Armed baru saja sampai kantor, setelah mengantar Armela ke kampus." Selamat pagi!" sapaan itu menyambut Armed, saat masuk keruangannya.
" Selamat pagi, pak Santoso." sahut Armed sopan. Pada pemilik tempat Armed bekerja saat ini.
" Maaf, membuat bapak menunggu, apa ada ya pak, apa ada masalah?" Armed duduk di depan Santoso, yang sudah duduk lebih dulu di sofa yang ada di ruang kerja Armed.
" Oh... tidak. Aku tahu, semua baik-baik saja ditangan mu Armed."
" Terima kasih, Pak." Armed menyambut baik pujian dari atasan nya itu.
" Soreya, pulang sore ini dari Inggris. Kau bisa menemani saya untuk menjemputnya? Dia pasti senang kalau kau ikut, Armed."
" Saya akan usahakan, Pak."
Sebenarnya, Armed ingin menghindar, tapi tidak enak hati pada atasan nya, Armed tau Soreya menyukainya, karena Soreya pernah mengatakan langsung. Tapi Armed menolaknya, dengan alasan Soreya masih kecil. Tentu saja itu cuma alasan Armed. Saat itu usia Soreya sudah delapan belas tahun.
Namun sekarang, empat tahun sudah berlalu. Kalau Soreya masih menyukai nya, apa lagi alasan Armed buat menolak agar Soreya tidak terluka, itu membuat kepala Armed pusing. Armed berharap Soreya sudah melupakan Perasaannya pada Armed.
" Apa saya boleh mengajak Armela, Pak?"
" Tentu saja, boleh" sahut Santoso.
karena dia tau, Armed sangat menyayangi adik perempuannya itu." Baiklah, Armed. Kita bertemu di Bandara jam lima sore." Santoso beranjak dari duduknya. Dan melangkah menuju pintu.
Armed mengantar Atasan nya itu sampai pintu, dan membukakan nya." Ingat, jam lima!" Ucap Santoso lalu melangkah keluar ruangan Armed. Setelah Santoso berlalu, Armed pun menutup pintu ruangan.
Armela sudah sampai rumah, karena Armed mengirim nya pesan agar Armela pulang cepat. Padahal Armela baru saja sampai Mall, pupuslah harapan Armela untuk nongkrong di Mall bersama teman teman nya, seperti gadis gadis lain seusia nya.
"Menyuruh pulang cepat, tapi dia sendiri belum pulang," gerutu Armela. Melihat Armed tidak ada di rumah.Armela menaiki anak tangga, menuju kamarnya yang ada disisi kanan. Bersebelahan dengan kamar Armed. Dan disisi kiri kamar mereka ada bioskop mini ada juga ruang karoke, karena Armela sangat suka menonton dan bernyanyi jadi Armed menyediakan fasilitas untuk itu. Agar Armela tidak pergi keluar rumah.
Armela mendengar suara mobil, dia sangat yakin itu mobil kakaknya, siapa lagi?" Aku sudah lama sampai rumah, tapi yang menyuruh pulang, baru datang." Rajuk Armela menuruni anak tangga.
" Tadi, kakak ke mall, untuk membeli ini." Armed menunjukan belanjaannya. Tanpa sepengetahuan Armela, Saat di Mall kebetulan Armed melihat Armela. Dengan cepat, Armed mengirim pesan agar Armela pulang cepat.
" Mandi, terus pakai ini." Suruh Armed. memberikan paperbag pada Armela.
" Iya, tapi kita mau kemana kak,? Kenapa harus beli baju baru? Baju aku udah terlalu banyak Kak." seru Armela.
" Kita akan ke Bandara, menjemput putri dari atasan kakak. Kalau masalah baju... kakak hanya ingin, kamu selalu cantik. "
" Aku cantik?jadi, menurut kakak aku cantik?" ucap Armela senang. Karena Armed tidak pernah memuji Armela membuatnya senang bukan kepalang.
" Iya, apa tidak ada yang mengatakan Kamu cantik?"
"Banyak. Tapi kalau kakak yang mengatakannya, senang nya double."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARMELA ARMED ( Complete )
RomanceArmed hidup hanya berdua dengan ibunya, setiap hari sepulang sekolah Armed mengamen untuk membantu ibunya, walau ibu nya melarang tapi Armed bersih keras ingin membantu Sriana ibunya. Sepulang mengamen Armed berteduh di halte karena hujan, tiba tiba...