A12 || Demam.

4.7K 512 53
                                    

" acara yang terakhir adalah pembacaan doa yang di pimpin oleh bapak Handoko s.pd , pada yang bersangkutan di persilakan untuk .. "

Pandangan Fatimah tiba-tiba kabur , dia menggelengkan kepala nya untuk memulihkan pandangan nya dan meneruskan tanggung jawab nya.

"..dipersilakan untuk ..naik ke at.. "

Kepala nya pusing , semua nya gelap.

Wajah Fatimah sangat pucat , hal itu tidak lepas dari pandangan Arsya.

Arsya tau apa yang akan terjadi pada Fatimah , sebelum dia  pingsan dan jadi bahan lelucon semua yang menyaksikan nya , Arsya langsung berlari menuju ke atas panggung. Ia mengambil alih mix dari Fatimah.

" untuk bapak Handoko di persilakan naik ke atas panggung , sekian , wassalamualaikum " lanjut Arsya singkat ,  tanpa melihat ke teks susunan acara yang di pegang Fatimah. Arsya dia cowok yang cerdas , tapi tertutup dengan sikap nya yang menyebalkan.

Semua menatap nya tidak suka dan sangat tidak suka !.

Arsya menuntun Fatimah turun dari panggung , dia tau bahwa Fatimah sudah pucat sejak dia tenggelam di kolam tadi.

" kita pulang sekarang ! " kata Arsya

" tapi , Sya , acara masih belum se...."

Bruk.

Gadis itu tidak sadarkan diri dalam pelukan Arsya.

' dugaan gue nggak melesat ! ' batin Arsya.

Arsya sudah menduga bahwa Fatimah akan pingsan , cowok itu kemudian menggendong nya dan langsung menuju mobil untuk pulang , lagipula acara nya juga akan selesai , lelaki itu tidak membutuhkan persetujuan ataupun izin dari siapapun untuk membawa Fatimah pulang , karena sekarang Fatimah sah menjadi milik nya.

Arsya melajukan mobil nya ,

' Fatimah pucat banget , badan nya juga panas ' batin Arsya sambil menyentuh dahi Fatimah , ia mulai panik.

' ke rumah sakit aja ' batin Arsya , ia kemudian memutar balik mobil nya menuju ke rumah sakit terdekat .

☘☘

" tenang mas , pacar anda tidak kenapa-napa , dia hanya demam saja , sebentar lagi dia akan sadar " kata dokter pada Arsya yang panik dengan keadaan Fatimah.

" ini resep obat nya , bisa di tebus di apotik rumah sakit " dokter itu menyerahkan resep nya.

" baik dok "

" kalo begitu , saya permisi " pamit nya.

Arsya menghampiri Fatimah yang terbaring di kasur facial UGD rumah sakit.

Arsya menatap lekat muka pucat Fatimah.

' Queen dia bener-bener keterlaluan ! ' batin Arsya , tangan nya mengepal erat saat teringat kejadian tadi.

" Arsya " panggil Fatimah dengan nada suara yang lemah.

Arsya pun menoleh ke Fatimah.

" apa ? " tanya nya dingin.

' kok Arsya jadi berubah gitu ? Tadi kan sikap nya manis sekarang kenapa menjadi dingin ? ' batin Fatimah

' atau aku aja yang terlalu berharap Arsya bersikap manis pada ku ? Ah , sudah lah Fatimah , ya mana mungkin Arsya manis sama kamu ' batin Fatimah lagi.

" aku dimana ? " tanya Fatimah.

" udah deh jangan kayak dora , nanya mulu ! " ketus Arsya.

" Sya, kok kamu jadi ketus begitu sih , aku salah apa ? " tanya Fatimah.

ARSYA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang