Bagian 37

1.4K 133 2
                                    

Alohaaaaa!!!!!

Awas banyak banyak typo(⁠~⁠ ̄⁠³⁠ ̄⁠)⁠~














Pagi ini saat Valda membuka mata ia merasa dadanya berat dan badan yang tak bisa bergerak
Hah ia lupa tadi malam ia sudah di jadikan kepompong oleh tiga pria dewasa di sampingnya yang kini masih tertidur

Bedanya sekarang ketiganya tengah memeluknya bahkan kaki Xavier sudah menghimpitnya
Valda mengerutkan kening bingung memikirkan cara agar ia bisa keluar dari rengkuhan ketiga pria besar itu
Jangankan menyingkirkan tangan mereka yang menghimpitnya, tangannya saja masih belum bisa di keluarkan dalam mode kepompong seperti ini

Aish! Kalau begini terus ia bisa terlambat untuk Pergi kesekolah
Seketika senyum jahil terbit diwajahnya

"AAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!"

Ketiga pria di sampingnya terlonjak kaget bahkan sampai berdiri dengan tatapan waspada ke sekeliling

Dengan tampilan masih acak acakan Aldric menatap cemas kearah anaknya

"Ada apa?!! Apa ada yang terluka?!!! Biar ayah periksa!!"

Valda menyengir dan menggeleng kecil

"Pagii!" (⁠~⁠‾⁠▿⁠‾⁠)

"Ini!!! Bukain! Ntar kalau Valda telat kesekolah gimana?!"

Hahhh

Samuel dan Xavier kembali terduduk lemas
Mereka kira sesuatu terjadi pada sang adik ternyata hanya perkara bangun
Jujur saja saat mendengar adiknya berteriak sangat kencang jantung mereka seketika berpacu dengan rasa cemas yang berlebihan

"Lain kali jangan berteriak, kami sangat cemas mendengarnya"
Ujar Samuel setelah membebaskan adiknya dari balutan selimut

"Iyaa hehe maaf "
Setelah merasa bebas Valda segera berlari ke kamarnya

"Jangan berlari! Berbahaya!" Teriak Aldric
Valda pun seketika memelankan langkahnya

.
.
.

Siang menjelang sorenya Valda baru saja pulang dari sekolah dengan wajah lesu ia sangat lelah setelah tadi sepulang sekolah dilanjutkan dengan ekstrakurikuler basketnya
Ia berjalan lesu kedalam rumah dengan tas yang tersampir sebelah dibahunya

"Biar saya bantu membawa tas anda tuan muda"
Seorang maid mengulurkan tangan dan membawa tas Valda kedalam kamar

Valda sendiri lebih memilih membaringkan diri di sofa ruang keluarga ia terlalu malas untuk berjalan ke kamar

Dengan seragam sekolah yang masih lengkap ia merebahkan diri dan menguap kecil
Saat maid yang tadi membawakan tasnya kembali Valda mengubah posisinya menjadi duduk

"Kak Ririiii ayah udah pulang?"

"Belum tuan"

"Kak Sam sama kak Vier?"

"Belum juga tuan, apa anda ingin saya bawakan sesuatu? Sepertinya anda sangat lelah, minum secangkir teh dan beberapa cemilan mungkin bisa menguranginya"

Valda mengangguk setuju kemudian Riri pamit untuk membawakan tuan kecilnya itu secangkir teh dan beberapa cemilan kesukaannya

Dddrrrrrtttt....

Valda mengeluarkan ponsel dari sakunya dan melihat kontak sang ayah pada layar panggilan

"Halo ayah?"

"Halo dek, nanti ayah pulangnya agak telat ya, adek sama kakak makan malam duluan saja hari ini ayah ada pertemuan dengan beberapa kolega bisnis ayah untuk makan malam bersama"

VALDA ADIWANGSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang