Bab 24

110 14 0
                                    

Seperti biasa Armela dan teman-temannya selalu nongkrong di kantin, Belinda memperhatikan Sikap Sisi yang selalu menghindari Aris, seperti saat ini Sisi duduk diantara dia dan Armela sementara Carla duduk di samping Aris, mereka saling bercanda namun Aris dan Sisi hanya diam dan saling menghindari.

Belinda berbisik ketelinga Sisi,“ Putus?”
Sisi memandang Belinda sebentar lalu mengangguk membuat Belinda benar benar kaget, dia tadi hanya asal menebak dan ternyata benar, matanya melotot begitu saja,“ Serius?” tanya Belinda lagi berbisik ke telinga Sisi.

Sisi kembali mengangguk untuk memberi jawaban buat Belinda, sebenarnya Sisi ingin cerita pada Belinda dan Armela namun waktunya belum ada.

Aris juga hanya diam, walau di hati ada penyesalan karena hubungan dan Sisi harus berakhir, namun pria ini tidak ingin hubungan mereka menjadi kaku, karena sebelum pacaran mereka adalah teman baik jadi Aris ingin mereka bisa kembali menjadi teman baik.

Belinda melihat Aris yang hanya memainkan sedotan yang ada di gelas minuman yang berisi cairan berwarna kuning itu.” Kok pada diam, woiii!” Belinda bersuara.

Armela berhenti menyantap baksonya saat mendengar suara Belinda, Sisi hanya mengaduk-aduk mie ayam yang masih utuh di mangkoknya belum berkurang sedikit pun.

Armela menaikan alisnya kearah Belinda.
” putus!” ucap Belinda tanpa suara melirik Sisi dan Aris bergantian, Armela yang mengerti langsung matanya membulat karena kaget " Serius?" tanya Armela kelepasan. Dan mendapat tatapan dari semua temannya.

Armela menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.“ Bukan apa-apa, aku hanya teringat sesuatu,” karang  Armela kemudian.

“ Aku dan Aris putus!” seru Sisi.

Sisi memandang teman-temannya bergantian kecuali Aris, gadis ini masih mencegah matanya untuk melihat Aris.

“ Aku mau, kalian biasa aja, jangan kaku, kamu juga Si. Aku ingin kita seperti dulu lagi berteman baik bisa, kan?”Aris berbicara tapi tatapannya mengarah ke Sisi.

Sisi mengangguk.“ Iya, aku juga mau begitu, kita jangan kaku, apa lagi jadi musuh.”sahut Sisi belum mau memandang Aris. Ucapan Sisi itu cuma di mulutnya saja, untuk kembali lagi menjadi teman baik seperti dulu pasti tidak mudah pikir Sisi.

Armela, Belinda dan Carla hanya pandang pandangan satu sama lain, mereka tidak tahu mau bicara apa.

Sisi berdiri karena Soreya sudah menunggunya di depan, dia sangat berterima kasih pada kakaknya itu karena datang pada saat yang tepat.

“ Aku, pulang duluan ya, byee semua!” pamitnya dan berjalan keluar dari kantin.
Armela juga pamit karena kakaknya juga sudah menjemput, Belinda ikut dengannya karena Belinda juga mau pulang.

Tinggal Carla dan Aris “ Apa kalian sudah tidak ada harapan lagi?” tanya Carla.

“Aku merasa, untuk saat ini, berpisah adalah yang terbaik, tapi sebagai teman aku ingin kami tetap berteman baik.” Pria itu mengungkapkan harapannya.

“Kita masih muda, kalau kalian jodoh, pasti ketemu kok,” Carla mencoba menghibur sepupunya yang sedang patah hati.

“ Kita pulang?”  tanya Aris.

“Kamu makan dulu nasi goreng kamu, baru kita pulang, enggak boleh buang makanan,”ucap Carla. Lalu memandang mangkok berisi mie ayam milik Sisi yang masih terisi belum dimakan sedikit pun.” Sisi juga, belum makan mie ayamnya,” keluh Carla.

Aris mengajak Carla pulang setelah nasi goreng dan minumannya sudah habis tak tersisa.

                          ****

ARMELA ARMED ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang