Armela permisi ke toilet pada Belinda dan Sisi sewaktu baru saja kaki mereka masuk ke gedung mall, Armela menggantungkan tasnya ke pundak Sisi setelah mengambil beberapa lembar tissu," Tunggu di sini!" pinta Armela berjalan agak cepat menuju toilet. Karena ingin lebih cepat dia sedikit berlari, saat berbelok menuju toilet tubuh gadis itu bertabrakan dengan seorang pria," Maaf," ucap Armela tanpa melihat wajah pria yang dia tabraknya tadi. Pria itu membungkuk mengambil benda yang di jatuhkan gadis tadi, ponselnya berdering pria itu menjauh karena tempat berdirinya tadi agak ramai, ia mencari tempat yang sedikit sepi, selesai dia berbicara di telpon, pria itu kembali berdiri di tempatnya tadi, dia ingin mengembalikan benda yang terjatuh tadi pada wanita tersebut. Kurang lebih sepuluh menit pria ini menunggu tapi gadis tadi tak kunjung keluar dari tolet. Mungkin sudah pergi pikir lelaki ini, di memasukan benda tadi ke dalam saku celananya.
Armela dan kedua temannya memasuki toko kosmetik, Belinda sangat menyukai produk produk kecantikan, membuatnya sering membeli produk hanya karena tergiur oleh iklan," Cari yang serasi sama kamu, Bel. Jangan gonta ganti, kamu mau wajah kamu nanti rusak" nasihat Sisi.
"Iya, tapi kalau enggak di coba? Tau dari mana kita produk itu cocok sama kulit kita?"
"Ya kamu periksa dulu jenis kulit kamu, baru cari produk yang sesuai, dan aman. Agar kulit kamu enggak rusak," kata Sisi.
"Entahlah," sahut Belinda pusing memikirkannya," Kita nonton aja." Belinda menarik tangan kedua temannya masuk ke dalam bioskop.
Mereka merasakan perut mereka minta untuk di isi, mereka masuk ke restoran cepat saji. Armela melihat hari sudah gelap melalui dinding kaca tempat mereka makan yang tembus pandang, Armela tidak terlalu suka makanan cepat saji. Tapi enggak apa-apalah, sekali-sekali pikirnya.
Sebelum pulang Armela memesan burger buat kakaknya,"Udah jam setengah delapan aja," tutur Armela setelah melirik jam tangannya.
" Enggak terasa ya?" sahut Sisi.
"Iya," Belinda menimpali.
" Bel, kamu anterin Sisi pulang, kan?" tanya Armela.
"Iyalah." Belinda melihat Sisi." Iya kan, Si? Atau kamu di jemput sama kakak kamu?" Belinda menunggu keputusan Sisi.
"Emm, kamu antar aja Bel, hari ini aja aku enggak bilang sama kakak aku, kalau aku ke mall, mana handphone juga aku matiin, biar enggak di telpon, marah pasti dia," cerita Sisi.
" Sebaiknya tadi kamu ijin dulu, Si," komentar Armela.
" Nanti aku minta maaf, kalau dia marah." Sisi menggantung tasnya di pundaknya sebelah kanan," Pulang, yuk!" ajak Sisi.
"Bentar Si, tunggu kakak Armela datang," sahut Belinda.
" Oke." Sisi melipat tangannya di meja.
Mereka bermain di pikiran masing masing, sampai suara ponsel Armela membuat mereka tersadar," Kakak aku," ucapnya. Setelah menjawab telpon kakaknya Armela berucap," Kakak aku udah nunggu di depan."
Mereka keluar dari restoran tempat mereka makan tadi, Armela naik ke dalam mobil kakaknya yang sudah menunggu di depan, ia melambaikan tangan pada kedua temannya, Armed membunyikan klakson sebelum melajukan mobilnya, Belinda dan Sisi berjalan menuju parkiran mobil setelah mobil yang Armela naiki melaju dari hadapan mereka.
" Kakak udah makan?" tanya Armela langsung ketika mobil mereka sudah keluar dari area mall.
" Belum," sahut Armed segera.
" Aku belikan ini buat Kakak!" Armela menunjukkan box berisi burger yang di belinya tadi dengan tersenyum.
"Nanti kakak makan, kalau udah sampai rumah ya?"sambung Armela.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARMELA ARMED ( Complete )
RomanceArmed hidup hanya berdua dengan ibunya, setiap hari sepulang sekolah Armed mengamen untuk membantu ibunya, walau ibu nya melarang tapi Armed bersih keras ingin membantu Sriana ibunya. Sepulang mengamen Armed berteduh di halte karena hujan, tiba tiba...