A13 || Maaf

4.3K 486 34
                                    

Arsya membaringkan Fatimah di kasur kamar nya , tidak lupa menyelimuti nya . Kemudian ia beranjak untuk mengambil kompresan dan membuat teh hangat untuk Fatimah.

" UMII !! ABII !! TOLONG FATIMAHH !! UMII !! " teriak Fatimah terdengar sampai dapur , Arsya segera mempercepat langkah kaki nya.

Sesampai nya di kamar ..

Arsya melihat Fatimah sudah basah dengan keringat dingin di dahi nya.

" Fatimah , bangun Fatimah , Fatimah " Arsya menggoyangkan pundak gadis itu , Fatimah terbangun dengan nafas tak karuan. Arsya kemudian langsung memeluk nya .

Grep.

" tenang , Fatimah , tenang ya , ada gue di sini " kata Arsya sambil mengelus kepala Fatimah.

' apa aku salah berharap ? Kamu sendiri selalu memberiku harapan untuk berharap ' batin Fatimah saat Arsya memeluk nya.

Fatimah mencoba mengatur nafas nya dan melepaskan paksa pelukan Arsya.

" kenapa ? Lo marah sama gue ? " tanya Arsya.

" enggak " jawab Fatimah singkat sambil menggelengkan kepala nya.

' maaf Arsya , aku nggak mau terlalu berharap sama kamu , meskipun kamu sudah sah untuk ku , tapi aku nggak tau takdir untuk kedepan nya ' batin Fatimah.

" aku udah nggak papa , terima kasih untuk semua nya " kata Fatimah dengan nada dingin.

Deg.

Jantung Arsya berdegup takut , dia takut gadis di depan nya benar-benar marah pada nya , perasaan gelisah dan takut campur aduk di hati Arsya.

" permisi Sya , aku mau kembali ke kamar ku " kata Fatimah , ia beranjak bangun dan berjalan.

" Fatimah , malem ini lo tidur di kamar gue ! " seru Arsya.

" nggak perlu " jawab Fatimah tanpa menoleh.

Arsya menarik tangan Fatimah , dan sekarang mereka saling berhadapan.

" lo sakit , dan gue harus merawat lo ! " kata Arsya.

" kalo kamu hanya terpaksa untuk merawat aku , mendingan nggak perlu , aku nggak papa kok , lagian aku juga bisa merawat diri ku sendiri , kamu nggak perlu sok perhatian sama aku " jawab Fatimah , mata nya kembali berkaca-kaca dan kini air mata nya luruh.

" Fat-"

" kamu mau apa sih sebenarnya ? Kamu mau aku melayang tinggi kemudian kamu jatuh kan sekeras mungkin di tanah , iya ? "

" gue- "

" aku tau kok , kamu nggak cinta sama aku , nggak papa , tapi setidaknya jangan memberi harapan " imbuh Fatimah , air mata nya kembali mengalir.

Fatimah mulai membalikkan badan nya , tapi Arsya mencegah nya dengan mencekal bahu nya , dan cowok itu menarik Fatimah kedalam pelukan nya.

Grep.

" lepaskan Sya ! Lepaskan aku ! " Fatimah berusaha melepaskan pelukan Arsya , bukan nya lepas malah semakin erat.

" lepaskan Sya ! Hiks.. lepaskan !! Aku ! ... hiks.. " tangisan nya pecah.

' seandainya lo tau Tim , gue nggak pernah terpaksa untuk menjaga lo , gue malah seneng , karena gue bisa deket sama lo , dan untuk yang tadi itu hanya sekedar buat menutupi semua gengsi gue ' batin Arsya.

' gue nggak nyangka itu menyakitkan buat lo ' imbuh Arsya dalam hati.

" gue minta maaf Fatimah , gue , mohon maafkan gue " kata Arsya yang masih merangkul Fatimah.

ARSYA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang