Fany dan pria paruh baya itu beradu tatap sepersekian detik
Pria itu memanggil seseorang dan datanglah pria berbadan tegap yang langsung mengikat kaki dan tangan Fany serta menyumpal mulutnya dan kembali keluar dari ruangan"Diam dan saksikan saja semua ini" ucap pria paruh baya itu sembari tersenyum kemudian turut keluar dari ruangan itu
Valda masih tak dapat mencerna hal hal yang kini terjadi padanya
Apa hubungan pria itu dengan fany, dan apa kaitannya dengan dirinya. Ia rasa tidak pernah sekalipun berinteraksi dengan pria itu bahkan untuk sekedar berpapasan
Kenapa pria itu menyekapnya dan apa keuntungan yang Fany dapat dengan membawanya kesini. Apakah se benci itu Fany padanya??Valda rasa tak dapat berfikir dengan rasional saat ini, tangan dan kakinya terasa sangat kebas, kepalanya berat, dan perutnya juga sialnya kini terasa melilit, bahkan ia masih mengenakan pakaian olahraga sedari tadi, Komplit sudah penderitaannya saat ini.
Ia bahkan tidak tahu sekarang sudah jam berapa, di ruangan ini tidak ada jendela sehingga ia tidak tahu sekarang masih siang atau sudah malamPintu ruangan kembali terbuka, pria paruh baya tadi kini kembali namun dengan satu tas golf dan seorang maid di belakangnya yang membawakan dua ember besar penuh air es
Firasat Valda sangat tidak enak saat ini, apa yang akan pria itu lakukan padanya dan pada Fany
"Kau tahu siapa saya?" Tanya pria itu pada Valda
Valda menggeleng sebagai jawaban
"Mulutmu tidak saya sumpal, jawab ketika saya bertanya. apa begitu cara wanita jalang itu mengasuh mu dulu?"
Kata pria itu sambil melipat tangan di depan dadaValda menggertakan gigi menahan marah
"Mulut kotor anda tidak pantas menghina ibu saya!" KatanyaPria itu kembali terkekeh
"Saya Vincent, kau tahu siapa saya? Saya ayah dari istri ayah bodoh mu itu! Pria bajingan yang sudah menghancurkan hidup anak saya! Ah bukan wanita jalang yang satunya, tapi nyonya dari kediaman Adiwangsa yang sah" pria itu tersenyum remehDia ayah dari Viona, ibu kandung kak Samuel dan Xavier Valda membatin
Pria paruh baya- ah tidak, Vincent, mengeluarkan salah satu stick golf dari tasnya
Di todongkan nya stick golf itu pada Valda
"Mari mulai, ah saya tidak tahu harus mengawalinya dari tulang yang mana, bagaimana kalau kita mulai dengan kaki terlebih dahulu?"
Vincent mengarahkan stick golf nya pada tulang kering ValdaFany mulai meraung tak jelas saat Vincent akan segera mengayunkan stick golf nya
"Satu suara saja terdengar dari bocah laki laki ini saat saya memukulnya maka siram wanita ini dengan air es itu!" Perintah Vincent pada maid yang ada di belakangnya
Valda mengepalkan tangannya erat, rasanya ingin sekali melayangkan bogeman pada pria tua itu
"Akh!!" Valda reflek menjerit saat stick golf itu tepat mengenai tulang kering kaki kanannya, ternyata Vincent tanpa aba aba sudah melayangkan pukulannya
Karna jeritan kesakitannya tadi maid menyiram seember penuh air es pada Fany
Tubuh Fanya basah kuyup dan terlihat menggigilVincent tertawa sangat keras hingga menggema di ruangan kosong ini kemudian kali ini memindahkan sasarannya pada kaki kiri Valda
Saat ia melayangkan pukulannya Valda sebisa mungkin menahan jeritannya, ia menggigit bibirnya hingga menimbulkan sobekan dan mengeluarkan darah dari sudut bibirnya
Vincent bertepuk tangan dan kembali tertawa
"Wah luar biasa! Ini akan sangat menyenangkan!"Vincent kembali melayangkan pukulan dan kini tepat di area perut membuat Valda menggeram tertahan berusaha untuk tidak membuat suara sedikitpun
Valda terkulai lemas menahan sakit dan ngilu di sekujur tubuhnya dari pukulan pukulan Vincent yang terus berlanjut tanpa ada hentinya
KAMU SEDANG MEMBACA
VALDA ADIWANGSA [END]
RandomHidup adalah tentang perjalanan, baik buruknya hanya tuhan yang tahu, tugas kita sebagai manusia adalah menjalani dan memahami maknanya. Seorang remaja laki laki juga tengah berusaha menjalani hidupnya, banyak hal baru yang kadang membuat ia terkej...