Bab 5

186 25 5
                                    

                            
Pagi-pagi seperti biasa. Armela,memasak untuk sarapan. Saat sarapan Armela terus menatap Armed.

“Kenapa Armela?kamu meminta sesuatu?”tebak Armed.

“Iya.”

“Apa,?”Sahut Armed sambil mengunyah makanannya.

Armela menunduk,"Aku ingin meminta maaf.”

Armed tertawa.“ kamu punya salah apa sama Kakak, hem?”

“Semalam. Aku keluar tanpa sepengetahuan kakak,”aku Armela jujur.

“Armela,”

“Maaf kak, Aku janji tidak ulangi. Ini yang pertama dan terakhir untuk pergi tanpa ijin kakak. ”

“Kemana kamu pergi semalam,?”

“Kepesta ulang tahun teman,”

“Kalau hanya kepesta ulang tahun,kakak bisa mengantar mu.”

“Kakak enggak akan mau.”

“Kenapa?”

“Karena pestanya, di club kak,”

Armed meneguk air. Karena tersedak mendengar pengakuan Armela.

"Maaf. Kak,"mohon Armela tulus.

Armed menatap Armela. Lalu mendekatinya dan berjongkok di depan Armela."Kakak, mohon" Armed mengenggam tangan Wanita yang disayanginya itu."Jangan pernah pergi, tanpa sepengetahuan Kakak. Apa lagi ke tempat seperti itu.”

“Iya. Maafkan aku kak.”Mata Armela berkaca kaca.

“Janji sama kakak, ya?”Armela menggangguk. Armed berdiri dan kembali ketempat duduknya.

“Lanjutkan sarapannnya. Biar kakak, antar kekampus!”

Armed melarang Armela bergaul dengan teman yang mengundang nya ke club, dan Armela menuruti ucapan kakaknya. karena pada dasarnya Armela memang penurut.

                           ****

“Selamat pagi, Armed ku!”

Armed mengalihkan padangannya dari laptop miliknya ke sumber suara. Telihat Soreya sudah berdiri di pintu ruangan Armed.

"Selamat pagi, Soreya,”balas Armed datar dan pandangan nya ke kembali kelayar laptop. Dan melanjutkan pekerjaan nya. kedatangan perempuan ini sangat tidak di harapkannya.

Perempuan itu mendekati Armed.dan duduk di tepi meja kerja Armed, sambil memandang Armed.“ Aku, suka dengan adikmu. ”

“Apa maksud mu?”tanya Armed kuatir Soreya tidak normal lagi.

“Eitss..,jangan salah paham. Bukan menyukai seperti yang kau pikir kan, aku masih menyukai pria. Terutama kamu.”

Soreya memegang tangan Armed. Namun pria itu langsung menghindar.

“Aku suka adik mu, jadi adik iparku.”Ucap Soreya tertawa. Namun Armed tak memperdulikanya.

“Adikmu lucu, baik, meyenangkan. Berbeda dengan mu. Atau jangan-jangan dia bukan adik mu?”

Armed memandang Soreya sebentar.
"Bercanda...”ucap Soreya tertawa sendiri.

“Soreya,”

“Iya.”Sahut Soreya tersenyum, karena pria pujaannya itu memanggil namanya.

"Apa sudah selesai,?aku banyak pekerjaan.”

“Apa?”sahut Soreya kecewa. Apa pujaannya ini, sangat tidak menyukainya. Tapi, Soreya tidak akan menyerah.

ARMELA ARMED ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang