23. Night with my Wife

8.3K 539 9
                                    

Hi ! Call me Gummy~~

Jangan lupa bintang and komentar

Mampir ke ig yu @candygummyyy

Ayo komen yang banyak, biar cepet upload xixi

Ayo komen yang banyak, biar cepet upload xixi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23. Night with my Wife

***

Malam ini, Arsen sedang duduk di kursi dengan Lotus ditangannya. Arsen mencium cium Lotus, membuat Lotus berguling guling geli.

Salma menghampiri mereka berdua seraya bergeleng geleng kepala. "Udah kenapa sih, Sen."

Arsen menoleh kaget melihat Salma. "Serem banget, Sal." Salma melirik sinis Arsen.

Salma sedang memakai masker, dan membawa satu lagi ditangannya. Salma mendekati Arsen.

Arsen sedikit mundur, karena dia tahu akan diapakan oleh Salma. Arsen meluruskan tangannya, namun Salma tidak menghiraukan dia malah terkekeh.

"Sini, gua pakein."

Arsen menggeleng tegas, sejujurnya dia tidak suka memakai masker, menurutnya sangat ribet. "Ngga, lo kira gue cewe ?"

Salma berdecak kesal. "Lo kira masker cuman buat cewe ?"

Arsen hanya pasrah mendekati Salma, sebelumnya Salma membersihkan wajah Arsen. Arsen memperhatikan wajah Salma, membuat Salma salting sendiri. Salma berdehem menetralkan detak jantungnya.

"Ga usah liatin gue gitu."

Arsen terkekeh mendengar jawaban Salma. "Kenapa ? Salting ?"

Salma mengambil tisu, menyumpal mulut Arsen dengan tisu. Arsen memasang wajah cemberut, mengambil tisunya.

Arsen mengambil kaca yang di meja rias, saat dia melihat wajahnya. Arsen melototkan matanya.. "Astaghfirullah kaya setan."

Salma menunjuk Arsen seraya menakutinya, Salma sangat tau Arsen sangat takut dengan hantu. "Eh, lu ngomong gitu ntar disamperin beneran loh."

Arsen melototkan matanya, menaruh kaca lalu menarik selimut. "Serius lo, Sal ?"

Salma menahan tawanya. "Iya, makanya hati hati kalo ngomong."

Arsen mengangguk. "Ngeri juga." gumamnya yang didengar Salma.

Salma tertawa lepas. "Apaan si ketua geng takut setan." Arsen yang merasa dibohongi, membuka selimutnya menatap sinis Salma.

"Ayo, nonton film setan."

Arsen melototkan matanya menggeleng tegas. "Ngga."

Salma menghela nafasnya, seraya terkekeh. "Ada gua, ngapain takut." padahal seharusnya Arsen yang berani, tapi malah kebalikannya.

Arsen tiba tiba tersenyum saat memiliki ide. "Drakor aja deh, Sal."

Salma menghela nafasnya, mengangguk. "Abis ini keluar ya, laper." Salma mengelus elus perutnya.

ARSENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang