Setiap hari minggu, Armela selalu membersikan rumah. Karena Bu Endang tidak masuk kalau hari minggu, gadis itu memulai dari membereskan kamarnya, lalu kamar kakaknya. Saat membuka pintu kamar, pria itu masih tertidur pulas. Armela menarik kaki Kakaknya agar bangun.” Keluar kak! Biar kamar kakak aku beresin!” Armela mengomel sambil membuka sarung bantal milik kakaknya.
Armed akhirnya bangun, dan membasuh wajahnya di kamar mandi, lalu keluar dari kamar, dan menuruni tangga berjalan ke ruang tv untuk menonton acara olah raga, yang sering di tontonnya.Setelah membereskan kamar dan semua ruang yang ada atas, gadis itu turun kebawah membawa kain kotor, untuk dicuci. Lalu gadis itu kembali dari kamar mandi belakang, setelah memasukkan kain kotor tadi ke dalam mesin cuci.
Armela mengarahkan pandangan pada kakaknya yang tiduran di sofa sambil menonton tv, gadis itu mendekatinya,” Kak, bantuin!” pinta Armela dengan wajah memelas.
Pria itu bangkit berdiri dan mengiring Armela untuk duduk di sofa, dan mengganti siaran olah raga tadi jadi film kartun kesukaan gadis itu. Pria itu memegang kedua pundak gadis itu” Kamu duduk disini, biar kakak yang lanjutin sisanya” sahutnya berjalan ke dapur untuk mengambil sapu.
“Tunggu.”Armela berlari mengejar Armed dan menghalanginya untuk berjalan ke dapur.
“ Kenapa?” tanya Armed heran, melihat kelakuan Armela barusan.
“ Aku aja yang lanjutin bersih-bersihnya, kalau mengerjakan sesuatu kan, enggak boleh setengah- setengah,” sahut Armela.
“ Tadi, kamu yang minta bantuan kan?”
“ Aku minta bantuin, bukan lanjutin kak, beda,” omel Armela pada kakaknya.
“ Ya sudah, kamu mau kakak bantuin apa?”tanya Armed ingin mengikuti apa mau gadis ini saja.
“ Bersihin kaca jendela!”
“ Oke!” balas Armed singkat dan tanpa banyak tanya, dan mulai membersihkan kaca dengan menyemprotkan cairan pembersih kaca terlebih dahulu.
Armela selesai membersikan rumah, tetapi kakaknya belum selesai juga membersihkan kaca jendela, dia ingin membantu namun perutnya lapar. Membuatnya lebih memilih masak sarapan untuk mereka, karena dia yakin kakaknya pasti juga sudah lapar.
Gadis itu memasak nasi goreng yang diberi potongan sayur dan telur, lalu menggoreng dua potong ayam, aromanya buat Armela semakin lapar.
Ia meletakkan hasil masakannya keatas meja makan, dan dia di kejutkan dengan kakaknya yang sudah duduk manis di kursi meja makan,” Udah disini aja kak?” tanya Armela kaget.
“Aroma masakan kamu manggil kakak, jadi kakak datang.” sahit Armed asal. Tapi memang Aroma masakan Armela buat dia lapar, dan cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan tadi, agar bisa segera mengisi perutnya yang lapar.
Armela menyendokkan nasi goreng kepiring dengan sepotong ayam goreng, lalu diberikannya pada Armed yang sudah menunggu dengan tidak sabar.
“ Selamat makan, kak!”seru Armela sesudah menyendokkan nasi goreng ke piringnya juga.
“ Hm,” sahut Armed karena sudah mulai mengunyah makananya dengan lahap.
Armela tersenyum melihat kakaknya yang makan dengan begitu lahapnya, ia pun mulai menyendokkan nasi goreng ke dalam mulutnya. Karena perutnya juga sangat lapar.
Selesai sarapan Armela membereskan meja makan dan mencuci semua piring kotor lalu menyusunnya rapi ketempatnya masing-masing.
****Sisi merasakan hidungnya seperti terbentur sesuatu membuat dia membuka mata, dan melihat telapak tangan kakaknya nemplok diwajahnya. Kayak cicak.” Untung hidung aku asli.” ucapnya, menggeser tangan Soreya dari wajahnya, baru ia mulai terlayang kaki Soreya menimpa perutnya.“ Kak,” ucapnya menggeser kaki kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARMELA ARMED ( Complete )
RomanceArmed hidup hanya berdua dengan ibunya, setiap hari sepulang sekolah Armed mengamen untuk membantu ibunya, walau ibu nya melarang tapi Armed bersih keras ingin membantu Sriana ibunya. Sepulang mengamen Armed berteduh di halte karena hujan, tiba tiba...