Bagian 6 (revisi)

7K 506 10
                                    

" Perkenalkan, nama paman Aldric"

"Iyaa, salam kenal om, makasih ice cream nya hehe"

Aldric terpaku memandangi wajah remaja dihadapan nya ini, ukiran luar biasa maha karya tuhan terpampang jelas di wajah remaja ini. Bibir tipis, hidung mancung, mata yang jernih, dan kulit yang sangat putih nan mulus

'hah....rasanya seperti sedang berkaca' Gumam Aldric didalam hati

Sedangkan Valda hanya sibuk memakan ice cream nya tanpa berniat memulai sebuah pembicaraan dengan pria dewasa di depannya ini. Bila sudah berhubungan dengan yang namanya ice cream, maka hal lainnya akan terabaikan oleh Valda, jujur saja ia tidak diperbolehkan nenek Hanum memakan ice cream terlalu sering.

Ponsel milik Aldric bergetar dan menampilkan sebuah pesan masuk

"Ah... Sepertinya ada beberapa hal yang harus paman urus, kalau begitu paman pamit dulu ya?" ucap Aldric setelah membaca pesan yang masuk di ponsel nya

"Eh?baiklah paman,terima kasih ice cream nya paman"

"Iya sama sama,lain kali akan paman bawakan ice cream lagi ya" Aldric mengusap kepala Valda dan tersenyum

" terimakasih paman, tapi tidak perlu repot repot loh paman, terlalu banyak memakan ice cream juga tidak baik" tolak Valda dengan sopan

Mendengar jawaban dari yang lebih muda, Aldric mengangguk dan setelahnya mulai berlalu meninggalkan Valda dengan senyum yang masih terukir di wajahnya.

.

Hari ini kedai nenek hanum kembali buka

Saat ini kedai tengah dipadati para pembeli, nenek Hanum dan kakek Edwin terlihat sibuk menyiapkan hidangan begitu pun dengan Valda dan Gavin yang sedari tadi sibuk berlalu lalang melayani pelanggan.

Bel pintu berbunyi, seorang wanita cantik dengan gaun selutut berwarna pink dan rambut yang dibiarkan tergerai memasuki kedai, Valda yang melihat pengunjung segera menghampirinya

"Permisi, Kakak mau pesan apa ya?"

"Halo, Saya pesan satu porsi mie yang biasa dan satu jus alpukat ya" ucap wanita itu dengan lembut

"Oke kak, mohon tunggu sebentar ya"

Valda langsung mengantarkan kertas pesanan pada nenek Hanum yang bertugas di dapur. Sementara itu wanita tadi hanya diam namun matanya terus mengikuti kemana langkah Valda, ponsel wanita itu berdering mengalihkan etensi nya.

"Halo nyonya."

"Iyaaa,sudah saya temukan"

"Baik nyonya"

"Sesuai perintah anda nyonya"

Dan panggilan diakhiri, tak lama kemudian datanglah Valda dengan nampan berisi pesanan yang di pesan wanita itu

"Ini kak pesanan nya" Valda mulai menyajikan pesanan dihadapan wanita itu

"Ah,makasih yaaa, kalau boleh tahu namanya siapa yaa?"

"Nama saya Valda kak, kalau begitu saya permisi, selamat menikmati "

Wanita itu menyeringai dan mulai menyantap pesanan nya.

.

Kedai akan segera tutup, namun Gavin menemukan ada yang aneh sejak tadi.

Wanita bergaun merah muda yang tadi siang datang belum juga pulang hingga sekarang. Ia masih tetap di tempatnya tanpa terniat untuk pulang, bahkan sesekali terlihat wanita itu malah memperbaiki make up nya disini

"Val, lo ngeh kagak sih, tuh cewek kagak pulang pulang dah perasaan"

Valda yang diajak berbicara pun mengikuti arah yang sekilas ditunjuk Gavin,

VALDA ADIWANGSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang