A11 || penyelamat

3.9K 519 30
                                    

" pake santet apa sih Fatimah ?! Bisa-bisa nya si Arsya sampai segitu nya ! " kata Bianka.

" sekarang lo sadar kan , se-genit apa si Fatimah !! " sahut Queen , dia sangat geram.

Di dalam air kolam ,

Fatimah bisa melihat , seorang lelaki mendekat ke arah nya , tapi pandangan nya kabur. Ia yakin dia adalah penyelamat nya yaitu Arsya. Ah , sudah lah terlalu lebay😅.

Tetapi sebelum Arsya menyentuh nya , Fatimah sudah menutup mata dan tidak sadarkan diri.

Arsya melihat tubuh Fatimah yang melayang di air , ia mempercepat gerakan berenang nya untuk mendekati tubuh gadis itu.

Setelah sampai di dekat nya , Arsya langsung merangkul tubuh Fatimah dan mengangkatnya ke permukaan.

Arsya membaringkan Fatimah di atas rumput.

" Fatimah bangun , Fatimah !! " Arsya menggoyangkan Fatimah.

Ia kemudian sadar bahwa Fatimah tidak bernafas.

Arsya segera melakukan pertolongan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru dengan menekan telapak tangan di bagian tengah dada karena Fatimah tidak bernafas.

" egh , lo mau ngapain Sya ?! " tanya Arkan.

Arsya melirik tajam penanya , ia tidak menjawab nya dan mengacuhkan nya.

" lo bukan mahram nya , berani banget pegang- "

" bacot lo ! Nolongin juga engga ! Lo tau apa sih soal cardiopulmonary resuscitation ?! Kalo nggak tau jangan bacot ! " sahut Syifa.

Arkan terdiam.

Berkali-kali Arsya sudah menekan kan telapak tangan nya , namun Fatimah belum juga bernapas.

" Sya , Fatimah juga belum bernafas ! " seru Syifa , Arsya mulai panik.

' sial ! Gimana nih ! ' batin Arsya.

" mending lo beri nafas buatan aja " saran Syifa.

Arsya mengangguk. Ia mulai mendekatkan wajah nya di muka Fatimah.

Hal itu membuat para penonton melotot tak berkedip.

" heh ! Mata nya jangan jelalatan trus pikiran nya jangan jorok-jorok !! " teriak Syifa.

Mereka tidak berani bicara saat ini karena ada Arsya.

Akhir nya Arsya pun memberi nafas buatan pada Fatimah , namun ia masih belum juga bernafas.

Arkan membuang pandangan nya saat Arsya memberi nafas buatan pada Fatimah , ia cemburu.

Deg! Deg! Deg!

' sial ! Bisa-bisa nya jantung gue berdegup saat situasi sedang genting ! Gue nggak bisa ngelak lagi kalo sebenarnya gue... gue .. ah , sudah lah ! ' batin Arsya.

" Fatimah , bangun , Fatimah ! " Arsya menepuk-nepuk pipi Fatimah ,

" Sya , coba lagi Sya ! Zahra belum belum bernafas ! " seru Syifa.

" apa ?! " Arsya kaget mendengar nya plus panik.

Arsya mencobanya lagi sampai 5 kali , namun belum berhasil , tapi Arsya tidak menyerah ia kembali memberi nafas buatan pada Fatimah sesekali ia melakukan cardiopulmonary resuscitation. Air pun keluar lewat mulut gadis itu.

" uhuk.uhuk " Fatimah membuka mata nya perlahan , mata Fatimah sangat merah karena melihat di dalam air . Arsya segera mendudukkan Fatimah , ia sangat girang , akhir nya gadis nya kembali bernafas.

" Tim , lo nggak papa kan ? " tanya Arsya.

Grep.

Fatimah merangkul Arsya dengan sangat erat.

ARSYA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang