part 3

2.4K 333 14
                                    


Btw kalian tidur jam berapa?

🌸🌸🌸🌸🌸

Xiau Yuan menumpukan berat kepalanya di tangan, dia sangat bosan ketika melihat para pria bangsawan hanya memamerkan kelebihan kultivasi milik mereka saja tanpa ada pertarungan.

Xiau Yuan kira acara ini akan menjadi acara berdarah namun dugaannya melesat dengan jauh, Xiau Yuan tebak yang akan menjadi calon kakaknya ini pasti pangeran mahkota kerajaan Fang yang terkenal akan kejeniusan nya setara dengan milik raja dengan umur yang ke 20tahun ini.

"Kakak kenapa harus di adakan acara begini jika ujung-ujungnya kau sudah tahu bila nantinya kau akan menikah dengan pangeran mahkota?" tanya Xiau Yuan kepada Jian Li, dia benar-benar sangat bosan.

"Bukan aku yang mengadakan acara ini" balas Jian Li dengan mata yang masih tetap menatap ke depan.

"Ayah?" tanya Xiau Yuan lagi

"Bukan" balas Jian Li menggelengkan kepala dengan tatapan mata yang masih setia ke arah pangeran mahkota di depan.

"Lalu?" tanya Xiau Yuan bingung.

"Kaisar Fang" tunjuk Jian Li kepada kaisar Fang yang tengah duduk di kursi singgah sana yang terletak paling atas.

Xiau Yuan mengerutkan kening hing bercampur kaget.

"Sejak kapan dia ada di sini?" gumamnya bertanya.

"Sebelum kau ada dia sudah duduk di sini" jawab Jian Li.

"Lalu un______"

"Diam! Aku ingin mengamati mereka semua" ujar Jian Li memotong pembicaraan Xiau Yuan dengan garang.

"Mereka? Halah bilang saja kau ingin menatap ketampanan putra mahkota" gerutu Xiau Yuan dengan wajah datarnya.

Jian Li yang mendengar jelas gerutuan sang adik hanya bisa terkekeh mengiyakan.

🌸🌸🌸🌸🌸


Xiau Yuan sekarang ada di sebuah pasar, kenapa dia bisa disini? Yah memang dia kabur tadi dari aula lapangan sayembara.

Jujur dia sangat bosan, dan dengan gegabah dia pergi begitu saja meninggalkan acara dengan alasan ingin buang air besar.

Xiau Yuan hanya bisa terdiam kebingungan melihat banyaknya orang yang menatapnya lekat dari atas hingga bawah.

Merasa ada yang aneh Xiau Yuan menelisik pakaian yang ia pakai,

"Apa pakaian ku terlalu mencolok?" tanyanya pada diri sendiri, padahal kenyataanya mereka semua menatap wajah cantik Xiau Yuan dengan kulitnya yang putih pucat.

"Ekhem!" Xiau Yuan terbatuk untuk meredakan rasa gugupnya "tolong aku bingung harus bagaimana" lanjutnya berkata dengan lirih.

"Putri tolong beri makan pengemis ini" seorang laki-laki kumuh dengan tubuhnya yang hanya tersisa tulang belulang datang menghampiri Xiau Yuan.

Xiau Yuan menolehkan kepalanya kebelakang beberapa kali seperti mencari seseorang karena merasa kebingungan dengan siapa pemuda lusuh ini berbicara.

"Putri" panggilnya sekali lagi.

"Apa kau berbicara dengan ku?" tanya Xiau Yuan menunjuk dirinya sendiri.

"I_iya" angguk pengemis tadi ragu.

THE WASTED GODDES (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang