Bismilah banyak yang vote 🤲
Tuk!
Tuk!
Tuk!
Suara langkah kaki terdengar dari balik hanfu panjang yang Xiau Yuan kenakan.
Mata merah darahnya menyorot kearah depan dengan tajam, bibirnya tersenyum manis sembari menggunakan sebuah nada dengan indah.
"Na na na na na"
"Na na na na na"
"Na na na na na na na"
Xiau Yuan melangkahkan kakinya mengitari taman utama alam dewa. Pendengaran para dewa yang tajam membuat mereka yang tengah tertidur di kediaman masing-masing langsung membuka mata dengan lebar.
Beberapa dewa merasa kebingungan dengan suara indah namun menakutkan yang Xiau Yuan hasilkan namun juga ada beberapa dewa yang langsung berlari menuju ke sumber suara.
"XIAU YUAN!" teriak salah satu dewa yang terlebih dahulu sampai di tempat, terlebih dia langsung berhadapan dengan Xiau Yuan berbeda dengan yang lain, mereka hanya bisa melihat tubuh tegap Xiau tuan tanpa bisa melihat wajahnya.
"Apa Xiau Yuan?"
"Xiau Yuan?"
"Bukankah dia sudah musnah"
Bisik-bisik terdengar memenuhi Indra pendengaran Xiau Yuan.
Bum!
Bruk!
Tubuh dewa yang sempat menyerukan nama Xiau Yuan ambruk di tempat dengan kondisi kepala yang sudah hancur, meninggalkan percikan darah kemana-mana bersamaan dengan tubuh Xiau Yuan yang ia balikan menghadap ke arah mereka semua.
"Hay" dengan mata merah darah dan senyum manisnya Xiau Yuan menyapa sembari melambaikan tangan dengan manis.
"Aku kembali" lanjutnya lalu tiba-tiba menghilang berbaur dengan tiupan angin malam.
Para Dewa dan Dewi yang ada di sana hanya bisa terdiam membisu terutama mereka yang memiliki masa lalu yang bersangkutan dengan Xiau Yuan.
"500 tahun berlalu dan dia kembali" batin salah satu dari mereka ketakutan.
Setelah kembali ke kediaman teratai nya, Xiau Yuan tersenyum puas telah membuat kaum dewa ketar-ketir ketakutan.
Xiau Yuan memasuki kamar dan mendapati Daiyu yang tengah tertidur memeluk Bao Bao di sampingnya, melihat mereka berdua masih tertidur dengan tenang Xiau Yuan memilih pergi ke kemar mandi untuk merilekskan kepalanya yang panas.
Xiau Yuan memasukan tubuhnya kedalam bak berisi air hangat secara perlahan-lahan, dengan tubuh yang hanya diselimuti kain putih tipis serta rambut yang tergerai seluruhnya dengan indah Xiau Yuan memejamkan mata untuk menikmati sensasi harum dari beberapa kelopak jenis bunga yang sempat ia taburkan.
Sebuah salur hitam keluar dari telapak tangan Xiau Yuan, secara perlahan salur itu naik melilit tangan putih pucat Xiau Yuan dengan erat hingga menimbulkan bekas kemerahan disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WASTED GODDES (End) ✔️
Fantasy(HENDAKLAH BUDIDAYAKAN FOLLOW, VOTE, AND COMENT) Udah end 😉 100% cerita aku buat sendiri, jangan pada komen kok mirip cerita sebelah ya, kok ceritanya gini ya. WOY INI GUE MIKIR PAKE OTAK GUE SENDIRI KALAU ADA YANG SAMA BERARTI MEREKA YANG PLAGIAT...