Part 16

1.5K 224 3
                                    

Jangan lupa vote and comenya gaiseeee kl ada yang salah
Wokeee🤙


Setelah menunggu cukup lama akhirnya pertandingan akan di mulai dengan raja Fang yang mulai mengeluarkan sebuah bola kristal putih sebesar satu genggaman tangan pria dewasa untuk di jadikan hadiah utama.

"Nona apa itu bola elemen?" tanya Daiyu tidak percaya dengan apa yang ia lihat kali ini.

"Hem" balas Xiau Yuan tak minat sama sekali, ia kira hadiahnya sebuah pulau pribadi namun ternyata dugaannya salah, bola elemen udara cih dia sudah mempunyai nya bahkan bersifat abadi.

"Bukankah sangat beruntung bagi orang yang memilikinya" ujar Daiyu benar-benar terpukau dengan benda bulat didepan sana.

"Apa kau menginginkannya?" tanya Xiau Yuan menatap Daiyu lekat.

"Ah manusia mana yang akan menolak jika di beri hadiah seperti itu, tapi aku hanya seorang pelayan sangat mustahil untuk mendapatkannya" balas Daiyu murung.

"Baiklah akan ku dapatkan untukmu." Ujar Xiau Yuan dengan entengnya.

"Hahaha baiklah" balas Daiyu tertawa, dia tau tuannya ini sedang bercanda namun pada kenyataanya Xiau Yuan benar-benar akan melakukanya.

Tungg!!

Suara gong berbunyi menandakan pertandingan sudah di mulai, para putri dari keluarga kalangan atas mulai bertanding dan di lanjutkan dengan para putri-putri lainya.

Nama Xiau Yuan belum terpanggil sama sekali bahkan Jian Li saja sudah cukup membuat lawan cidera cukup parah di atas sana.

"Aku tidak melihat putri bungsu perdana Mentri Yu Ang di sana, apa benar rumor yang beredar bahwa putri bungsu perdana menteri Yu Ang telah di hapus dari silsilah keluarga" ujar wanita tua disebelah Daiyu.

"Apa?! Dari mana kabar itu beredar?" tanya Daiyu terkejut sedangkan Xiau Yuan hanya memutar bola mata jengah ketika melihat respon yang Daiyu berikan.

"Da_dari para warga" balas wanita tua itu gugup.

"Hustt diamlah!" Xiau Yuan menegur Daiyu.

"Tap___" Daiyu hendak berkata namun terpotong.

"Tidak ada gunanya kita menjelaskan dengan ucapan" potong Xiau Yuan sembari memberikan tas berisi uang kepada Daiyu.

"Tidak ada gunanya kita menjelaskan dengan ucapan" potong Xiau Yuan sembari memberikan tas berisi uang kepada Daiyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Untuk apa?" tanya Daiyu kebingungan namun tak urun tangannya bergerak untuk mengambil.

"Bao Bao sepertinya ingin manisan itu." tunjuk Xiau Yuan kearah penjual manisan buah, benar saja ketika Daiyu mengikuti arah tunjuk Xiau Yuan lalu berbalik menatap kearah wajah Bao Bao yang tengah menatap lekat manisan yang tersusun rapi di atas meja.

"Apa tuan kecil ini ingin makan manisan?" tanya Xiau Yuan kepada Bao-Bao.

"Ya! Ya!" Bao Bao kecil mengangguk kesenangan.

"Pergilah" perintah Xiau Yuan kepada Daiyu dan di angguki dengan suka rela.

Setelah kepergian dua manusia penting dalam hidupnya, Xiau Yuan berjalan menaiki tangga menuju kearah kursi mewah yang seharusnya ia tempati.

"Eh siapa dia?"

"Yadewa dia sangan cantik!"

"Apa dia putri dari kerajaan lain? Kecantikannya melebihi putri mahkota Jian Li!"

"Aku belum pernah melihat wanita itu, dia sangat cantik!"

Xiau Yuan menaiki tangga untuk menuju ke kursi sebelah An Mi ibunya dengan keriuhan para warga yang bertanya-tanya siapa Xiau Yuan.

"Kau dari mana saja?!" tanya An Mi kesal pasal sendari tadi ia mencari Xiau Yuan kemana-mana namun tidak ia temukan sama sekali.

"Cari udara segar" balas Xiau Yuan sembari duduk di kursinya.

"Kenapa dia duduk di kursi sebelah istri perdana Mentri?"

"Apa dia Xiau Yuan yang di kabarkan itu?!"

"Apa dia anak bungsu perdana menteri?!"

"Dia sangat berani mempermalukan dirinya sendiri"

Bisikan-bisikan tidak mengenakan terdengar di telinga hingga membuat fokus sang raja teralihkan. Raja Fang menatap putri bungsu perdana mentri Yu Ang dengan lekat dan mulai membuka suaranya untuk bertanya.

"Xiau Yuan kau dari mana saja?" tanya raja Fang kepada Xiau Yuan m, orang lain akan terkejut dengan kecantikan yang Xiau Yuan miliki bahkan putra mahkota saja sampai tidak bisa berkedip namun berbeda dengan sang raja yang sudah sering melihat Xiau Yuan sedari kecil.

Raja dan perdana Mentri Yu Ang adalah teman masa kecil, jadi tak heran jika sang raja akan ikut datang mengunjungi Xiau Yuan ketika perdan Mentri Ang akan mengunjungi putrinya itu sesekali.

"Bukan urusanmu" balas Xiau Yuan kelawatan berani, sang raja yang memiliki hati lembut hanya bisa terkekeh pelan.

Semua warga terkejut dengan balasan yang Xiau Yuan berikan bahkan ada yang sampai mengatai dengan kata-kata kotor.

"Jaga ucapanmu itu!" An Mi mencubit pinggul Xiau Yuan keras namun tidak ada rasa sakit yang Xiau Yuan rasakan.

"Baiklah mari kita lanjut acara ini" ujar sang raja memerintahkan agar acara dilanjutkan ketika melihat para warga yang mulai tidak kondusif.

Disebrang sana Jian Li menatap Xiau Yuan nyalang apalagi ketika suaminya ini menatap Xiau Yuan dengan penuh minat, dia sudah bersusah payah agar pangeran mahkota tidak melihat keberadaan Xiau Yuan namun kali ini dia benar-benar gagal, pangeran mahkota melihat wajah cantik dan tubuh indah Xiau Yuan bahkan sangat jelas.

Dengan dada naik turun dengan cepat pertanda bila Jian Li tengah menahan emosi yang sangat besar, tangannya terkepal kuat hingga wajahnya memerah padam. Jian Li tidak akan melepaskan Xiau Yuan kali ini, ia pastikan wajah cantik dan tubuh indah itu akan hancur hari ini juga.

Disisi lain Daiyu yang melihat Xiau Yuan berada di atas merasa kebingungan harus melakukan apa, dia ingin datang menemui namun juga takut merecohkan suasana hingga akhirnya dia memilih kembali duduk di tempat semula dengan Bao Bao yang masih asik dengan permen gulali buahnya.

Jangan lupa vote oke 👌😭

THE WASTED GODDES (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang