Part 15

1.6K 235 6
                                    

Votenya mana votenya🤙

Xiau Yuan dan para tamu lainya kini tengah di arahkan ke tempat peristirahatan mereka masing-masing.

Xiau Yuan menatap sekitar tempat kamar yang akan ia tempati beberapa hari ini, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Entahlah Xiau Yuan mengedikkan bahau acuh, lagian setelah acara selesai dia akan pergi bukanya tinggal beberapa hari seperti yang lain.

Daiyu duduk di tepian ranjang sembari melamun membayangkan bagaimana festival itu akan berjalan, apa benar akan diadakan pertandingan adu kultivasi Andara para putri orang-orang terhormat atau tidak. Awalnya Daiyu khawatir kepada junjungannya ini, namun setelah melihat dua kali kejadian aneh yang Xiau Yuan lakukan membuat pemikiran itu menghilang.

"Sepertinya dia memiliki kekuatan yang tak aku ketahui" batin Daiyu.

Seakan mengerti apa yang tengah Daiyu rasakan, Xiau Yuan hanya tersenyum tipis sembari memainkan sebuah gumpalan air di tangannya yang terus menggelinding kesana kemari tanpa membuat tangannya basah sedikitpun.

"APA YANG KAU LAKUKAN!" kaget Daiyu ketika melihat Xiau Yuan yang tengah memainkan gumpalan air bening di tangannya.

"Apa kau punya elemen air?!?" Daiyu bertanya dengan mata yang melotot lebar.

"Ah tidak ini hanya air bisa" balas Xiau tuan dengan santai sembari gumpalan air itu yang mencair dan membasahi tangannya.

"Tapi bagaimana bagaima____" kening Daiyu terasa berdenyut nyeri.

"Ah sudahlah" Daiyu langsung berjalan menaiki ranjang meninggalkan Xiau Yuan yang duduk bersama Bao Bao yang ada di pangkuannya.

"Husstt dia pusing hihi" Xiau Yuan berbisik kepada Bao Bao.

"Hahaha iya iya" Bao Bao membalas sembari mengangguk-anggukkan kepalanya dengan girang.


🌸🌼🌸

Keesokan harinya Daiyu dan sepasang ibu anak ini tengah berjalan menuju keberadaan dimana diadakannya festival lampion. Tempatnya berada di luar istana jadi para rakyat juga bisa melihatnya dengan jelas. Xiau Yuan kian tersenyum lebar ketika mendengarnya, dia bisa mempermalukan makhluk jadi-jadian itu lebih parah.

"Nona kemarilah" Daiyu melambaikan tangan mengajak Xiau Yuan untuk duduk di sebelahnya.

Daiyu menunjuk kearah kursi panjang yang terletak diantara kerumunan para warga.

"Bukankah kita sudah mendapatkan jatah kursi sendiri-sendiri?" tanya Xiau Yuan bingung, sembari menunjuk kearah kursi mewah yang ada di atas sana.

"Oh iya aku lupa, baiklah kita duduk di sana saja" Daiyu berdiri dengan lesu.

"Tidak usah kita duduk di sini saja" ujar Xiau Yuan sembari menarik tangan Daiyu pelan.

"Disini lebih nyaman" Xiau Yuan tersenyum ketika ia dan Daiyu sudah duduk berdampingan.

"Hemm" Daiyu mengangguk setuju.

Daiyu sengaja mengajak Xiau Yuan agar duduk di sini agar tidak terlihat oleh raja, dia masih takut bila nonanya ini akan ikut bertarung. Namun karena pakaian yang mereka gunakan membuat semua pasang mata malah menatap mereka aneh.

THE WASTED GODDES (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang