Part 22

1.5K 193 0
                                    

Vote and komennya 🤗

Tak terasa empat tahun berlalu, Xiau Yuan dan Bao Bao selalu hidup dalam lingkungan hutan. Dari umur 2 tahun hingga 6 tahun Bao Bao tidak pernah melihat keramaian kota.

"Ibu" panggil Bao Bao, sendari tadi dia berjalan mengelilingi rumah mencari keberadaan ibunya namun nihil dia tak menemukanya sama sekali.

"Ib___"

"Apa?" Xiau Yuan membalas ketika Bao Bao hendak berteriak kembali.

"Kau dari mana saja!" Bao Bao menekuk wajahnya kesal.

"Kau laki-laki cengeng, aku dari hutan" balas Xiau Yuan sembari mendorong kepala Bao Bao ringan.

"Ibu apa kau mendapatkan madu?" tanya Bao Bao bersemangat, bocah tampan ini sangat menyukai makanan manis.

"Tidak" balas Xiau Yuan, tangan dan arah pandang matanya terus fokus kepada sayuran dana beberapa daging yang ia dapatkan di dalam hutan tadi.

"Yahh" Bao Bao semakin menekuk wajahnya dalam.

"Jangan terlalu banyak makan manis atau kau akan gemuk" Xiau Yuan berujar menakut-nakuti.

"Tidak apa-apa yang terpenting aku tampan hohoho" balas Bao Bao dengan tangan ia tekuk di pinggang.

"Cih dasar bocah" Xiau Yuan hanya bisa mencibir.

Bao Bao terus berceloteh tidak jelas, dari bercerita tentang dia mengumpulkan nyamuk tiap malam hingga baju ibunya yang kadang ia gunakan, sedangkan Xiau Yuan sendiri dia malah bergulat dengan pikirannya sendiri. Kebutuhannya sehari-hari seperti pakaian sudah menipis bahkan Bao Bao saja sering menggunakan baju miliknya yang ia jahit ulang.

Xiau Yuan tidak memiliki bakat apapun, dia hanya bisa bergulat dengan hewan lalu membunuhnya untuk dijadikan makanan mereka sehari-hari. Tanpa Daiyu Xiau Yuan agak kesusahan dengan hidupnya saat ini, awalnya dia sangat keberatan namun lama kelamaan di bisa menjalaninya.

"Bao Bao apa kau ingin turun bukit?" tanya Xiau Yuan menatap Bao Bao dengan senyum manis.

"Apa kita akan kembali tinggal di kediaman perdana Mentri?" Bao Bao bertanya balik.

"Tidak kita hanya akan mencari beberapa kain untuk di jadikan baju" balas Xiau Yuan kembali fokus ke pekerjaannya.

"AYOK!" Bao Bao langsung berteriak semangat.

Dengan cepat dia menarik pergelangan tangan Xiau Yuan untuk keluar rumah, Xiau Yuan hanya menatap bingung kelakuan anaknya ini.

"Ada apa?" tanya Xiau Yuan menghentikan langkahnya.

"Kenapa ibu sangat berat" Bao Bao berujar dengan mimik wajah cemberut.

"Kenapa kau menarik ku? Apa kau tidak mau makan? Aku akan memasak" Xiau Yuan memarahi Bao Bao lalu membalikan badan berjalan menuju dapur kembali.

"Ahhhh ibuuu huaaaaaaa" Bao Bao menangis keras, empat tahun ini Xiau Yuan terus melihat kelakuan anaknya yang sangat manja.

"Apa?" Xiau Yuan bertanya dengan lesu.

"Mari turun gunung" Bao Bao menunjuk ke bawah.

THE WASTED GODDES (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang