Bab 9

121 18 3
                                    

Sampai rumah Armela lansung ke kamar ia  ingin membersihkan dirinya dengan mandi,  lalu keluar kamar.

“ Kak!” teriak Armela di depan pintu kamar Armed.

Armed membuka pintu.“ Kenapa?”

“ Karokean yuk, Kak!”

“ Sekarang?”

“ Besok!”

“ Ya, kalau besok kenapa bilangnya sekarang, Armela?”

“ Sekarang, Kak!” Armela menarik Armed ke ruang karoke, dan bernyanyi bersama Armed, yang selalu menuruti keinginan Armela.

Saat Armed mengantar Armela kekampus Armela melihat Belinda dan Sisi berdiri di gerbang kampus, tanpa Aris, Armela mendekati dua temanya itu.

“ Ngapain?” tanya Armela heran.
Tapi Belinda dan Sisi tidak memperhatikan Armela, mereka sibuk memperhatikan Mobil yang di kendarai Armed sampai menghilang.

“ Hey...!” Armela melambaikan tangan ke arah Wajah Belinda dan Sisi baru mereka melihat Armela.

“ Kakak kamu, ganteng banget,”ucap Belinda.

“ Nyesal aku terima Aris,”ucap Sisi.

“Udah, yuk kita kekelas!”ajak Armela

“Kalau aku punya Kakak sekeren itu, aku akan pamerin keseluruh anak-anak kampus.” Belinda berandai-andai.

“Lukisan, kali, di pamerin?” sahut Armela merangkul dua teman itu.“ waktunya belajar!” seru Armela.

Mereka melihat Aris lagi bicara dengan dengan Carla, Sisi langsung mendehem membuat Aris beranjak dan duduk di samping Sisi, sedang Carla tetap duduk di tempat tak beranjak sama sekali.

“Bicara apa?” ucap Sisi.
Belinda dan Armela yang ada di belakang mereka, hanya jadi penonton.

Aris menggaruk rambutnya yang memang gatal.“Dia hanya bertanya, tugas kemarin kapan di kumpulin,” sahut Aris.

“Kali ini, aku percaya,” ucap Sisi.

“Memang enggak ada apa-apa, Si.” Aris memegang tangan Sisi yang ada di bawah meja, buat Sisi tersenyum.

Belinda dan Armela melihatnya.“Cepat juga luluh nya,” cibir Belinda dan Armela tertawa.“Namanya juga dimabuk Asmara.” balas Armela.

Dosen keluar setelah memberi tugas-tugas.
“ Tugas terus..” keluh Sisi.

“ Kerja juga nanti punya tugas. Apa lagi kuliah?” Aris membelai rambut Sisi.

“Aku enggak mau kerja, aku jadi Ibu rumah tangga aja!” ucap Sisi.

“Ngapain kamu kuliah?” Belinda komentar.

“Ibu rumah tangga, juga harus pintar kali!” Sisi berpendapat.

“Kok pada cerita rumah tangga?ucap Armela,“Kantin yuk!” ajak Armela.

“Kali ini, biarin aku yang teraktir!” Seru Aris merangkul pacarnya keluar kelas.

“ woii! ini kampus, bukan mall, harus ya rangkul rangkulan?” Belinda mengomel sepanjang jalan, sedang yang di omeli tidak merasa sama sekali.

“Kamu kok panas gitu, Bel?” bisik Belinda saat masuk kekantin, Sisi dan Aris udah duduk manis.

“Enggak kok,” sahut Belinda.

“Kamu suka Aris?” tebak Armela.

“Dikit.” jujur Belinda buat Armela terkejut padahal dia asal bicara.

ARMELA ARMED ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang