beberapa bahagia kadang membuat kita lupa
seberapa struggle kita bertahan dalam berbagai situasi di mana kita sempat berfikir untuk menyerah begitu saja.Nyatanya? Lewat.
Lalu sebuah kesimpulan menjadi renungan malam ini, bahwa dunia bersifat dinamis. Tidak ada yang abadi.
Sama halnya dengan kecewa pada hari lalu, ketika kukira dia telah hilang.Aku memilih naif untuk tidak mempercayai sebuah teori di mana secara harfiah, tidak ada sesuatu yang benar-benar hilang, ia hanya berpindah tempat atau kemungkinan lain adalah bertransformasi menjadi sesuatu yang membuat pangling.
Cukup memakan waktu lama, untuk benar-benar mencerna peristiwa pahit yang tidak kita suka tetapi menurut semesta cukup sehat untuk sejarah kehidupan kita.Jadi, teruntuk kamu yang sedang dalam fase ingin mengakhiri segala derita dengan cara yang instan tanpa mempertimbangkan berbagai kerugian. Percayalah, di ujung jalan yang terjal nan berliku terdapat sejuta gembira yang menantimu.
Selamat malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Denyut Jari
PoetryKetika jantung berdetak, segenap kata tercetak. Ketika kepala mulai mengalirkan resah, jari-jari spontanitas melakukan upaya abadi. Segenap kalimat ini untuk aku, di masa depan. Apakah masih berpijak pada garis yang sama, atau telah bergerak masif...