13. Per-uwuan

9.1K 636 15
                                    

Hi ! Call me Gummy~~

Jangan lupa bintang and komentar

Hati hati yang uwu phobic ⚠⚠⚠

Mengandung banyak per-uwuan ⚠⚠⚠

Mengandung banyak per-uwuan ⚠⚠⚠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13. Per-uwuan

***

Malam ini Arsen dan Salma sedang berada di apartemen, berberes beres untuk pindahan. Salma memasukan baju kedalam koper. Arsen menyapu lantai.

Arsen sedari tadi mengeluh cape kepada Salma. Padahal baru kali ini dia bersih bersih apartemen. Pekerjaan rumah semua ditanggung Salma.

Arsen menghampiri Salma memeluk Salma dari samping. "Sayang cape ihh."

Salma menghela nafasya. "Cape aja terus, emang ngapain sih ?" Arsen melotot tidak percaya padahal sejak tadi dia menyapu lantai.

Arsen memanyunkan bibirnya. "Ihh, kan dari tadi nyapu." Arsen melepaskan pelukannya.

"Udah ya capee."

Salma bangun dari duduknya, menuju lemari lagi untuk mengambil pakaian. "Terserah lo deh Sen."

Arsen bangun dari duduknya, takut Salma marah, mengambi sapu lagi, menyapu bagian kamar yang kotor.

Salma menoleh. "Kenapa nyapu lagi ?"

Arsen menoleh seraya menyengir. "Nanti kamu cape jadi aku bantuin."

Salma menganga tidak percaya mendengar jawaban Arsen. "Dihh, sejak kapan aku kamu an."

Arsen jalan menuju Salma membawa sapunya. "Sejak sekarang, pokonya ngomongnya aku kamu, ga ada penolakan."

Salma menatap sinis Arsen. "Dihh, sok jadi cowok wattpad lo."

Arsen menyugarkan rambutnya sombong. "Gapapa, ganteng ganteng, kan gua mirip Bright."

Salma terkekeh sinis mendengar jawaban Arsen. "Pede gila lo."

Arsen memanyunkan bibirnya. "Ihh, kamu bukan lo."

Salma terkekeh. "Iya kamu."

Arsen mengangguk. "Abis ini dinner yuk, diluar, ngedate kita." Salma mengangguk.

"Okey, gua lagi pengen daging pokoknya." Arsen berdecak mendengar jawaban Salma.

"Aku, sayangg."

Salma terkekeh. "Iya sayang." Arsen melotot tidak percaya. Arsen senyum senyum. Salma menatap Arsen menaiki sebelah alisnya.

"Apa ?"

Arsen tersenyum. "Ulangin." Arsen tersenyum senyum dengan wajah menggemaskan, membuat Salma ingin tertawa.

"Iya." jawab singkat Salma.

Arsen berdecak. "Ihh, bukan itu, yang terakhir tadi."

Salma menghela nafasnya. "Sayang." Arsen tersenyum.

ARSENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang