Pagi ini , Fatimah kembali ceria seperti biasa , masalah tentang pemberhentian WaKetos sudah tidak lagi membebani hati dan pikiran nya semua itu berkat Arsya , cowok itu mampu dan selalu menghilangkan gundah dalam hati Fatimah. Dia sangat beruntung memiliki Arsya sebagai patner dalam setiap urusan nya.
"Selamat pagi cantik"
Fatimah tersenyum manis kepada Arsya "Selamat pagi juga ganteng"
"Kita ke kelas , beb" Arsya menjulurkan tangan nya pada Fatimah yang sedang duduk di atas batu , ia menunggu Arsya memarkir kan motor nya tadi.
Fatimah menyambar tangan Arsya , lalu beranjak dari duduk nya "jangan manis-manis nanti diabetesnya makin parah"
"Yah semua itu salah kamu"
Fatimah menatap Arsya bingung "maksudnya?"
"Salah kamu yang terlalu cantik"
Fatimah tersipu malu lalu mencubit hidung Arsya yang mancung itu "em..sayang nya aku"
"Pasti ada udang di balik batu , hayoo ngaku!" Imbuh Fatimah.
"Hehehe , iya , hari ini kan ada ulangan kimia , boleh kan kalo nyontek kamu?"
"Tuh kan! Aku bilang apa , tapi ulangan nggak boleh nyontek Sya , gimana sih kamu" Fatimah berdecak.
"Boleh ya , Ra?"
"Iya boleh"
Arsya bersorak girang , kemudian ia memeluk erat Fatimah.
"Makasih sayang" kata nya
"Tapi , besok-besok jangan gini lagi ya"
"Iya , janji"
Tidak jauh dari itu , ada seorang gadis yang menatap kedua nya dengan tatapan tidak suka , tatapan benci , dan tatapan cemburu. Dia bukan Queen tapi orang lain. Siapa gadis itu?
☘☘
"Anak-anak kita kedatangan siswi baru lagi , kenapa kok banyak yang masuk di kelas kita? Karena kelas kita ini kekurangan murid , jadi setiap siswa baru akan masuk ke kelas kita" kata pak Joko. Walas 12-A IPA.
"Silahkan perkenalan diri dulu" kata pak Joko pada seorang gadis yang berdiri di depan pintu.
Gadis itu masuk "hi ! Saya Wulandari Cantika , biasa di panggil Wulan"
"Wulan !" Teriak Syifa , dia mengenal gadis itu , sangat mengenal nya.
Wulan melambaikan tangan ke arah Syifa.
"Syifa kamu kenal sama Wulan?" Tanya pak Joko.
"Ya jelas kenal lah pak! , Wulan ini sahabat saya ketika SMP , dia anak dari sahabat bunda dan ayah saya , orang tua Wulan kedua nya alumni sini" jelas Syifa.
"Siapa?"
"Om Jastin dan tente Lala" jawab Syifa.
"Saya belum jadi mengajar di sini waktu itu" kata pak Joko.
"Wulan silahkan duduk di sebelah putri, pelajaran akan segera di mulai"
"Putri angkat tangan kamu supaya Wulan bisa tau" ujar pak Joko , Putri yang bangku nya di sebelah Syifa langsung mengangkat tangan nya.
"Baik pak" Wulan berjalan menghampiri Putri. Sebelum itu dia menyapa Arsya.
"Hai Sya"
"Hai" jawab Arsya singkat.
Di sisi lain , hati Fatimah kedatangan firasat buruk setelah melihat Wulan menyapa Arsya.
"Syif , kamu sama Arsya kenal banget ya sama Wulan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYA ✔
General FictionAssalamualaikum 🙏😁 Story ini menceritakan Arsya anak kembar lelaki dan perempuan dari Syahira dan Arga di Gadis Bermata Hazel . Saya saran kan untuk membaca Gadis Bermata Hazel supaya alur nya tidak membingungkan. --- Arsya , cowok tampan bak dew...