44. Dokter Kandungan

7.2K 472 15
                                    

Hi ! Call me Gummy~~

Jangan lupa bintang and komentar

Mampir ke ig yu @candygummyyy

Tinggal beberapa bab ending :(

Komen sebanyak banyaknya.

Komen sebanyak banyaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

44. Dokter Kandungan

***

Pagi ini seperti biasa Salma mengalami morning sickness, seperti kebiasaan ibu ibu hamil. Arsen menemani Salma menuju kamar mandi.

"Muntah muntah terus ya, sekarang aja Yu ke dokter nya?"

Salma menggelengkan kepalanya. "Masih jam 8, emang udah ada yang buka?"

Arsen menganggukkan kepalanya. "Ada pasti, ayo." Salma menghela nafasnya pasrah.

Arsen memegang tangan Salma membawa menuju mobil nya, Arsen merebahkan Salma dikursi penumpang. Disamping kursi nya.

Arsen memegang tangan Salma. "Ga sabar mau liat jenis kelaminnya."

Salma melototkan matanya tidak percaya. "Ish dibilang belum bisa. Baru juga ketahuan hamil, belom bisa lah ketahuan jenis kelaminnya."

Arsen menyengir tidak berdosa. "Oiyaaa, kirain aku bisa langsung ketahuan jenis kelaminnya."

Salma menggeleng gelengkan kepalanya.

***

Mereka telah tiba di rumah sakit agak jauh dari rumah. Arsen Dan Salma segera menuju dokter kandungan. Mereka berdua menunggu giliran dengan duduk di kursi depan.

Salma memperhatikan ibu hamil yang kehamilannya sudah sangat besar, Salma tersenyum melihatnya.

Salma mencolek Arsen, membuat Arsen yang sedang mengecek kerjaan menoleh. "Kenapa?"

Salma menunjuk ibu hamil tersebut. "Nanti aku juga gitu ya?"

Arsen menganggukkan kepalanya memegang perut Salma. "Iya, nanti makin lama makin besar."

"Berarti nanti aku udah gendut dong? jelek dong?"

Arsen terkekeh mendengar pernyataan Salma. "Ngga dong, Salma tetep cantik."

"Nanti kalau aku lagi hamil, kamu malah main sama cewe lain. Karena aku udah jelek, badan aku gendut," ucap Salma seraya memanyunkan bibirnya.

Arsen menggelengkan kepalanya. "Ngga, aku bakalan terus ada buat kamu. Nanti kita hidup bahagia sama anak anak kita."

Salma menganggukkan kepalanya.

"Atas nama ibu Salma Adiba silahkan masuk," panggil dokternya.

Arsen menunjuk. "Tuh udah dipanggil, ayo."

Salma menganggukkan kepalanya, menggandeng tangan Arsen untuk ikut masuk ke dalam.

Saat masuk ke dalam, dokter tersebut memperhatikan Salma yang masih sangat muda.

ARSENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang