Jangan lupa vote!
Xiau Yuan terdiam sembari terus menatap laki-laki bertudung di hadapannya ini dengan lekat. Gerakan tangan pria itu ketika mengobati luka Bao Bao sangat lihai bahkan kelihatannya Bao Bao tidak merasakan sakit sama sekali.
"Siapa kau?" tanya Xiau Yuan dengan wajah serius.
"Apa itu penting?" balik tanya lelaki bertudung, wajahnya mendongak menatap Xiau Yuan hingga Xiau Yuan bisa melihat bibir tipis merah alami miliknya.
"Kenapa kau memakai tudung?" tanya Xiau Yuan lagi.
"Agar wajahku tidak terlihat" balas laki-laki tadi dengan tangan yang terus bergerak mengobati luka Bao Bao esensi kekuatannya.
"Tapi aku masih bisa melihat bibir hingga dagu milikmu" ujar Xiau Yuan dengan senyum mengejek.
Lelaki itu terdiam untuk beberapa saat, lalu membuka tudungnya dengan gerakan lembut. Wajah sempurna terpampang dengan jelas di depan mata Xiau Yuan, sangat sempurna, pikirnya.
"Aku tidak mempunyai topeng" ujar lelaki itu sembari menatap raut wajah Xiau Yuan yang menegang.
Dengan warna mata yang sama persis dengan milik Xiau Yuan membuat ia terpikat dengan warna mata itu, siapa sebenarnya lelaki ini, bayinya kebingungan.
"Warna mata kita sama" gumam Xiau Yuan tanpa sadar.
"Ha?" lelaki tadi memiringkan kepalanya bingung.
"Ah tidak tidak" Xiau Yuan buru-buru menggelengkan kepalanya cepat.
"Aku memiliki topeng di rumah, kau bisa memakainya" lanjutnya sembari memalingkan wajahnya yang memerah, agrhh entahlah kenapa pipi Xiau Yuan terasa sangat panas saat ini.
"Hem, bawa anakmu pulang" ucap lelaki tadi sembari memindahkan Bao Bao dari gendongan nya kepada Xiau Yuan lalu berjalan menjauh, tak lupa dia memasangkan tudung hitamnya terlebih dahulu.
"Eh tunggu! Siapa namamu!" teriak Xiau Yuan keras.
"Panggil saja tuan A" balasnya lalu melesat pergi menembus awan.
Setelah kepergian lelaki tadi, Xiau Yuan hanya bisa membulatkan mulutnya tanpa bisa tertutup kembali. Sangat cocok untuk di jadikan calon suami, wanita mana yang tidak akan tergoda dengan lelaki unik seperti itu, rambut putih langka dan tingkat kultivasi nya tidak lagi bisa di hitung. Xiau Yuan bertekad untuk menjadikan tuan A tadi sebagai ayah sambung Bao Bao.
"Hust! Bao Bao" Xiau Yuan mengguncang tubuh Bao Bao yang tengah tertidur di dalam gendongannya agar terbangun.
"Ughhh" Bao Bao mengeliat kecil.
"Apa kau ingat dengan lelaki tadi?" tanya Xiau Yuan kepada Bao Bao, Bao Bao kecil hanya menatap ibunya dengan bingung.
"Dia akan menjadi ayahmu!!" seru Xiau Yuan kegirangan lalu berlari kecil pulang kedalam kediamannya saat ini, jangan lupakan Bao Bao yang kembali memejamkan matanya tidak mau ikut campur dalam urusan ibunya.
Setelah sampai di rumah Xiau Yuan sudah menemukan Daiyu tengah duduk di atas batu, pandangan matanya kosong dengan sebuah kertas tergenggam erat di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WASTED GODDES (End) ✔️
Fantasy(HENDAKLAH BUDIDAYAKAN FOLLOW, VOTE, AND COMENT) Udah end 😉 100% cerita aku buat sendiri, jangan pada komen kok mirip cerita sebelah ya, kok ceritanya gini ya. WOY INI GUE MIKIR PAKE OTAK GUE SENDIRI KALAU ADA YANG SAMA BERARTI MEREKA YANG PLAGIAT...