Fatimah berjalan dari dapur menuju ke ruang tamu di filla nya dengan membawa secangkir kopi untuk Arsya juga cemilan , malam ini hujan dan enak nya ngopi kata Arsya , Fatimah pun mengiyakan nya.
" Sya , mau diambilkan bantal ? " tanya Fatimah pada Arsya yang sedang tiduran di sofa tanpa penyangga kepala sambil menaruh kopi dan cemilan di atas meja.
" nggak perlu , sini Tim duduk sini " Arsya bangun dan memanggil Fatimah.
Gadis itu pun duduk di sofa panjang itu.
" egh , kamu mau ngapain? "
" gue mau meletakkan kepala gue di pangkuan lo " jawab Arsya.
" jangan , Sya , bau "
" bau apa ? " tanya Arsya sambil menaikkan sebelah alis nya.
" aku lagi udzur " jawab Fatimah agak lirih.
" nggak papa , gue nggak jijik sama sekali kok " kata Arsya , ia mulai meletakkan kepala nya di pangkuan Fatimah.
Gadis itu tersenyum sambil mengelus rambut coklat milik Arsya.
" Tim "
" hm "
" malam ini mau nggak ? "
" mau apa ? "
Arsya bangun dari pangkuan Fatimah.
" besok kan hari minggu , malam ini kita em... "
" apa sih Sya ? " tanya Fatimah makin penasaran.
" nonton film horor " jawab Arsya.
Fatimah menelan ludah dengan susah payah.
Ceklek.
Arsya sudah mematikan lampu nya.
" Sya , lampu nya nggak perlu di matikan " tutur Fatimah.
" kalo nggak di matiin nggak seru , biar kayak di bioskop " jawab Arsya.
Televisi pun menyala dengan suara menggelegar khas film horor. Arsya kembali duduk di sebelah Fatimah , lalu dia mencekal tangan Fatimah.
" belum mulai kok udah dingin " kata Arsya
" aku takut Sya "
" kan ada gue , jadi relax saja " ucap Arsya sambil merangkul Fatimah.
' akhirnya gue bisa modus sama Fatimah melalui film horor ini ' batin Arsya.
TEROWONGAN RUMAH SAKIT
Judul film horor itu.
" Sya "
" hm "
" ini udah jam 9 malam Sya , kamu yakin ? " tanya Fatimah.
" ya yakin lah , gimana sih lo " jawab Arsya.
Bulu kuduk Fatimah mulai berdiri , ia fokus pada layar kaca televisi sedangkan Arsya dia fokus menatap wajah tegang Fatimah.
Hantu nya keluar , berambut panjang menutupi muka , baju putih dan melayang di atas tanah , darah di sekujur tubuh nya.
" astaghfirullahhh! " teriak Fatimah karena kaget sambil menutup muka nya dengan kedua telapak tangan nya.
Arsya langsung memeluk erat gadis di sebelah nya.
" Sya , kamu nggak takut ? " tanya Fatimah yang masih dengan posisi yang sama.
" aku nggak takut dengan apapun , kecuali.. "
" kecuali apa ? " Fatimah mendongak dan menatap mata hazel milik Arsya.
" kecuali kehilangan kamu " kata Arsya sambil mengulum senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYA ✔
General FictionAssalamualaikum 🙏😁 Story ini menceritakan Arsya anak kembar lelaki dan perempuan dari Syahira dan Arga di Gadis Bermata Hazel . Saya saran kan untuk membaca Gadis Bermata Hazel supaya alur nya tidak membingungkan. --- Arsya , cowok tampan bak dew...