Bagian 1 (revisi)

10.6K 668 3
                                    

Apakah kalian pernah merasakan putus asa? Apakah adil bagi seorang anak yang masih kecil sudah merasakan bagaimana rasanya putus asa?

Perasaan ketika logika rasanya tak lagi berfungsi, pikiran yang tak dapat lagi mencerna segala hal yang terjadi, hati yang telah pasrah dengan keadaan, dan hanya satu kata yang terus terdengar di kepala, 'menyerah'.

Valda tak dapat lagi untuk memperjuangkan hidupnya, segala tenaga daya dan upaya telah ia kerahkan, kini ia hanya bisa berserah diri kepada sang pencipta. Bila memang ini adalah akhirnya, maka ia tak dapat menolaknya. Biarlah jasadnya nanti mengalir menjadi satu dengan deburan air. Terbawa hingga sampai mana air itu akan mengalir, dan jika beruntung mungkin akan ada warga yang akan menemukan jasadnya dan berharap ia dapat di makamkan dengan layak nantinya.

Namun sebagai manusia kita memang hanya bisa membayangkan akhirnya, tapi segala yang terjadi adalah atas kuasa sang pencipta. Saat Valda mengira bahwa semua telah berakhir, namun takdir berkata lain.

Tubuhnya tidak selesai hanyut terbawa arus hingga akhir, ia terdampar di tepian sungai hingga pagi menjelang, seorang wanita paruh baya sepertinya telah di takdirkan bak seorang penyelamat menemukan tubuh Valda yang kini terkulai lemas

Awalnya wanita itu tak berani mendekat karena mengira apa yang ia lihat adalah sesosok jasad, namun saat melihat jari jari kecil anak itu sedikit bergerak, ia yakin bahwa anak yang ia lihat saat ini masih bisa diselamatkan. Ia segera memanggil para warga untuk segera membawa anak itu kerumah sakit terdekat.

Sesampainya di rumah sakit, Valda segera mendapatkan penanganan medis. Dan wanita yang tadi telah menemukannya adalah Saras. Kini ia menunggu di depan IGD dengan perasaan cemas, Ia berharap bocah malang itu dapat bertahan hidup. Tak dapat ia bayangkan bagaimana rasa sakit yang kini di rasakan bocah malang itu.

Perasaan iba bercampur sedih sangat kentara pada hati aras saat ini, bagaimana bisa seorang bocah kecil terdampar di tepian sungai?! Kemana orang tuanya?! Malang sekali nasib anak itu

Beberapa saat kemudian pintu IGD terbuka dan keluarlah seorang dokter dan beberapa perawat dari dalam ruangan. Melihat hal itu Saras segera menghampiri dokter tersebut dan bertanya dengan gelisah

"bagaimana keadaan anak itu dokter?!"

Sang dokter yang mengerti perasan cemas wanita di depan nya pun berusaha tersenyum dan menenangkan

"Keadaan pasien bisa dibilang masih belum stabil, kalau saya boleh menebak pasien tidak tenggelam di kolam renang atau sejenisnya. di lihat dari kondisi pasien sepertinya sudah lebih dari 5 jam di air, banyak memar pada tubuh pasien yang jelas di akibatkan karena menghantam bebatuan, juga sangat banyak air yang masuk ke tubuh pasien. Tapi anda tenang saja, pasien adalah anak yang sangat tangguh, ia berhasil melewati masa kritisnya dan bertahan. Saat ini pasien sangat membutuhkan istirahat yang cukup. " ucap sang dokter

Mendengar penjelasan tersebut Saras dapat bernafas lega.

"Kami akan memindahkan pasien ke ruang rawat inap agar ibuk juga bisa menemui pasien ya, tapi kami mohon untuk tetap menjaga ketenangan dan membiarkan pasien beristirahat terlebih dahulu. Untuk urusan administrasi nya nanti bisa di urus di ruang administrasi ya bu. Kalau begitu kami permisi " ucap salah seorang perawat pamit undur diri.

"Terima kasih banyak dokter " jawab Saras.

.

Sudah sangat lama sejak Saras memandangi bocah mungil yang masih nyaman menutup mata di depan nya.

Setelah ini apa yang harus ia lakukan pada bocah ini, tak mungkin ia akan meninggalkannya begitu saja, pasti bocah ini sudah mengalami hal yang sangat berat

VALDA ADIWANGSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang