PINDAH RUMAH

853 36 0
                                    

" Happy Reading "
❤️




Pagi ini James terbangun dengan badan yang pegal-pegal. Bagaimana tidak pegal pasal nya semalam ia harus tidur di sofa yang ada di kamar itu.

Bukan nya tidak ada kasur di kamar itu, hanya saja Vella tidak ingin seranjang dengan nya dan James tidak ingin memaksa agar Vella mau tidur seranjang dengan nya sehingga mau tidak mau James pun harus tidur di sofa karena tidak mungkin ia membiarkan Vella yang tengah mengandung untuk tidur di sofa.

.

.

.

Saat ini kedua sepasang suami istri itu dan juga kedua orang tua mereka sedang menikmati sarapan pagi mereka.

Tidak ada perbincangan ketika mereka sedang sarapan pagi yang ada hanya lah bunyi dentuman suara dari sendok.

Hingga ketika mereka telah selesai sarapan pagi tiba-tiba Nina berkata " sekarang kalian sudah jadi sepasang suami istri. Jadi kedepannya bagaimana mau tinggal di rumah orang tua nya Vella atau di rumah papa dan mama ? " Tanya Nina memecahkan keheningan.

" Jikalau boleh James ingin tinggal berdua dengan Vella " balas James.

" Memang nya kamu sudah punya rumah hah ? " Tanya Demian dengan sewot.

" Saya memang belum punya rumah Pi, tapi saya akan membawa Vella tinggal di apartemen saya " jawab James yang juga sudah memanggil Demian dengan sebutan papi sama seperti Vella yang memanggil nya papi.

" Bagaimana apakah kalian setuju jika saya membawa Vella untuk tinggal di apartemen saya. Karena kami ingin belajar mandiri. Bagaimana pun juga kau sudah menikah ? " Tanya James.

" Mami setuju saja James " jawab Rena.

" Mama juga setuju " jawab Nina.

" Ya sudah kalau itu mau nya kamu papa juga setuju " ucap Dermawan.

" Terimakasih semua nya " ucap James.

" Jam berapa kalian berangkat ? " Tanya Rena.

" Mungkin sore nanti mi. Biar pagi ini kami persiapkan barang yang akan di bawa " jawab James.

" Ya sudah, mana baik nya saja " ucap Rena.

Sedangkan Vella hanya diam dan terus diam.

" Vella kamu kenapa diam saja nak ? " Tanya Nina.

" Eh, tidak apa-apa Tante " balas Vella.

" Jangan panggil Tante lagi, tapi panggil mama ya. Kan kamu menantu nya mama " ucap Nina.

" Iya ma " balas Vella dengan kikuk.

.

.

.

Saat ini James tengah sibuk untuk mengangkat barang-barang mereka ke bagasi mobil. Itu di karenakan mereka akan pindah ke apartemen James sesuai dengan yang di bilang James pagi tadi.

" Kamu baik-baik di sana ya nak. Turuti apa kata suami kamu dan jaga kandungan kamu " ucap Rena dengan sedih. Bagaimana pun ia pasti nya nanti akan merindukan anak satu-satunya ini.

" Iya mi, Vella pasti bakalan rindu banget sama mami " balas Vella dan langsung memeluk papi dan mami nya.

" Baik-baik di sana ya nak. Kalau ada apa-apa bilang saja sama papi " ucap Demian.

" Iya Pi " balas Vella.

" James jagain Vella dan calon anak kalian. Jangan pernah buat dia menangis, dan jangan pernah sakiti dia lagi " ucap Dermawan dengan tegas.

" Iya pa " balas James.

" Jaga anak dan calon cucu saya baik-baik " ucap Demian.

" Iya Pi " balas James.

Dan setelah itu mereka pun mulai masuk ke dalam mobil yang akan di kendarai oleh James kemudian mobil pun berjalan dan melaju meninggalkan kedua orang tua mereka.

Setelah hampir dua puluh menit akhir nya mereka sampai di sebuah apartemen.

Apartemen memang nya tidak besar dan mewah tetapi setidaknya  apartemen ini masih sangat layak untuk mereka tempati.

Ketika mereka sudah masuk ke dalam apartemen Vella bisa melihat bahwasanya apartemen ini sangat rapi dan tentu nya selalu di bersihin.

" Di sini kamar nya hanya ada satu. Nanti Lo bisa tidur di kasur biar gue tidur di sofa " ucap James.

" Hmm "

" Ayok masuk, Lo istirahat gih. Biar gue yang susun dan tata semua barang-barang nya " ucap James.

Namun tanpa mengucap kan sepatah kata pun Vella mulai meninggalkan James sendirian yang sudah mulai menata barang-barang mereka.

Ya lebih banyakan barang Vella sih mengingat ini apartemen James dan barang-barang James sudah ada di apartemen ini.










Batam, 22 Juli 2021

veronisa

JAMES AND ARGEVELLA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang