Jangan lupa vote 🤗
Bao Bao terus berceloteh riang sembari berjalan di belakang tubuh tinggi Xiau Yuan, sedangkan ibu anak satu itu hanya diam sembari mendengarkan apa yang di katakan anaknya itu walaupun tidak penting.
"Ibu Bao Bao lapar" Bao Bao berujar sedih.
Xiau Yuan hanya menatap Bao Bao datar lalu menggenggam tangan kecilnya untuk mengajaknya ke suatu tempat.
"Untuk apa kita ke sini bu?" tanya Bao Bao memiringkan kepalanya, walaupun dia seorang bocah kecil dan hidup di hutan namun dia tahu ibunya ini tengah mengajaknya ke toko inti roh hewan.
"Kau liat itu?" tanya Xiau Yuan sembari menunjuk kearah seorang laki-laki berpakaian mewah yang memberikan uang kepada penjual.
"Dia memberikan uang" balas Bao Bao polos.
"Setelah memberikan uang apa yang dia dapat?" tanya Xiau Yuan halus.
"Inti roh" jawab Bao Bao lagi.
"Jadi?" Xiau Yuan memasang wajah berharap.
"Penjual itu menjual inti roh untuk di tukar dengan uang" Bao Bao menjawab.
"Lalu uang itu bisa dia tukarkan menjadi apa?" Xiau Yuan menjelaskan sesuatu kepa Bao Bao lewat pertanyaan.
"Jadi baju, makanan, dan MANISAN!" balas Bao Bao kegirangan.
"Jadi?" Xiau Yuan tersenyum misterius.
"KITA CARI MANISAN!" bals Bao Bao, raut wajah girang Xiau Yuan langsung meredup seketika.
"Hahhh sudahlah"
Xiau Yuan berjalan sembari mengendeng tangan mungil Bao Bao menuju ke tempat makan, Bao Bao yang sudah kelaparan hanya terdiam sembari terus mengikuti arah kemanapun Xiau Yuan mengajaknya.
"Duduk di sini" tutur Xiau Yuan sembari menunjuk tempat di depannya yang hanya berbatas meja.
"Hem" Bao Bao hanya bergumam lirih, Xiau Yuan hanya tersenyum geli.
"Ibu! Jangan tersenyum aku tidak suka mereka semua menatapmu seperti itu!" Bao Bao berteriak marah.
"Apa kau ingin mata mereka semua terlepas dari tempatnya?" tanya Xiau Yuan kepada Bao Bao, arah pandang matanya kini tengah menelisik keseluruh tempat. Melihat mata tajam Xiau Yuan semua orang yang ada di sana langsung menunduk takut.
"Kau terlalu congkak"
Sebuah suara bas terdengar, Xiau Yuan dan Bao Bao langsung mencari pemilik suara itu. Seorang laki-laki dengan hanfu putih dan tudung hitamnya kini tengah duduk di bangku sebrang sembari meminum teh hijaunya dengan anggun.
"Paman bertopeng!" teriak Bao Bao kesenangan.
Xiau Yuan hanya terdiam membisu, tangannya terkepal dengan kuat. Dia masih mengingat awal mula dia bertemu dengan lelaki ini 4tahun yang lalu ketika festival lampion diadakan. Pertemuan kedua ketika Bao Bao yang mendapat serangan, dan Xiau Yuan berjanji untuk menjadikanya sebagai calon ayah namun fikiranya itu langsung ilang dengan cepat ketika mengetahui siapa lelaki itu sebenarnya.
Tiga tahun yang lalu
Flash back
Xiau Yuan berjalan memasuki hutan bersama dengan Bao Bao yang ada dalam gendongannya. Setelah kepergian Daiyu Bao Bao selalu bersama Xiau Yuan, bahkan pergerakan Xiau Yuan saat ini sangatlah terbatas. Dia tidak bisa pulang ke kediaman ayahnya saat ini namun dia juga tidak bisa menjaga Bao Bao sendirian terus menerus.
Mata tajamnya tiba-tiba melihat sekelebat cahaya emas di awan sana, Xiau Yuan jadi teringat dengan naga emas yang sisiknya telah ia ambil. Xiau Yuan merasa bersalah dan berniat ingin mengembalikannya.
"Bao Bao" panggil Xiau Yuan kepada bocah laki-laki yang tengah tertidur dalam gendongannya, Bao Bao ini memenag tipikal anak yang akan mudah tertidur ketika di gendong dengan kain.
Merasa tidak ada jawaban dari Bao Bao, Xiau Yuan akhirnya mau tidak mau terbang dengan Bao Bao yang masih tertidur di gendongannya semoga saja dia tidak terbangun fikiranya.
Whussss
Xiau Yuan terbang mengikuti arah lari segaris cahaya emas itu, bibirnya terus tersenyum manis dendamnya kepada kaum Dewa masih ada dan tetap ada namun sepertinya dengan mendekati sang naga dia akan lebih mudah untuk membunuh semua kaum para Dewa. Agak kejam memang, namun di matanya sekarang yang memiliki darah dewa akan mati di tangannya.
"He___"
Xiau Yuan hendak berteriak memanggil sang naga ketika tubuh naga itu sudah dekat dengannya, namun langsung ia urungkan takklah mata cantinya itu tiba-tiba melihat sosok laki-laki dengan hanfu putih dan tudung hitam yang tengah duduk manis di punggung naga.
"Bukankah dia lelaki misterius itu? Jadi apa dia la tetua dewa itu?" batin Xiau Yuan terkejut.
Tubuhnya yang awalnya terbang mengejar kini hanya bisa mematung di tempat, dia baru menyadarinya ternyata lelaki bertemu dengannya bukan karena kebetulan melainkan sudah di rencanakan.
"Haha apa kau ingin membuhku juga?" tanya Xiau Yuan lumyaan keras.
Tubuh naga yang terbang menjauh tiba-tiba berbalik arah mendekati Xiau Yuan dana anaknya.
"Kita ketemu lagi" sang naga tersenyum smrik, sedangkan pemilik naga itu hanya terdiam dengan wajah datarnya. Akhirnya Xiau Yuan bisa melihat wajah lelaki itu, tampan namun tidak di mata Xiau Yuan sekarang ini.
Kantong kain berisi beberapa sisik naga yang Xiau Yuan pegang langsung terbakar, biasanya bila sisik sudah di lepas sang naga tidak akan merasakan sakitnya ketika sisik itu hancur namun berbeda untuk kali ini.
Tubuh naga mengeliat kesakitan di atas sana, Xiau Yuan hanya tersenyum tipis ketika melihatnya. Kain berisi sisik terus terbakar dan terbakar, sang tetua dewa langsung turun dari tubuh naga dan menyalurka energi yin dan yan agar naga tidak kesakitan.
"Apa?" tanya Xiau Yuan meledek ketika tetua dewa menatap Xiau Yuan sinis.
"Tunggu permainan ku untuk kaum mu HAHAHAHAHA" seru Xiau Yuan lelu terbang menjauh di akhiri dengan suara tawa yang keras, sangat mirip dengan iblis.
Flash back of
"Ibu!" panggil Bao Bao ketika melihat ibunya melamun di tempat.
"Makanlah" ujar Xiau Yuan langsung bergegas memakan makanannya, Bao Bao hanya menatap ibunya dengan bingung namun tak ayal dia juga ikut makan seperti perintah ibuny.
Lelaki bertudung hanya tersenyum aneh di balik tudung hitamnya.
Kl ada tulisan yang typo tolong comen 🥺
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WASTED GODDES (End) ✔️
Fantasy(HENDAKLAH BUDIDAYAKAN FOLLOW, VOTE, AND COMENT) Udah end 😉 100% cerita aku buat sendiri, jangan pada komen kok mirip cerita sebelah ya, kok ceritanya gini ya. WOY INI GUE MIKIR PAKE OTAK GUE SENDIRI KALAU ADA YANG SAMA BERARTI MEREKA YANG PLAGIAT...