26. Berdamai

5.9K 467 14
                                    

Hi ! Call me Gummy~~

Jangan lupa bintang and komentar

Mampir ke ig yu @candygummyyy

Ayo komen yang banyak, biar cepet upload xixi

Ayo komen yang banyak, biar cepet upload xixi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

26. Berdamai

***

Saat ini Arsen dkk kecuali Reyhan sedang berada di Warjang. Reyhan masih sangat kesal dengan Arsen, Reyhan menganggap Arsen menyepelekan masalah ini.

Arsen menoleh ke Daren. "Reyhan mana ?"

Daren yang sedang bermain hp menoleh. "Gatau."

Arsen menghela nafasnya. "Masih masalah kemarin ?"

Ferdian mengangguk. "Dia kira nya lo diem aja soal masalah ini."

Arsen bangun dari duduk, membuat temannya menoleh. "Kemana ?" tanya Daren

Arsen mengangkat dagunya menuju sekolah. "Samperin."

Semua mengangguk setuju, mengikuti Arsen menuju sekolahan. Mereka telah sampai dikelas, memperlihatkan Reyhan yang sedang bermain pubg.

Arsen menepuk Reyhan, membuat Reyhan menghempasnya. "Lo kenapa sih ?"

Reyhan berdecak, bangun dari duduknya. Lebih dulu ditahan Arsen, membuat Reyhan duduk kembali dengan wajah datar.

"Okey, gua minta maaf kalo menurut lo gua terlalu menyepelekan masalah ini. Tapi gua ga bermaksud nyepelehin, gua cuman gamau kita semua fitnah orang sembarangan, tanpa bukti."

Reyhan menghela nafasnya. "Itu udah cukup bukti, Sen."

Arsen menggeleng. "No, ini belum cukup, Rey." Arsen menghela nafasnya. "Kita harus cari sama sama lagi, jangan sampai kita malah jadi perpecahan."

Reyhan mengangguk. "Gua minta maaf, gua terlalu egois."

Arsen menggeleng. "Ga, lo udah bener. Cuman lo salah, karena fitnah orang sembarangan." Reyhan mengangguk.

Daren terkekeh. "Nah gini kek, kan adem."

"Pulang sekolah gua traktir," kata Elvano. Semua langsung menoleh ke Elvano, seraya berbinar.

"Traktir apaa ? harus yang mahal," jawab Arsen.

Ferdian menoyor Arsen. "Lo udah kaya, ngapain morotin El."

Arsen menyengir. "Apapun itu yang free lebih enak, daripada bayar."

Reyhan mengangguk setuju. "Gua setuju, traktir cafe deket sekolah aja lah."

Arsen berdecak kesal. "Kemurahan, El lagi kebanyakan duit."

"Udahla di cafe itu aja, gausah sok lo, Sen," kata Daren.

Arsen mengangguk pasrah. "Gua mau ngajak Salma."

Elvano mengangguk setuju. "Ajak aja semua."

Arsen berbinar. "Tuh kan, El lagi kebanyakan duit."

ARSENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang