45. Pengawal Dadakan

6K 446 21
                                    

Hi ! Call me Gummy~~

Jangan lupa bintang and komentar

Mampir ke ig yu @candygummyyy

Tinggal beberapa bab ending :(

Komen sebanyak banyaknya.

Komen sebanyak banyaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

45. Pengawal Dadakan

***

Saat ini Salma sedang berada disalah satu supermarket bersama dengan Arsen. Hari ini adalah hari Minggu, Arsen libur kerja. Salma sedang melihat lihat susu ibu hamil, untuk dirinya.

"Ini enakkan yang mana ya, Sen?" tanya Salma.

Arsen mengangkat bahunya. "Kata orang orang sih lebih baik yang putih."

Salma menganggukkan kepalanya. "Yaudah coklat."

Arsen menatap Salma tidak percaya. "Aku suruh putih bukan coklat."

"Kan aku yang minum, terserah aku lah."

Arsen menghela nafasnya. "Yaudah, tau gitu ngapain nanya?"

Salma menatap Arsen sinis. "Kan minta saran."

"Sarannya aja ga dipake," ucap Arsen.

Salma menatap Arsen kesal. "Ya kan terserah aku, mau pake saran kamu apa ngga."

Arsen menghela nafasnya sabar. "Iya okey okey."

Salma menganggukkan kepalanya memberikan Arsen dua jempol.

"Oiya, beli buah strawberry, Sal," ucap Arsen.

Salma menaiki alisnya bingung. "Hah? buat apa?"

Arsen mengangkat bahunya tidak tau. "Gatau, aku liat google bagus buat ibu hamil katanya."

"Ngga deh, aku ga suka strawberry."

Arsen menatap Salma tidak percaya. "Ihh sukain, bagus tau buat janin katanya."

Salma menggelengkan kepalanya. "Ngga ah, asem tau."

Arsen berdecak. "Kita beli yang mahal, yang manis."

Salma menganggukkan kepalanya. "Nah ini baru setuju."

Arsen menganggukkan kepalanya, segera menuju bagian buah. Sedangkan Salma berada di bagian mie instan.

Arsen kembali ke Salma, dengan membawa berbagai macam buah buahan. Salma menatap Arsen dengan menganga tidak percaya, banyak orang yang memperhatikan Arsen.

Salma melototkan matanya. "Arsen, ini banyak banget."

Arsen menganggukkan kepalanya. "Masing masing 5 kilo."

Salma menatap Arsen tidak percaya, Arsen menatap Salma yang kebingungan.

"Loh kenapa? kurang?"

ARSENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang