasanya Vella memang benar-benar pergi meninggalkan ia dan Gaffa.

Mengingat hal itu James langsung menghampiri Gaffa yang ternyata bayi laki-laki itu sudah bangun dari tidur nya.

Entah mengapa sepanjang malam semalam Gaffa sama sekali tak rewel, mungkin dia tahu bahwa mama nya sudah pergi dan meninggalkan nya jadi Gaffa tak ingin membuat papa nya kerepotan begitulah  pemikiran James.

Melihat Gaffa yang sudah bangun James pun langsung menggendong bayi laki-laki nya untuk di mandikan. Setelah selesai di mandikan James pun langsung membuat susu formula untuk Gaffa.

Setelah selesai memberikan Gaffa minum susu, James pun menelfon kedua orang tua nya dan juga kedua mertua nya untuk datang ke apartemen karena James akan memberitahu mengenai Vella yang telah pergi entah kemana.

Sembari menunggu mereka datang James pun bermain dengan Gaffa mengajak bayi dua bulan itu untuk bercerita walaupun Gaffa tak akan mengerti apa yang dikatakan nya setidaknya Gaffa tertawa saat James mengajak nya bercerita.

.

.

.

Entah mengapa bagi James  suasana sangat menegangkan sekarang, ketika mereka sedang berkumpul di ruang tamu apartemen James.

Di mana sudah ada kedua orang tua nya dan kedua mertua nya. Sedangkan Gaffa bayi laki-laki itu tengah tertidur dengan pulas saat ini.

" Di mana Vella nak James ? " Tanya Rena saat ia tak melihat keberadaan anak nya tersebut.

" Itu dia mi, James menyuruh kalian datang ke sini karena James mau memberitahu tentang Vella " ujar James dengan kaku.

" Loh maksud nya ini apa ya ? " Tanya Rena.

" Vella pergi " ujar James to the point.

" Oh, Vella pergi kemana ? Ke pasar, ke mall atau kemana ? " Tanya Rena.

" Bukan mi, Vella kabur, dia pergi. James sendiri gak tau dia pergi kemana " ujar James .

" BRENGSEK " teriak Demian dan langsung memberikan bogeman kepada James.

" Udah mas " ujar Rena menenangkan sang suami.

Sedangkan Nina masih syok mendengar ucapan dari James.

" Vella cuma meninggalkan secarik kertas ini " ujar James memberikan secarik kertas tersebut kepada mereka sembari memegang rahang nya yang sakit akibat bogeman dari papi mertua.

Sedangkan mereka ber empat pun mengambil surat tersebut dan membaca nya.

Seketika air mata Rena jatuh ketika membaca surat yang di tinggalkan Vella. Entah kemana Vella pergi mereka semua juga tak tau.

Sedangkan Demian menatap tajam ke arah James.

Sedangkan Rena dan Dermawan hanya bisa terdiam membaca ketika sudah selesai membaca surat tersebut, mereka semakin merasa bersalah karena putra mereka Demian dan Rena harus kehilangan anak mereka yang pergi entah kemana.

" INI SEMUA KARENA KAMU. JIKA KAMU TIDAK MERUSAK MASA DEPAN ANAK SAYA MUNGKIN DIA MASIH ADA DI SINI, BERSAMA KAMI " teriak Demian dengan amarah nya yang sudah berada di puncak kepala.

" Kami minta maaf atas perlakuan anak kami Demian, karena James Vella harus pergi entah kemana. Kalian berdua jangan khawatir karena kami akan mencari Vella sampai ketemu " ujar Dermawan.

" Memang sudah seharusnya kalian mencari anak saya " balas Demian.

" Cari Vella sampai ketemu jika kamu belum menemukan nya maka saya tidak akan pernah mau memaafkan kamu sampai kapan pun " ujar Demian.

" Iya Pi " balas James.

" Sudah mi, Vella nanti pasti bakalan di temukan " ujar Demian menenangkan Rena istri nya.

" Vella pergi mas " tangis Rena.

" Iya. Dia pasti nanti ketemu " ujar Demian.

" Iya Rena. Vella pasti nanti akan segera di temukan " ujar Nina mencoba menenangkan.

" Di mana Gaffa ? " Tanya Dermawan.

" Dia tidur pa, di box bayi nya " jawab James.

" Jaga Gaffa baik-baik, papa akan mencari Vella sampai ketemu " ujar Dermawan.

" Iya pa. Terimakasih " balas James.

Beberapa jam kemudian mereka pun pulang untuk segera mencari keberadaan Vella yang entah dimana belum diketahui.

.

.

.

" Silahkan masuk " ujar James mempersilahkan masuk kepada Aldo, Kenneth, Lala dan juga Keira ketika mereka datang ke apartemen mereka.

" James, kita dengar Vella kabur dan pergi entah kemana ? " Tanya Aldo blak-blakan.

" Iya, dan gue gak tau di mana dia sekarang " ujar James dengan lirih.

" Kenapa bisa dia pergi ? " Tanya Lala.

" Pas gue selesai mandi, gue keluar gak ada Vella di kamar cuma ada Gaffa sendiri. Terus gue ngelihat surat ternyata itu surat dari Vella " ujar James.

" Lo udah hubungi dia ? " Tanya Lala.

" Udah, nomor nya gak aktif " jelas James .

" Udah mencoba lacak Vella lewat ponsel nya ? " tanya Keira.

" Udah, tapi tetap gak ketemu juga " jawab James.

" Sebenarnya kenapa Vella bisa sampai pergi begini sih James ? " Tanya Kenneth.

" Kalian lagi gak berantam kan ? " Tanya Lala menyahuti sebelum James menjawab pertanyaan Kenneth.

" Gue gak berantam sama Vella. Cuma di surat Vella bilang dia belum bisa memaafkan gue dan dia belum bisa menerima kehadiran Gaffa makanya dia pergi " jelas James.

Sedangkan mereka yang mendengar ucapan James hanya bisa menatap kasihan ke James.

Mereka tak menyangka bahwa Vella belum bisa memaafkan dan menerima James serta Gaffa.

" Lo tenang aja, kita bakalan bantuin Lo buat cari Vella sampai ketemu " ujar Aldo.

" Thanks do " jawab James.

" Sama-sama " ujar Aldo.

" Btw dari tadi Gaffa enggak rewel ya " ujar Keira ketika melihat Gaffa yang sedari tadi anteng-anteng aja di gendongan James.

Dan mereka semua pun mengalihkan pandangan mereka ke arah Gaffa yang tengah berada di gendong an James sedangkan Gaffa pun tersenyum menatap mereka semua.

Bayi mungil laki-laki itu sungguh sangat menggemaskan.















Batam, 27 Juli 2021

Veronisa

JAMES AND ARGEVELLA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang