Bagian 40

1.3K 112 2
                                    

Haiii
Apa kabar?


































Hari ini bukanlah hari libur namun meski begitu tetap saja karna ini tempat wahana bermain yang paling populer di pusat kota sehingga tempat ini selalu ramai dikunjungi pengunjung,
Berbagai wahana yang memacu adrenalin tak henti hentinya beroperasi juga stand makanan dan pernak-pernik yang terus di penuhi pembeli

Meski ramainya pengunjung membawa keuntungan yang sangat besar bagi pemilik dan pengelola taman bermain ini tapi hal ini justru sangat di hindari oleh Valda, Aldric dan Xavier

Bagaimana tidak, banyak pasang mata yang sedari tadi terus memperhatikan mereka
Sepertinya baju couple yang saat ini mereka pakai sangat menarik banyak perhatian

Di sepanjang jalan Aldric dan Xavier terus melemparkan tatapan mengintimidasi pada orang orang yang terus menatap mereka sementara Valda terus menunduk tak berani mengangkat kepalanya
Namun lain lagi dengan Samuel yang berjalan paling depan dengan penuh percaya diri seolah olah dia saat ini adalah seorang model di acara fashion show, oh astatang

Saat melihat wahana roller coaster Samuel tiba tiba menghentikan langkahnya yang membuat Valda yang tak siap malah menyudruk punggungnya

"Aishh!! Kak Sam kenapa tiba-tiba berhenti sih? Kasih aba aba kek!"

"Oh? Are you okey dek?"

"......"

"Ekhem bagaimana kalau kita naik wahana ini?"

Aldric dan Xavier menatap penuh telisik kearah Samuel

"Apa ini yang tadi kau sebut mendebarkan?"

"Tentu! Bukankah ini memacu adrenalin? Lihat wajah ketakutan mereka dan teriakan itu! Bukankah akan seru jika kita juga mencobanya?"

Valda mengangguk kegirangan yang otomatis menjadi perwakilan jawaban untuk dua anggota lainnya

Mereka mengantri untuk menunggu giliran selanjutnya
Tak butuh waktu lama hingga akhirnya kini giliran mereka dan banyak orang lainnya yang juga ikut mengantri di belakang mereka tadi

Valda duduk di samping Samuel serta Aldric dan Xavier yang duduk di belakang

Setelah set pengaman di pasang tangan Valda mulai berkeringat katakan saja ia sedikit takut tapi ia sangat excited
Ini pengalaman pertama bagi Valda menaiki wahana ini jadi saat debaran adrenalin mulai menyeruak di dadanya ia tak bisa lagi membedakan mana yang takut dan mana yang kegirangan

Perlahan lahan roller coaster mulai bergerak maju awalnya dengan kecepatan yang standar namun lama kelamaan jalur yang di lalui semakin bervariasi tikungan yang sangat tajam dan meliuk liuk kecepatan pun semakin meningkat sehingga banyak orang yang mulai berteriak, tak terkecuali dengan Valda

Di pertengahan kecepatan semakin menurun karna melalui tanjakan yang sangat tinggi
Hal ini membuat Valda mulai merasa semakin takut
Kecepatan melambat dan semakin lambat hingga mencapai titik tertinggi tanjakan

Saat Valda melihat kebawah seketika kakinya terasa seperti jelly
'weh!! Mati dah! Boleh pulang aja gak sih?? Tolonggg'

Dan

WUSHHH~

Roller coaster turun dengan kecepatan yang sangat amat kencang

Teriakan Valda melengking tinggi
Rasanya nyawanya masih tertinggal di puncak tanjakan tadi
Jantungnya berdetak tak karuan

"HUAAAAAAAAAAAA!!!!!!! GAK MAU MATI DULUU!!!! TOLONGGG!!!! MAU PULANGGG!! STOP! STOP HEH!!! PAKK STOPPPP!!!! KIRI BANGG!! eh  HUAAAAAAAA!!!!"

Samuel dan Xavier di kejutkan dengan teriakan adiknya yang sangat melengking itu apalagi Aldric yang melihat sang anak sudah ketar ketir sendiri
Hingga akhirnya teriakan itu berhenti saat roller coaster sudah benar benar berhenti

Samuel melihat kesamping, adiknya sudah seperti menempuh perjalan 150 abad jalan kaki
Wajah pucat, rambut urak urakan, dan badan yang terkulai seperti jelly
Samuel membantu sang adik untuk turun dari wahana

Awalnya Valda merasa sangat lemas dan tak memiliki tenaga sedikit pun sampai akhirnya gejolak mual dengan cepat naik ke tenggorokan nya
Seketika ia berlari secepat kilat menuju toilet tapi belum sampai tujuan-

Huek!

ia sudah duluan mengeluarkan seluruh isi lambungnya oh sial sarapan nya tadi pagi juga ikut keluar

Aldric dengan telaten mengusap usap tengkuk anaknya serta samuel dan Xavier yang bergegas mencari air mineral

"Apa masih mual?" Tanya Aldric

Valda menggeleng tapi tetap berjongkok dan kembali berkonsentrasi mengeluarkan isi perutnya
Ia tak mampu mengeluarkan sepatah kata apapun

Butuh waktu yang lama hingga akhirnya Valda tak lagi ingin muntah dan di bawa Aldric ketempat duduk yang teduh

Samuel dan Xavier kembali dengan satu kantong kresek penuh
Entah apa yang mereka beli

Pertama tama mereka memberi sang adik air mineral
Lalu mengeluarkan barang barang satu persatu
Mulai dari tissue, obat masuk angin, obat mual, obat sakit kepala, kipas angin portabel, permen, roti, dan banyak air mineral

"Gimana perasaan nya? Udah aman?"
Tanya Samuel

"Gak tau! Besok besok Valda gak mau lagi naik itu! Untung gak mati!" Jawab Valda ngegas

Samuel terkekeh melihat adiknya tapi seketika terdiam saat sang ayah menatap nya penuh intimidasi

"Mendebarkan hmm?"

Samuel menggeleng "Maaf yah"
Xavier berbisik ke telinganya
'you'r gonna die bro'

"Emm..e... Bagaimana kalau kita ke stand makanan saja? Adikku sudah kehilangan seluruh isi perutnya, semua harus di isi kembali" Xavier berusaha mengalihkan pembicaraan

Valda yang paham dengan kondisi saat ini mengangguk setuju

Aldric berdiri dari duduknya dan menatap kearah Samuel
"Gendong adikmu!"

Samuel pasrah dan berjongkok didepan Valda
Untuk remaja seusia Valda memang tidak seberat dosa Xavier tapi tetap saja tidak ringan terlebih tangan adiknya itu terlalu mengukung lehernya sehingga ia hampir saja tercekik, untung adek

Mereka berjalan mengitari berbagai stand makanan, dan dengan lapar mata membeli banyak sekali makanan seolah olah akan sanggup mereka habiskan
Entah sudah berapa banyak makanan yang mereka beli

Hingga akhirnya mereka duduk ditempat yang disediakan karena sudah kesulitan untuk membawa jajanan yang mereka beli tadi
Samuel menurunkan sang adik lalu duduk di sebelahnya

Valda menatap tak percaya pada meja di depannya yang kini sudah dipenuhi berbagai macam jenis makanan
Oh astaga siapa manusia yang kini sedang kelaparan akut di antara mereka?!

"Ini gak kebanyakan?" Tanyanya tak percaya

Samuel merangkul adiknya dan berkata "selagi ada Xavier kita tidak perlu mencemaskan hal itu, semua bisa ditampung oleh lambung nya"

"Apa apaan?! shut the f*ck up!" Xavier tak terima

"Heh jangan berdebat didepan makanan!" Baginda Aldric angkat bicara











T
B
C

Mohon kritik dan sarannya ya^^

Makasih udah mampir
Sayang kalian banyak banyakkk ❤️❤️❤️




Dadaaaahhhhh~♡

VALDA ADIWANGSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang