Bab37 ( End)

495 25 1
                                    

Armela memandang Universitas yang sudah tiga tahun di tinggalkannya, ia sudah menjadi alumni sekarang. Di sampingnya berdiri seorang Pria yang sangat mencintainya," Aku seperti di pesta ulang tahunku," ucap perempuan cantik yang memakai long dress berwarna hitam berlengan panjang, gaun itu sangat pas di badannya, ia terlihat elegan malam ini.

" Kakak belum memberi aku kado, ya?"Perempuan itu mengingatkan pria yang menggengam tangannya erat.

" Iya, sayang." Pria itu mengangkat tangan perempuan yang di genggamnya, dan di ciumnya sangat lembut.

Armela memandang sepanduk yang terpajang di depan kampus"REUNI AKBAR UNIVERSITAS BINA BANGSA" baca Armela dengan kepala mendongak.

Armela sangat semangat berjalan masuk ke area kampus, reuni ini outdoor jadi hanya ada panggung, dan tenda. Yang di penuhi lampu yang berkedap kedip.

Armela mengedarkan pandangannya, untuk mencari teman temannya, ia menyisir semua area yang di pakai untuk acara ini, dengan mata jelihnya. Perempuan yang hari ini berusia dua puluh lima tahun terlihat bersedih, karena belum menemukan seorang pun teman terbaiknya.

Armed memutar tubuh wanita yang di cintainya ini menuju arah belakang mereka, air mata Armela tidak dapat di bendungnya lagi, ia menutup mulut dengan telapak tangannya karena ingin berteriak sangkin bahagianya. Sudah lama dia tidak bertemu dengan empat orang yang berjalan ke arahnya, mereka tidak berempat malam ini, karena Sisi membawa seseorangnya.

Belinda berjalan dan hampir berlari menuju tempat Armela, mereka berpelukan erat, mereka saling merindukan.

" Gantian, Bel," pinta Sisi menarik tangan Belinda agar melepaskan pelukannya pada Armela, " Aku rindu!" seru Sisi berhasil mengambil alih pelukan dari Belinda.

Armela berbisik." Kamu sama Pak Bagus?" Sisi menujukkan cincin di jari manisnya. " Masih tunangan," balas Sisi juga berbisik.

Carla juga memeluk Armela erat, di belakang Carla ada Aris, saat Aris ingin memeluk Armela, perempuan itu sudah ditarik pria yang di sampingnya," Dia teman baikku, Kak." Armela berbisik ke telinga pria yang menariknya, pria itu melepaskan tangan perempuan itu.

Armela pun mendekati Aris dan memeluknya.
Selama ini Armela tidak bisa bertemu teman temannya, karena ia tinggal Singapore. Maminya mengajaknya tinggal bersama di sana, Armed juga membuka cabang restoran mereka di sana, karena pria itu sudah fokus mengurus restoran peninggalan ibunya, sudah tiga tahun ini mereka tinggal di singapore, baru semalam Armela dan Armed datang ke Indonesia, karena reuni ini. Karena Armela rindu teman temanya. Sedang Maminya dan Jose, masih menetap di sana. Lagi pula, kado yang Armed siapkan untuk Armela, ada di indonesia.

Armela memperhatikan tingkah Belinda dan Aris, Armela mendekati Aris, hingga Armed memandang tidak suka.

" Kamu sama Belinda ada apa?" bisik Armela ke telinga Aris.

Aris tersenyum." Mata kamu jelih banget, Amela."

" Kalian pacaran?"

" Tidak," sahut Aris.

" Jadi?"

" Tunangan," ujar Aris pelan.

" Sisi tahu?"

" Tidak, karena Belinda enggak enak katanya."

" Sisi udah punya Pak Bagus," sahut Armela.

Pandangan Armela bertemu dengan Armed, mata pria itu sedari tadi terus memperhatikannya, pria itu memberi kode agar perempuan itu mendekat padanya. Armela mengikuti kemauan pria itu, sekarang mereka berdiri berdampingan.
Pemandu acara acara mempersilahkan seseorang untuk bernyanyi, Armela kehilangan pria yang disampingnya tadi, matanya mencari ke ke sana ke mari.

ARMELA ARMED ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang