Bagian 24

1.9K 177 10
                                    

Hai hai haiiiii
Double up yaaaaa(⁠つ⁠≧⁠▽⁠≦⁠)⁠つ














Suasana yang ramai ditemani dengan banyaknya orang dan dentingan suara alat makan serta aroma yang identik dengan makanan lokal
Disinilah mereka sekarang, restoran tradisional yang tidak terlalu jauh dari kantor

Awalnya Xavier ingin mengajak untuk makan di restoran western tapi sepertinya Valda memang tidak suka, alhasil berujung di sebuah restoran tradisional. Meski terbilang restoran ini sangat biasa dan padat tapi tidak ada salahnya Xavier mencoba suasana baru

"Adek ingin makan apa hmm?"tanya Xavier

"Emmm.. mau soto deh kak. Tapi kak sam gimana nih?masa iya ntar kita udah kenyang dia baru nyampe"

"Oke, kak sam sebentar lagi datang. Sudah kakak beri tahu" ucap Xavier

Benar saja tak lama setelah will kembali dari memesan makanan, Samuel datang

"Kenapa milih makan di sini? Bagaimana kalau kita ke restoran di depan kantor saja ?" Samuel yang baru datang sedikit tidak setuju dengan lokasi ini

"Hop tidak bisa! Kak sam nih baru aja dateng udah komplain! Sono gih pulang aja kalau gak mau" usir Valda dengan mengibas ngibaskan tangannya menyuruh Samuel pergi

"Eeh tidak begitu maksud nya dek, apa kalian nyaman makan disini?" Kilah Samuel

"Nyaman aja kok kak, kakak belum pernah ya ke tempat makan kayak gini?"

"Belum, tapi kakak hanya mau kalian makan dengan nyaman, tidak ada salahnya kan memilih tempat yang lebih tentram"

"Huh ini nih! Parah ini! Kakak belum pernah ngerasain kan serunya suasana makan di tempat rame kayak gini?udah duduk aja deh, jangan banyak komplain. Tinggal tunggu makanan aja tadi udah di pesen bang will" Valda menepuk bangku di sebelahnya

Dengan senyum yang sedikit dipaksakan namun akhirnya Samuel duduk juga dan menunggu makanan datang

Beberapa saat berlalu makanan telah terhidang dan semua sibuk dengan makanan masing masing hingga Xavier buka suara

"Gimana dek? Enak gak sotonya?"

Valda mengangguk semangat
"EBL EBL! Enak Banget Loh~! Valda suka. Btw soto itu makanan kesukaan ibu loh"

Samuel yang mendengarnya tersenyum teduh

"Oke, kapan kapan kita akan makan disini lagi ya" ucap Xavier sembari mengelus kepala adiknya

.
.
.
.
.

Jam 5 sore akhirnya ketiga kakak beradik itu pulang kerumah dengan Valda yang menenteng satu paper bag berisi set lego

"Dek, naik ke kamar trus mandi ganti baju trus istirahat ya"

"Ngongheyyy"

Valda pergi ke kamarnya sambil mengayunkan paper bag nya

Ia senang karena tiba tiba saja saat akan pulang tadi ternyata Samuel dan Xavier telah membelikannya satu set lego

Dikamar awalnya ia melakukan sesuai yang di perintahkan kakaknya namun setelah berganti pakaian ia kembali ke ruang keluarga dengan menenteng paper bag ditangannya

Sepertinya setelah Samuel dan Xavier masuk ke kamar masing masing mereka langsung beristirahat, berbeda dengan Valda yang kini berkutat dengan lego di hadapannya

Satu persatu lego di susun nya hingga mulai membentuk bangunan

Saat tengah serius seriusnya Valda mendengar langkah kaki menuju kearahnya saat menoleh ternyata itu Aldric yang baru saja pulang dari kantornya. Kantor Aldric dan Samuel Xavier itu berbeda namun bersebelahan sehingga dari tadi pagi ia tidak bertemu dengan ayahnya mungkin juga tadi Aldric sengat sibuk.

"Hai son, sedang apa hmm?"

"Lagi main lego yah"

"Valda membentuk gedung ya?"

"Yeah, nanti kalau udah dewasa Valda pengen punya gedung bagus kayak kak sam sama kak vier mwehehehe"

"Really? It's a awesome dream, Ayah yakin pasti nanti Valda akan bisa mewujudkannya. Oh bagaimana tadi? Menyenangkan bermain di kantor kak sam?"

"Weh seru banget loh yah! Tadi Valda menjelajah di kantor. Luasssss banget!"

"Sungguh? Tapi kantor ayah lebih besar daripada itu. Besok mau berkunjung ke kantor ayah juga tidak?"

"Kalau besok kan harus belajar yah. Kalau libur mulu kapan sekolah nya. Gak ada ya yah ntar nunda nunda masuk sekolahnya! Ntar Valda udah keburu tua kalau gak sekolah sekolah! "

"Hhhhh tentu saja seperti yang di harapkan, anak ayah ini sangat sangat rajin ya" kekeh Aldric sembil mengelus kepala anaknya dan merangkul nya

"Yah, boleh jujur?"tanya valda ragu semoga saja ayahnya tidak menjawab 'kamu nanyeaaa?" Tidak tidak

"Yes, why?"

"Emmm... Ayah mandi gih! Bau ketek! Air kran udah nungguin tuh hehe"

"Hah??! Mana ada bau ketek! Ayah harum ya dek! No ketek ketek club" tak terima Aldric mulai mengendus sedikit keteknya tak percaya, tapi Meski tak terima Aldric tetap berjalan menuju kamarnya

"Duh bau nih! Bunga aja layu gara gara bau ketek ayah hhhhhh" ucap Valda saat Aldric sudah mulai menjauh
Tapi

"Ayah denger ya dek!" Teriak Aldric dari kejauhan

.
.
.

Setelah bersih bersih dan pastinya sangat sangat harum, Aldric keluar dari kamarnya dengan stelan santai khas rumahan

Ia berniat menghampiri oknum yang membully nya tadi  yang pasti saat ini masih berada di ruangan yang sama

Ia kira saat ini anak itu masih berkutat dengan lego nya tapi ternyata saat Aldric menghampirinya anak itu telah tertidur di atas karpet dengan satu tangan sebagai bantal dan tangan yang satunya lagi masih menggenggam lego

"Ternyata bocah tengil ini kehabisan baterai hmm?"

Dipindahkan Nya anaknya  kekamar agar posisi tidurnya lebih nyaman,
Setelah membaringkan anaknya ia merasa ada yang dingin dan lembab di tangan nya

Penasaran Aldric pun mengamati dan sedikit curiga lalu mengendus nya

'oh damn ileran !' Astaga ternyata anak tengilnya ini tengah membuat pulau 
Dengan air liur sebagai sungai yang mengalirnya hehe
















T
B
C
















Haiiiiiiiii(⁠~⁠ ̄⁠³⁠ ̄⁠)⁠~

How?
Aneh ya ceritanya?
Tauuu~~~
Hehe

Makasih ya udah mampir
Kritik dan saran kalian berharga banget buat aku(⁠ʃ⁠ƪ⁠^⁠3⁠^⁠)

Sayang kalian banyak banyakkkkkkkkkkkkkk ❤️❤️❤️❤️❤️❤️







Dadaaaaaah~♡


VALDA ADIWANGSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang